3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Obesitas
a. Definisi: Obesitas merupakan kondisi ketidaknormalan atau kelebihan
akumulasi lemak pada jaringan adipose dengan BMI 25 kgm
2
World Health Organization Western Pacific Region, 2000. b.
Alat ukur: Timbangan berat badan dalam kilogram dan meteran pengukur tinggi badan dalam meter.
c. Cara ukur:
1. Subjek penelitian diminta untuk naik ke atas timbangan berat
badan, kemudian hasil timbangan dicatat 2.
Kemudian, tinggi subjek penelitian diukur dengan meteran pengukur tinggi, hasil ukuran tinggi badan dicatat
3. Setelah itu dicari IMT subjek penelitian dengan memasukkan
hasil penimbangan berat badan dan ukuran tinggi badan subjek penelitian ke dalam rumus:
IMT =
4. Catat hasil IMT.
d. Hasil ukur WHO, 2000:
1. Obesitas: Orang dengan IMT 25 kgm
2
2. Normal: Orang dengan IMT 18,5 – 22,9 kgm
2
e. Skala Ukur: nominal
3.2.2. Fungsi Paru
a. Definisi:
1. Volume tidal VT adalah volume udara yang dihirup ke dalam
paru dan dihembuskan ke luar dari dalam paru pada satu kali pernafasan normal. Volume tidal menandakan dalamnya
pernafasan yang normal dengan nilai normal 500 mL Sembulingam, 1999.
BB kg BB =berat badan T
2
m
2
TB = Tinggi Badan
Universitas Sumatera Utara
2. Volume cadangan inspirasi VCI adalah volume tambahan
udara yang dapat dihirup secara paksa atau maksimal sesudah akhir inspirasi normal dengan nilai normal 3300 mL
Sembulingam, 1999. 3.
Volume cadangan ekspirasi VCE adalah volume tambahan udara yang dapat dihembuskan keluar secara paksa atau
maksimal sesudah ekspirasi normal dengan nilai normal 1000 mL Sembulingam, 1999.
4. Volume residual VR adalah volume udara yang masih
tertinggal dalam paru sesudah ekspirasi paksa dengan nilai normal 1200 mL Sembulingam, 1999.
5. Kapasitas inspirasi KI adalah volume maksimal udara yang
dihirup sesudah ekspirasi normal. Kapasitas Inspirasi meliputi volume tidal dan volume cadangan inspirasi dengan nilai normal
3800 mL Sembulingam, 1999. 6.
Kapasitas vital KV adalah volume maksimal udara yang dapat dihembuskan keluar secara paksa sesudah suatu inspirasi yang
dalam maksimal. Kapasitas vital meliputi volume cadangan inspirasi, volume tidal dan volume cadangan ekspirasi dengan
nilai normal 4800 mL Sembulingam, 1999. 7.
Kapasitas residual fungsional KRF adalah volume udara yang tertinggal di dalam paru sesudah ekspirasi yang normal.
Kapasitas residual fungsional meliputi volume cadangan ekspirasi dan volume residual dengan nilai normal 2200 mL
Sembulingam, 1999. 8.
Kapasitas total paru KTP adalah volume udara yang terdapat dalam paru sesudah inspirasi yang dalam maksimal. Kapasitas
ini meliputi semua jenis volume dengan nilai normal 6000 mL Sembulingam, 1999.
b. Alat ukur: spirometri
Universitas Sumatera Utara
c. Cara ukur:
1. Sambungkan mouth piece ke spirometri
2. Mengisi data pasien meliputi : nama , umur, berat badan, tinggi
badan, dan jenis kelamin 3.
Pasien diatur dalam posisi berdiri tegak lurus kepala menghadap ke depan, pakaian dilonggarkan
4. Memberikan instruksi kepada pasien, bila mouth piece telah
dimasukkan ke mulut, pasien kemudian inspirasi dan ekspirasi secara normal selama 1 menit kemudian inspirasi dalam dan
kemudian ekspirasi kuat 5.
Pasang nose clips pada hidung pasien 6.
Pasien melaksanakan manuver pemeriksaan 7.
Mengolah hasil. d.
Hasil ukur: nilai fungsi paru dinyatakan dalam liter L e.
Skala ukur : numerik
3.3. Hipotesis