Persamaan Regresi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2014)

51 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas

4.3 Persamaan Regresi

Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan BLUE Best, Linear, Unbiased, Estimator, data yang digunakan telah normal dan bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil regresi linear berganda yang diperoleh melalui pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 16 dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut. Tabel 4.5 Universitas Sumatera Utara 52 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -7.119 1.962 -3.629 .001 UP .399 .133 .353 3.001 .004 ROA 1.038 .317 .668 3.277 .002 NPM -.985 .350 -.578 -2.815 .007 Leverage .779 .455 .218 1.711 .092 Berdasarkan tabel diatas didapatlah persamaan regresi sebagai berikut PL = -7,119+0.399UP+1,038ROA- 0,985NPM+0,779Leverage +μ Keterangan: 1. Konstanta sebesar -7,119 menunjukkan bahwa bila tidak ada variabel independen X1=X2=X3=X4=X5=X6=0, akan terjadi perataan laba sebesar -7,119 2. Nilai X 1 sebesar 0,399 menunjukkan bahwa setiap peningkatan ukuran perusahaan dalam perusahaan sebesar 1 akan diikuti kenaikan tindakan perataan laba sebesar 0,399 dengan asumsi variabel lainnya tetap. 3. Nilai X 2 sebesar 1,038 menunjukkan bahwa setiap peningkatan ROA dalam perusahaan sebesar 1 akan diikuti kenaikan tindakan perataan laba sebesar 1,038 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Universitas Sumatera Utara 53 4. Nilai X 3 sebesar -0,985 menunjukkan bahwa setiap peningkatan NPM dalam perusahaan sebesar 1 akan diikuti penurunan tindakan perataan laba sebesar -0,985 dengan asumsi variabel lainnya tetap. 5. Nilai X 4 sebesar 0,779 menunjukkan bahwa setiap peningkatan ukuran perusahaan dalam perusahaan sebesar 1 akan diikuti kenaikan tindakan perataan laba sebesar 0,779 dengan asumsi variabel lainnya tetap.

4.3.1 Analisis Koefisien Regresi

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila data nilai R berada diantara 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R Square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square adalah 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R Square semakin mendekati 1, maka variabel- variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R Square maka kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R Square memiliki kelemahan yaitu nilai R Square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel dependen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.6 Universitas Sumatera Utara 54 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .485 a .235 .183 1.65436 a. Predictors: Constant, X4,X3, X2, X1 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016 Dari tabel dapat diketahui nilai R 2 Adjusted R Square adalah 0,183. Artinya, besarnya pengaruh dari variabel independen yaitu 18,3 sedangkan sisanya sebesar 81,7 100 - 18,3 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3.2 Uji Parsial Uji-t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara individual menerangkan variasi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5. Jika nilai signifikansi t 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi t 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengolahan SPSS menunjukkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Universitas Sumatera Utara 55 1 Constant -7.119 1.962 -3.629 .001 UP .399 .133 .353 3.001 .004 ROA 1.038 .317 .668 3.277 .002 NPM -.985 .350 -.578 -2.815 .007 Leverage .779 .455 .218 1.711 .092 Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 3,001 dengan nilai signifikan 0,004, sedangkan t tabel adalah 2,009, sehingga t hitung t tabel 3,0012,009, maka ukuran perusahaan secara parsial mempengaruhi perataan laba. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,004 0,05, maka H ditolak dan H a diterima, artinya ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel ROA sebesar 3,277 dengan nilai signifikan 0,002, sedangkan t tabel adalah 2,009, sehingga t hitung t tabel 3,2772,009, maka ROA secara parsial mempengaruhi perataan laba. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,002 0,05, maka H ditolak dan H a diterima, artinya ROA berpengaruh signifikan terhadap perataan laba NPM memiliki t hitung sebesar -2,815 dengan nilai signifikan 0,007, sedangkan t tabel adalah 2,009, sehingga t hitung t tabel -2,815 2,009, maka NPM secara individual mempengaruhi perataan laba. Signifikansi penelitian juga Universitas Sumatera Utara 56 menunjukkan angka 0,05 0,007 0,05, maka H ditolak dan H a diterima, artinya ukuran NPM berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Leverage memiliki t hitung sebesar 1,711 dengan nilai signifikan 0,092, sedangkan t tabel adalah 2,009, sehingga t hitung t tabel 1,711 2,009, maka ukuran perusahaan secara individual mempengaruhi perataan laba. Tidak signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,092 0,05, maka H diterima dan H a ditolak, artinya Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.

4.3.3 Uji F Uji Simultan

Untuk melihat pengaruh ROA, ukuran perusahaan terhadap perataan laba secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 18, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 49.657 4 12.414 4.536 .003 b Universitas Sumatera Utara 57 Residual 161.477 59 2.737 Total 211.134 63 a. Dependent Variable: Perataan b. Predictors: Constant, Leverage, UP, ROA, NPM Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 4,536 dengan tingkat signifikansi 0,003, sedangkan F tabel sebesar 2,527 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan, ROA, NPM, Leverage secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap perataan laba karena F hitung F tabel 4,536 2,527 dan signifikansi penelitian 0,05 0,003 0,05.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian