Epidemiologi Pengukuran dan Klasifikasi

protein berlebih, maka akan dibentuk sebagai protein tubuh dan sisanya disimpan dalam bentuk lemak. Sedangkan jika asupan lemak yang berlebih, maka lemak akan disimpan dalam bentuk lemak. Tubuh memiliki kemampuan menyimpan lemak tidak terbatas. Faktor-faktor yang berpengaruh dari asupan makanan yang menyebabkan obesitas adalah kuantitas, porsi sekali makan, kepadatan energi dari makanan yang dimakan, dan kebiasaan makan Nugraha, 2009.

2.1.3. Epidemiologi

Pada tahun 1995, diperkirakan ada 200 juta orang dewasa menderita obesitas di seluruh dunia. Pada tahun 2000, jumlah orang dewasa yang obesitas meningkat menjadi lebih dari 300 juta. Sedangkan di negara berkembang, diperkirakan bahwa lebih dari 115 juta orang menderita obesitas. Kejadian obesitas pada anak juga dilaporkan mengalami peningkatan pesat WHO, 2003; De Onis and Blossner, 2000. Secara global, pada tahun 2005 sekitar 1,6 miliar orang dewasa berusia diatas 15 tahun mempunyai berat badan yang berlebih dengan Indeks Massa Tubuh IMT 25 - 29,9 dan sekurang-kurangnya 400 miliar orang dewasa mengalami obesitas dengan IMT 30,0. Prediksi jangka panjang WHO, pada tahun 2015 angka tersebut akan meningkat menjadi 2,3 miliar orang dewasa mempunyai berat badan yang berlebih dan lebih dari 700 miliar orang akan mengalami obesitas WHO, 2006. Obesitas meningkat seiring dengan usia, memuncak pada kelompok usia 55-64 tahun. Warga dari daerah pemukiman kelas atas memiliki IMT yang lebih tinggi dibandingkan dengan warga dari daerah pemukiman kelas lebih rendah. Penduduk perkotaan memiliki IMT yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk pedesaan Amoah, 2003.

2.1.4. Pengukuran dan Klasifikasi

Indeks Massa Tubuh IMT merupakan indeks pengukuran sederhana untuk kekurangan berat underweight, kelebihan berat overweight, dan obesitas Universitas Sumatera Utara dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Kriteria obesitas di Asia Pasifik memiliki kriteria lebih rendah daripada kriteria WHO pada umumnya. Kriteria obesitas pada penduduk Asia Pasifik adalah IMT ≥ 25,0. Berdasarkan kriteria obesitas pada penduduk Asia Pasifik, obesitas dibagi menjadi dua kategori, yaitu obesitas tingkat I dengan IMT 25,0 - 29,9 dan obesitas tingkat II dengan IMT ≥ 30,0. World Health Organization Western Pacific Region, 2000 Klasifikasi obesitas berdasarkan IMT untuk orang Asia menurut World Health Organization Western Pacific Region sebagai berikut; Tabel 2.1. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik Klasifikasi IMT kgm 2 IMT Kurang gizi 18,50 Normal 18,50 – 22,99 Berat badan berlebih ≥ 23,00 Risiko obes 23,00 – 24,9 Obesitas I 25 – 29,9 Obesitas II ≥ 30,0 Sumber: World Health Organization Western Pacific Region 2000

2.1.5. Komplikasi a. Hipertensi