Hasil Uji Multikolinieritas Pembahasan 1. Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Kecerdasan Emosional

b Analisis statistik Uji normalitas dengan analisis statistik dapat dilihat dari Kolmogrov-Smirnov K-S Pada Tabel 4.8: Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 164 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 5.03010986 Most Extreme Differences Absolute .046 Positive .033 Negative -.046 Kolmogorov-Smirnov Z .592 Asymp. Sig. 2-tailed .875 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.8 hasil uji Kolmogrov-Smirnov yakni nilai signifikansi diatas 0,05 dengan nilai asymp.Sig 2-tailed sebesar 0,875. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen. Dan ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor VIF dengan catatan apabila VIF 10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas, Universitas Sumatera Utara dan apabila VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 4.9: Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 KemampuanKomunikasi .346 2.892 KecerdasanEmosional .346 2.892 a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri dari kemampuan komunikasi dan kecerdasan emosional lebih kecil dari 10 VIF 10, sedangkan nilai tolerance-nya mendekati 1. Dengan demikian persamaan analisis regresi berganda terbebas dari asumsi multikolinieritas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dengan pengujian menggunakan SPSS versi 17.00 diperoleh hasil sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa sebagian besar titik menyebar diseputar titik nol sumbu Y. Hal ini berarti bahwa persamaan Analisis Regresi Berganda terbebas dari asumsi heteroskedastisitas dan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari data yang terdistribusi normal. 4.1.3.1.2. Model Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel kemampuan komunikasi X1 dan kecerdasan emosional X2 terhadap kinerja karyawan Y pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu maka digunakan uji regresi linier berganda. Tabel 4.10 menunjukkan hasil perhitungan uji koefisien regresi masing- masing variabel: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 40.265 2.829 14.231 .000 KemampuanKomunikasi .568 .116 .414 4.903 .000 KecerdasanEmosional .508 .106 .403 4.777 .000 a. Dependent Variable:Kinerja Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.10 maka persamaan Analisis Regresi Linier Berganda dalam penelitian adalah: Y = 40,265 + 0,568X 1 + 0, 508X 1. Koefisien regresi konstanta sebesar 40,265 mempunyai arti jika tidak ada variabel kemampuan komunikasi X 2 Keterangan : 1 dan kecerdasan emosional X 2 2. Koefisien regresi kemampuan komunikasi X maka kinerja karyawan Y akan sebesar 40,265. 1 sebesar 0,568 mempunyai arti bahwa jika ditingkatkan variabel kemampuan komunikasi X 1 3. Koefisien regresi kecerdasan emosional X maka kinerja karyawan Y akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kemampuan komunikasi mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan kinerja karyawan. 2 sebesar 0,508 mempunyai arti bahwa jika ditingkatkan variabel kecerdasan emosional X 2 maka kinerja karyawan Y akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara variabel kecerdasan emosional mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan kinerja karyawan.

4.1.3.1.3. Koefisien Determinasi R²

Koefisien Determinasi R² digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji koefisien determinasi R-Square dapat dilihat pada Tabel 4.11: Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi R² Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .777 a .604 .599 5.06126 a. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional, KemampuanKomunikasi b. Dependent Variable:KinerjaKaryawan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi R² adalah sebesar 0,604 yang artinya bahwa kemampuan variabel independen yaitu variabel kemampuan komunikasi X 1 dan kecerdasan emosional X 2 dapat menjelaskan variasi dari variabel dependen Y yaitu kinerja karyawan adalah sebesar 60,4, sisanya sebesar 39,6 dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti motivasi dan disiplin. Universitas Sumatera Utara 4.1.3.2. Pengujian Hipotesis Penelitian 4.1.3.2.1. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji-F Uji-F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari seluruh variabel independen kemampuan komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap variabel dependen kinerja karyawan Hasil pengujian hipótesis secara simultan dapat dilihat pada Tabel 4.12: Tabel 4.12 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji-F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 6277.968 2 3138.984 122.538 .000 a Residual 4124.227 161 25.616 Total 10402.195 163 a. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional, KemampuanKomunikasi b. Dependent Variable:Kinerja Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh hasil F Hitung 122,538 sedangkan F Tabel pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 2 dan derajat penyebut 161 diperoleh F tabel 3,07 dari hasil ini diketahui F hitung ≥ F tabel, dan signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari α = 0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H o atau dapat disimpulkan H a diterima yang artinya bahwa variabel independen yaitu variabel kemampuan komunikasi dan kecerdasan emosional secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara

4.1.3.2.2. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji-t

Hasil pengujian secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.13: Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 40.265 2.829 14.231 .000 KemampuanKomunikasi .568 .116 .414 4.903 .000 KecerdasanEmosional .508 .106 .403 4.777 .000 a. Dependent Variable:Kinerja Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada Tabel 4.13 Hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t-hitung untuk variabel kemampuan komunikasi sebesar 4,903 ≥ nilai t-tabel sebesar 1,654 atau nilai sig. t untuk variabel kemampuan komunikasi sebesar 0,000 alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh secara parsial variabel kemampuan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini memberi arti bahwa dengan adanya kemampuan komunikasi yang baik bagi setiap karyawan akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja karyawan, sebaliknya jika kemampuan komunikasi semakin rendah maka kinerja akan menurun. 2. Nilai t-hitung untuk variabel kecerdasan emosional sebesar 4,777 ≥ nilai t-tabel sebesar 1,654 atau nilai sig. t untuk variabel kecerdasan emosional sebesar 0,000 alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka secara parsial kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja Universitas Sumatera Utara karyawan. Hal ini memberi arti bahwa dengan adanya kecerdasan emosional yang baik pada setiap karyawan akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja karyawan, sebaliknya kecerdasan emosional yang rendah akan menyebabkan penurunan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial dengan menggunakan masing-masing variabel kemampuan komunikasi X 1 dan kecerdasan emosional X 2 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Y. Variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan adalah kemampuan komunikasi X 1 dengan nilai t-hitung sebesar 4,903. Hal ini memberi arti bahwa kemampuan komunikasi memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kinerja karyawan. Ini menunjukkan variabel kemampuan komunikasi lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja karyawan dibandingkan dengan variabel kecerdasan emosional. Universitas Sumatera Utara 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Hasil penelitian yang telah dilakukan, secara bersamaan kemampuan komunikasi dan kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi dan kecerdasan emosional berpengaruh nyata dalam meningkatkan kinerja karyawan. Maksudnya jika karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu mampu berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan pesan kepada atasan maupun sesama rekan kerja secara langsung dengan lisan maupun tidak langsung akan berdampak terhadap karyawan untuk peningkatan kinerja dalam mencapai target yang dinginkan perusahaan, begitu juga dengan adanya kecerdasan emosional dalam memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan dalam mengarahkan dan menggerakan karyawan dalam meningkatkan kinerja akan berdampak terhadap pencapaian tujuan perusahaan, serta karyawan dapat mengatasi setiap kendala yang dihadapi dengan adanya kecerdasan emosional. Demikian sebaliknya jika penyampaian pesan kepada atasan maupun sesama rekan kerja tidak terjalin dengan baik maka kinerja akan menurun dan juga apabila kecerdasan emosional tidak ditingkatkan akan berdampak bagi penurunan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini didukung juga oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Edwardin 2006 yang melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kompetensi Komunikasi, Kecerdasan Emosional, dan Budaya Universitas Sumatera Utara Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi pada PT. Pos Indonesia Persero Kota Semarang. Penelitian ini menemukan bahwa seluruh hipotesis dalam penelitian ini telah terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kedua, variabel kemampuan komunikasi, kecerdasan emosional dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Implikasi dari penelitian ini adalah kemampuan komunikasi, kecerdasan emosional dan budaya organisasi mempunyai peran yang sama penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Koefisien determinasi R 2 adalah sebesar 0,604 yang artinya bahwa kemampuan variabel independen yaitu variabel kemampuan komunikasi X 1 dan kecerdasan emosionalX 2 Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel kemampuan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil perhitungan regresi menunjukkan nilai t-hitung variabel kemampuan komunikasi sebesar 4,903 ≥ t-tabel 1,654 dan sig 0,000 alpha 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel kemampuan komunikasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu. Kemampuan komunikasi sebagai keterampilan karyawan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain untuk memberitahu dan mengubah sikap, pendapat, atau perilaku secara keseluruhan baik secara langsung dengan dapat menjelaskan variasi dari variabel dependen Y yaitu kinerja karyawan adalah sebesar 60,4, sisanya sebesar 39,6 dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti motivasi dan disiplin.

4.2.2. Pengaruh Kemampuan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Universitas Sumatera Utara lisan maupun tidak langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto 2006:20 kemampuan komunikasi adalah tingkat keterampilan penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu dan mengubah sikap, pendapat atau perilaku secara keseluruhan baik secara langsung dengan lisan maupun tidak langsung. Hasil penelitian ini didukung juga oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Isa 2009 yang melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja SDM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi dan gaya kepemimpinan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Secara parsial kemampuan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, mengindikasikan bahwa kemampuan komunikasi memberikan peranan nyata terhadap kinerja. Komunikasi sebagai hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan. Bila telah mengetahui dinamika komunikasi, komunikator akan dapat membaca secara akurat apa yang sedang terjadi. Pada saat yang sama komunikator akan dapat menyesuaikan pesan- pesannya sendiri, dengan mengunakan jaringan komunikasi untuk mendapatkan yang terbaik. Hal ini terlihat dari Tabel 4.5 jawaban responden atas variabel kemampuan komunikasi yang menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa selalu berbicara sopan kepada siapapun pada semua tingkatan organisasi, mengetahui Universitas Sumatera Utara bagaimana cara menempatkan diri dalam situasi yang berbeda-beda dengan orang lain yang sedang diajak berkomunikasi, menerima umpan balik dari atasan, menerima umpan balik dari bawahan, menerima umpan balik dari rekan kerja, sangat membutuhkan umpan balik agar hasil pekerjaan maksimal, bersedia memberikan informasi tentang perusahaan kepada orang lain atau organisasi lain dengan izin perusahaan, menerima informasi yang berguna bagi orang lain, sering membicarakan tentang kesuksesan yang dicapai, mendengarkan informasi yang disampaikan orang lain dan berusaha memahami situasi yang dihadapi.

4.2.3. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil perhitungan regresi kemampuan komunikasi sebesar 4,777 ≥ t-tabel 1,654 dan sig 0,000 alpha 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel kecerdasan emosional secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu. Kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Robbins 2008:335 kecerdasan emosional emotional intelligence adalah kemampuan seseorang untuk mendeteksi serta mengelola petunjuk-petunjuk dan informasi emosional. orang-orang yang mengenal emosi-emosi mereka sendiri dan mampu dengan baik membaca emosi orang lain dapat menjadi lebih efektif dalam pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini didukung juga oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Sani 2012 yang melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Burnout dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai PT. Bank Mega Syari’ah Cabang Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel burnout dan kecerdasan emosional secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dengan kinerja pegawai. Kemudian hasil pengujian secara sederhana terhadap variabel bebas, dapat diketahui bahwa burnout mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Kemudian hasil pengujian secara sederhana terhadap variabel bebas, dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Kecerdasan emosional sebagai kemampuan karyawan mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi to manage our emotional life with intelligence; menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya the appropriateness of emotion and its expression melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Hal ini terlihat dari Tabel 4.6 jawaban responden atas variabel kecerdasan emosional yang menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa dapat mengenali atau mengetahui faktor yang menyebabkan emosi meningkat, memahami emosi yang terjadi, mampu mengendalikan emosi diri sendiri, dapat mengekspresikan emosi dengan tepat, selalu optimis dengan karir, mendorong untuk berprestasi, dapat merasakan perasaan orang lain, mengerti apabila orang lain menghadapi masalah, selalu menjalin kerjasama diantara karyawan, dapat berkomunikasi dengan sesama karyawan secara baik dan dapat berkomunikasi dengan atasan secara baik. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

7 92 109

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

5 48 109

Pengaruh Kemampuan Komunikasi Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)Unit Kebun Tanah Itam Ulu

1 33 149

Upaya Pengembangan Tembakau Deli PT.Perkebunan Nusantara II Unit Kebun Helvetia

11 67 73

Pengaruh Premi Panen Terhadap Kinerja Karyawan Panen Unit Kebun Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)Medan Kebun Rambutan

38 146 105

Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Hitam Ulu

0 0 26

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penelitian Terdahulu - Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Hitam Ulu

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Hitam Ulu

0 0 7

Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Hitam Ulu

0 1 17

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

0 0 11