Teknik Pengumpulan Data Pengolahan Data Model Analisis Data

n = n = n = 99,9 Dari rumus di atas, jumlah sampel minimum dalam penelitian ini adalah berjumlah 99 orang. Berdasarkan rumus tersebut, maka penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kuesioner kepada pada pelaku UMKM di Kota Medan. 2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui buku-buku referensi, media internet serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara dengan menggunakan Kuesioner, yaitu penulis melakukan wawancara dan membuat daftar pertanyaan yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Wawancara dan Kuesioner ini ditujukan kepada pelaku UMKM yang ada di Kota Medan. 242.890 1 + 242.890 10 2 242.890 1 + 2428,9 Universitas Sumatera Utara

3.5 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan metode statistika menggunakan program computer IBM SPSS Statistic 19.0 untuk mengolah data. Disamping itu penulis juga menggunakan program Microsoft Office Word 2010 dalam penulisan data dan Microsoft Excel 2013 sebagai program pembantu, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data.

2.6 Model Analisis Data

Model analisis data yang digunakan adalah analisis deskripstif. Metode Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian deskriptif juga dapat diartikan sebagai penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang; siapa, apa, kapan, dimana dan bagaiman yang berkaitan dengan karakteristik populasi atau fenomena tersebut Erlina, 2011:20. Metode analisis deskriptif terbagi dua, yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Metode analisis deskriptif kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan Universitas Sumatera Utara sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Teknik pengumpulan data kualitatif diantaranya adalah interview wawancara, quesionere pertanyaan-pertanyaankuesioner, schedules daftar pertanyaan, dan observasi pengamatan, participant observer technique, penyelidikan sejarah hidup life historical investigation, dan analisis konten content analysis. Menurut Sri dan Mulya dalam Erlina 2011, metode kualitatif ada 4 macam, yaitu : 1. Metode Historis, yaitu metode yang menggunakan analisa atau peristiwa- peristiwa dalam masa silam kemudian dijadikan sebagai prinsip-prinsip yang bersifat umum. 2. Metode Komparatif Metode Perbandingan, yaitu metode yang mempergunakan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dalam persamaan-persamaan, kemudian untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perikelakuan manusia dalam masyarakat. 3. Metode Historis Komparatif, yaitu metode yang dipergunakan untuk meneliti masyarakat pada masa silam dan masa sekarang. 4. Metode Case Study Studi Kasus, yaitu metode yang dipergunakan dengan tujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala yang nyata Universitas Sumatera Utara dalam kehidupan bermasyarakat. Obyeknya adalah keadaan kelompok- kelompok dalam masyarakat, lembaga-lembaga masyarakat, maupun individu-individu dalam masyarakat.

2.7 Defenisi Operasional