BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 49 orang 42 menyatakan setuju terhadap arti redenominasi. Pelaku UMKM setuju terhadap kebutuhan mata uang
berdenominasi lebih besar akan meningkat sejalan dengan kegiatan ekonomi yang semakin tumbuh dan berkembang sebanyak 38 orang 38. Pelaku UMKM yang
setuju karena redenominasi dilatarbelakangi oleh inefisiensi dalam perekonomian adalah 51 orang 51. Pelaku UMKM yang setuju karena redenominasi akan
mengefisiensikan pada sistem pembayaran sebanyak 59 orang 59. Pelaku UMKM setuju karena redenominasi mengurangi resiko kesalahan dalam proses
transaksi sebanyak 67 orang 67. Pelaku UMKM setuju karena redenominasi rupiah mendukung kesetaraan ekonomi sebanyak 45 orang 45. Pelaku UMKM
setuju karena keberhasilan redenominasi didukung oleh lapisan masyarakat sebanyak 50 orang 50. Pelaku UMKM setuju bahwa pada masa transisi harga
barang dinyatakan dua pecahan rupiah sebanyak 51 orang 51. Pelaku UMKM setuju bahwa redenominasi dibagi dalam 4 empat tahap sebanyak 43 orang
43. Pelaku UMKM setuju pada tahap phasing out sebanyak 50 orang 50. Pada persepsi tentang redenominasi, pelaku UMK setuju bahwa
redenominasi tidak sama dengan sanering sebanyak 70 orang 70. Pelaku UMKM setuju bahwa tujuan redenominasi adalah efisiensi sistem pembayaran
sebanyak 88 orang 88. Pelaku UMKM setuju bahwa sukses redenominasi bisa dilakukan pada inflasi yang stabil sebanyak 75 orang 75. Pelaku UMKM
Universitas Sumatera Utara
setuju bahwa tidak ada kerugian dalam redenominasi sebanyak 75 orang 75. Pelaku UMKM setuju bahwa nilai uang terhadap barang tidak berubah pada saat
redenominasi sebanyak 66 orang 66. Pelaku UMKM setuju bahwa pada masa transisi harus dipersiapkan secara matang sebanyak 61 orang 61. Pelaku
UMKM setuju bahwa perlu diadakan sosialisasi redenominasi sebanyak 66 orang 66. Pelaku UMKM setuju bahwa sosialisasi menggunakan berbagai media
menunjang keberhasilan redenominasi sebanyak 65 orang 65. Pelaku UMKM setuju bahwa Bank Indonesia harus mensosialisasikan redenominasi secara
langsung sebyak 63 orang 63. Pelaku UMKM setuju bahwa seminar redenominasi adalah sosialisasi yang tepat sebanyak 64 orang 64. Pelaku
UMKM setuju bahwa peran pemerintah dan akademisi sangat penting dalam sosialisasi redenominasi sebanyak 61 orang 61. Pelaku UMKM setuju bahwa
masih banyak pelaku UMKM di Medan belum mengetahui redenominasi sebanyak 63 orang 63. Pelaku UMKM setuju bahwa sosialisasi redenominasi
sangat perlu sebanyak 62 orang 62. Pelaku UMKM setuju bahwa redenominasi membutuhkan biaya yang tinggi sebanyak 81 orang 81. Pelaku
UMKM yang setuju bahwa redenominasi akan memicu inflasi sebanyak 16 orang 16. Pelaku UMKM setuju bahwa redenominasi membutuhkan waktu yang
panjang sebanyak 84 orang 84. Pelaku UMKM setuju bahwa kontra redenominasi karena banyak masyarakat Indonesia yang miskin sebanyak 66
orang 66. Pelaku UMKM setuju bahwa redenominasi hanya akan membuang dana pemerintah sebanyak 65 orang 65. Pelaku UMKM setuju bahwa
redenominasi akan memudahkan pencatatan dalam neraca keuangan sebanyak 86
Universitas Sumatera Utara
orang 86. Pelaku UMKM setuju bahwa redenominasi sudah tepat dilaksanakan di Indonesia sebanyak 72 orang 72.
Dari tingkat pemahaman tersebut sangat diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terutama kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah UMKM
karena dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi dan pendidikan. Sosialisasi tersebut melalui seminar, pengumuman di media cetak dan media elektronik hingga
terjangkau ke seluruh pelosok di Indonesia. Namun dalam sosialisasi tersebut, Bank Indonesia harus menjelaskan secara rinci tentang maksud dan tujuan, serta
efek dari redenominasi kepada masyarakat agar seluruh lapisan masyarakat di Indonesia tidak bingung dan siap menerima kebijakan ini.
Pelaku UMKM yang menyatakan tidak menyetujui rencana redenominasi karena masih banyaknya masyarakat yang tidak tahu pasti apa itu redenominasi.
Bahkan diantara mereka baru mendengar sekali istilah redenominasi. Mereka menilai apabila redenominasi dilakukan, maka kenaikan harga akan terjadi
sehingga beban masyarakat semakin besar. Apalagi jika kenaikan harga tersebut berdampak pada inflasi yang sangat besar, maka rakyat semakin susah, dan rakyat
belum siap terhadap rencana yang akan dilakukan oleh Bank Indonesia tersebut.
5.2. Saran