PENELITIAN PENUNJANG TINJAUAN PUSTAKA

commit to user II-29 error tidak independen. Apabila hal tersebut terjadi, berarti pengacakan urutan eksperimen tidak benar atau eksperimen tidak terurut secara acak Hicks, 1993.

2.4 PENELITIAN PENUNJANG

Sebagai penunjang suatu perancangan alat, diperlukan penelitian terdahulu sebagai acuan referensi. Metode atau langkah pengujian, alat uji yang dipakai, dan bahan spesimen yang diuji. Metode pengujian geser standar bahan komposit dengan metode lekukkan V-notch 90 o pada balok benda uji merupakan penelitian awal dari Iosipescu, 1967 yang kemudian menjadi acuan dalam standarisasi ASTM D5379-93 yang selanjutnya disempurnakan pada ASTM D5379-98. Pada tahun 1967, Iosipescu mengeluarkan metode untuk menguji kekuatan geser untuk material logam. Proses pengujian menggunakan metode Shear Iosipescu sesuai dengan nama peneliti yang menerapkan pertama kali proses pengujian. Pada spesimen bahan uji, terdapat dua takik V-notch bersudut 90 o mirror atas bawah pada sisi bagian tepi dari spesimen dengan tujuan untuk memudahkan terjadinya proses deformasi yang terjadi hanya pada satu titik atau garis. Desain alat uji dibuat asimetri dengan tujuan memudahkan proses pengujian dan untuk membedakan antara head penekan spesimen dan base penahan spesimen. Gambar 2.13 Pengujian geser Iosipescu Sumber: Hui, 2000 commit to user II-30 Besar gaya yang bekerja secara berlawanan, besarnya P P 1 dan P 2 vertikal sama dengan besarnya P P 1 dan P 2 horizontal sehingga akan dihasilkan besaran s xy konstan atau tetap selama proses penekanan benda uji T. Kedalaman setiap kedudukan setara dengan seperempat dari tinggi total. Fixture uji geser tersusun dari dua buah bagian identik yang antisymmetrically penempatannya terhadap spesimen dan dikenakan pada bagian antara kepala mesin uji dengan spesimen benda uji gambar 2.14. Penekanan ke arah bawah atau penarikan beban, tegangan geser yang seragam dikenakan atau ditujukan pada bagian yang berlekuk atau paling kritis, dari spesimen. Tegangan geser murni diverifikasi dengan metode dari fotoelastisitas. Gambar 2.14 Pengujian geser Wyoming Sumber: Hui, 2000 Walrath, D.E dan Adams 1983 memaparkan versi menurut mereka hasil dari uji geser Iosipescu untuk material berbahan komposit. Pada bagian yang bergerak pada fixture , terpasang bearing post bearing bertipe linear motion untuk menjaga kestabilan pergerakan pada saat pengujian gambar. 2.14. Akibat dari pemakaian bearing post tadi adalah tidak mempertahankan dua bagian fixture yang antisymmetry . Jadi, antisymmetry dari dua bagian tidak dipertahankan. Versi ini kemudian diadopsi sebagai metode standar pengujian geser untuk bahan komposit dengan menggunakan metode V-notched beam . Versi ini juga kemudian diadopsi sebagai ASTM pada standarisasi internasional. Interaksi hasil pengujian antara spesimen dan tes fixture kemudian diselidiki oleh Odom dan kawan-kawan dimana mereka mengidentifikasi tiga masalah pada pengujian. Identifikasi pertama pada fixture tidak mampu digunakan atau memuat spesimen yang commit to user II-31 asimetris. Identifikasi yang kedua spesimen mengalami puntiran dan pelenturan selama proses pengujian dan identifikasi yang ketiga adalah pada dua bagian dimungkinkan fixture mengalami pergeseran atau tidak sejajar missalign selama pengujian Ifju, P.G 1994 juga mengeluarkan pendapat bahwa Wyoming uji geser tidak menghasilkan tegangan geser murni sebagaimana dibuktikan oleh adanya strain normal pada bagian yang kritis dari spesimen. Gambar 2.15 Pengujian geser Idaho Sumber: Hui, 2000 Conant dan Odom 1994 menemukan bahwa ketidakstabilan lateral spesimen adalah efek penyebab utama yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan uji geser Wyoming gambar 2.14. Setelah serangkaian pengujian menggunakan prototipe alat uji geser, para penulis ini merancang fixture uji geser Idaho gambar 2.15. Pertama, memulihkan antisymmetry pada dua bagian dari fixture seperti yang ditentukan pada gambar 2.14. Kemudian mereka menggunakan dua batang fixture sebagai guide untuk membatasi fixture supaya bergerak dan memindahkan hanya sepanjang batang. Batang bergeser menyesuaikan linier atau arah bantalan yang bisa diperketat untuk mendapatkan zero-play untuk mencegah arah pengujian keluar dari arah atau linear pengujian, kemungkinan pergeseran arah atau linear pengujian dikarenakan struktur spesimen yang terdiri dari bahan commit to user II-32 nonhomogen seperti kayu, lem, kertas dsb. Beban geser murni, sebuah spesimen pengujian mengalami deformasi geser jika susunan spesimen isotropik atau deformasi geser bertambah melebihi normal jika susunan spesimen anisotropik . Kesimpulannya penekanan horizontal diinduksi melalui batang panduan gambar 2.15 dan ditujukan pada bagian paling kritis dari spesimen. Gambar 2.16 Pengujian geser FPL Sumber: Hui, 2000 Liu dan kawan-kawan 1999 kemudian merancang FPL fixture Pengujian geser gambar 2.16, bagian konvensional terdiri dari bagian kanan atas dan bagian kiri bawah. Pada bagian kanan bawah dan bagian kiri atas adalah dua blok pengendalian saat proses pengujian dilakukan. Blok ini dirancang sebagai panduan dan arah menuju proses pengujian secara konvensional, kedua bagian dipasang batang yang mampu bergerak dengan menggunakan bantalan luncur sebagai media penggeraknya. Blok atas kiri merupakan bagian yang fix yang digunakan sebagai orientasi menuju bagian kiri bawah oleh dua batang vertikal dan untuk menuju bagian kanan atas oleh dua batang yang berkedudukan secara horizontal. Blok kanan bawah dipasang bersamaan dengan dua bagian yang dipasang sebelumnya. Desain FPL fixture mengatasi kendala dalam uji geser Idaho dan mempunyai fungsi sama dengan fixture Iosipescu , kecuali bahwa FPL fixture tidak terjadi twist perputaran atau pembengkokan atau misalign untuk spesimen dari bahan kayu atau bahan orthotropik lainnya. commit to user III-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan secara sistematis mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan alat uji geser untuk bahan komposit serat alam. Sistematika menunjukkan bahwa hasil dari tiap tahapan menjadi masukan pada tahap berikutnya. Flowchart metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Metodologi penelitian