Iklim Keselamatan Kerja TINJAUAN PUSTAKA

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Iklim Keselamatan Kerja

Konsep iklim keselamatan atau safety climate pertama kali diperkenalkan oleh Zohar dalam Mulyasari 2013 yang menekankan pentingnya proses sosial dan organisasi dalam mencegah kecelakaan. Menurut Zohar yang dikutip oleh Winarsunu 2008 menyatakan bahwa iklim keselamatan kerja adalah sebuah persepsi pekerja pada sikap manajemen terhadap keselamatan kerja dan persepsi pada sejauh mana kontribusi keselamatan kerja didalam proses produksi secara umum. Persepsi ini akan memengaruhi perilaku pekerja. Iklim keselamatan kerja adalah bentuk spesifik dari iklim organisasi, yang menggambarkan persepsi individu dari nilai keselamatan di lingkungan kerja Griffin dan Neal, 2000. Iklim keselamatan kerja merupakan ciri dan indikator yang penting dari budaya keselamatan kerja di dalam organisasi. Penekanan iklim keselamatan terletak pada persepsi pekerja mengenai peran manajemen didalam melaksanakan program keselamatan kerja Winarsunu, 2008. Menurut Schultz dalam Winarsunu 2008, iklim keselamatan kerja paling tidak harus meliputi 3 hal yang harus dibuat secara sehat dan menyenangkan, yaitu: lingkungan fisik kerja, aspek psiko-sosial dari lingkungan komunitas, dan hubungan pekerja-manajemen serta kebijakan kepegawaian. Iklim keselamatan kerja mempunyai peranan penting terhadap budaya keselamatan kerja melalui sikap attitudes yang diekspresikan dalam perilaku keselamatan dan kesehatan kerja safety behavior setiap pekerja. Hal ini Universitas Sumatera Utara diketahui dari tindakan yang berorientasi pada tugas pokok dan kegiatan pendukung untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja Sholihah dan Kuncoro, 2014. 2.1.1 Faktor-faktor iklim keselamatan kerja Berbagai faktor telah di identifikasi sebagai komponen penting dari iklim keselamatan. Faktor-faktor ini meliputi Neal dan Griffin, 2000: a. Nilai Manajemen Management Value Nilai manajemen menunjukkan perhatian manajemen untuk kesejahteraan pekerja dan bagaimana sikap manajemen terhadap keselamatan dan persepsi bahwa keselamatan itu penting di tempat kerja. b. Manajemen dan Praktek Organisasi Management and Organizational Practices Manajemen dan praktek organisasi meliputi kecukupan pelatihan, penyediaan peralatan keselamatan dan kualitas sistem manajemen keselamatan. Praktek keselamatan sejauh mana pihak manajemen menyediakan peralatan keselamatan dan merespon dengan cepat terhadap bahaya-bahaya yang timbul. Pelatihan adalah aspek yang sangat krusial dalam sistem personalia dan mungkin metode yang sering digunakan untuk menjamin level keselamatan yang memadai diorganisasi karena pelatihan sangat penting bagi pekerja. Peralatan keselamatan mencakup tentang kecukupan peralatan keselamatan, seperti alat-alat perlengkapan yang tepat disediakan dengan mudah. Universitas Sumatera Utara c. Komunikasi Keselamatan Safety Communication Komunikasi keselamatan diukur dengan menanyakan dimana isu-isu keselamatan dikomunikasikan. d. Keterlibatan Pekerja dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja Employee Involvement in Workplace Health and Safety Keterlibatan karyawan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja sejauh mana persepsi karyawan terhadap pentingnya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja serta menerapkannya di tempat kerja. Kines dkk 2011 berpendapat bahwa ada tujuh dimensi pembentuk iklim keselamatan yaitu: Tabel 2.1 Dimensi iklim keselamatan, aspek dan contoh Dimensi Aspek Contoh 1 Prioritas manajemen keselamatan, komitmen dan kompetensi Persepsi pekerja terhadap manajemen a. memprioritaskan keselamatan b. aktif dalam mempromosikan keselamatan dan bereaksi terhadap perilaku yang tidak aman c. menunjukkan kompetensi dalam penanganan keselamatan d. berkomunikasi tentang masalah keselamatan a. Manajemen menerima pekerja mengambil risiko ketika jadwal kerja sedang padat b. Kami yang bekerja di sini memiliki keyakinan pada kemampuan manajemen untuk menangani keselamatan. 2 Pemberdayaan manajemen keselamatan Persepsi pekerja terhadap manajemen pemberdayaan pekerja dan mendukung partisipasi Manajemen mendorong pekerja untuk berpartisipasi dalam keputusan yang mempengaruhi keselamatan mereka 3 Keadilan manajemen keselamatan 4 Komitmen keselamatan pekerja Persepsi pekerja terhadap manajemen memperlakukan pekerja yang terlibat dalam kecelakaan yang wajar Persepsi pekerja tentang bagaimana mereka sendiri berhubungan dengan keselamatan di tempat kerja mengenai apakah mereka secara umum: Manajemen mencari penyebab, bukan orang yang bersalah, ketika terjadi kecelakaan Kami yang bekerja di sini tidak mengambil tanggung jawab untuk keselamatan setiap orang lain. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Lanjutan 5 Prioritas keselamatan dan non-penerimaan risko pekerja 6 Komunikasi keselamatan, pembelajaran, dan kepercayaan dalam kompetensi keselamatan rekan kerja 7 Kepercayaan pekerja dalam keberhasilan sistem keselamatan a. menunjukkan komitmen terhadap keselamatan dan aktif dalam mempromosikan keselamatan b. peduli kepada keselamatan masing- masing. Persepsi pekerja tentang bagaimana mereka sendiri berhubungan dengan keselamatan di tempat kerja tentang apakah mereka secara umum: a. memprioritaskan keselamatan sebelum tujuan produksi b. tidak mengundurkan diri dengan kondisi berbahaya atau menerima pengambilan risiko c. tidak menunjukkan keberanian. Persepsi pekerja tentang bagaimana mereka sendiri berhubungan dengan keselamatan kerja mengenai apakah mereka umumnya: a. membahas keselamatan setiap kali masalah tersebut muncul dan belajar dari pengalaman b. saling membantu untuk bekerja dengan aman c. menganggap saran keselamatan dari satu sama lain dengan serius dan mencoba memecahkan solusi d. mempercayai kemampuan satu sama lain untuk memastikan keselamatan dalam bekerja sehari-hari. Persepsi pekerja tentang bagaimana mereka sendiri berhubungan dengan keselamatan di tempat kerja mengenai apakah mereka secara umum: a. mempertimbangkan sistem keselamatan formal yang efektif, misalnya petugas keselamatan, perwakilan keselamatan, komite keselamatan, putaran keselamatan b. melihat manfaat dalam perencanaan awal c. melihat manfaat dalam pelatihan keselamatan. Kami yang bekerja di sini menerima perilaku berbahaya asalkan tidak ada kecelakaan. Kami yang bekerja di sini dapat berbicara dengan bebas dan terbuka tentang keselamatan. Kami yang bekerja di sini menganggap bahwa putaran keselamatan tidak berpengaruh pada keselamatan. Universitas Sumatera Utara Indikator utama dalam mengukur iklim keselamatan kerja meliputi: terdapat apresiasi pribadi terhadap risiko atau bagaimana calon pekerja memandang risiko yang terkait dengan praktek kerja, prioritas kebutuhan pribadi terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja, serta manajemen diri dan kebutuhan untuk merasa aman Sholihah dan Kuncoro, 2014.

2.2 Alat Pelindung Diri

Dokumen yang terkait

Analisa Perbandingan Kadar Asam Lemak Bebas (Alb) Dari Crude Palm Oil Pada Vacum Dryer Dan Storage Tank Di Pt. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

10 53 42

Pengaruh Temperatur Terhadap Proses Pemurnian CPO pada Crude Oil Tank (COT) di Stasiun Klarifikasi di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

19 122 47

Penentuan Kadar Air Dan Asam Lemak Bebas Pada CPO (Crude Palm Oil) Di PKS. PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

3 30 35

Penerapan Safety Inspection Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung Tahun 2016

25 196 165

Gambaran Iklim Kesetan Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Kernek Bongkar Crude Palm Oil di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung Tahun 2016

0 0 18

Gambaran Iklim Kesetan Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Kernek Bongkar Crude Palm Oil di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Iklim Kesetan Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Kernek Bongkar Crude Palm Oil di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung Tahun 2016

0 0 7

Gambaran Iklim Kesetan Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Kernek Bongkar Crude Palm Oil di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung Tahun 2016

0 0 23

Gambaran Iklim Kesetan Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Kernek Bongkar Crude Palm Oil di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung Tahun 2016

0 1 3

Gambaran Iklim Kesetan Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Kernek Bongkar Crude Palm Oil di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung Tahun 2016

0 0 14