4.2 Karakteristik Informan
Gambaran karakteristik pekerja kernek bongkar CPO yang menjadi informan pada penelitian ini berdasarkan jabatan dan masa kerja yaitu:
Tabel 4.1 Distribusi informan berdasarkan jabatan Jabatan
Jumlah orang Mandor
2 Pekerja kernek bongkar CPO
2 Total
4 Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 4 informan, 2 orang bekerja sebagai
mandor kernek bongkar CPO dan 2 orang lainnya bekerja sebagai pekerja kernek bongkar CPO.
Tabel 4.2 Distribusi informan berdasarkan masa kerja Masa Kerja
Jumlah orang 3 tahun
1 4 tahun
2 14 tahun
1 Total
4 Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 1 orang telah bekerja sebagai
pekerja kernek bongkar CPO selama 3 tahun, sebanyak 2 orang telah bekerja sebagai mandor pekerja kernek bongkar CPO selama 4 tahun, dan sebanyak 1
orang telah bekerja sebagai pekerja kernek bongkar CPO selama 14 tahun.
4.3 Iklim Keselamatan Kerja
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan mengenai iklim keselamatan kerja tentang nilai manajemen, hal ini dijelaskan
dalam tabel matriks berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel Matriks 4.1 Matriks nilai manajemen Informan 1
Mandor Manajemen selalu mendukung untuk keselamatan di tempat kerja
dan mengutamakan K3 di tempat kerja. Terbukti dengan adanya safety body harness, APD, safety sign. Manajemen tetap mengatur
pekerja supaya bekerja sesuai dengan aturan K3. Manajemen tidak selalu menyalahkan pekerja ketika terjadi kecelakaan karena
dilakukan sesuai prosedur ditanya-tanyain dulu.
Informan 2 Mandor
Manajemen sangat mengutamakan K3 karena dari segi penyediaan peralatan keselamatan sudah bagus, kalau ada
kecelakaan segera ditangani. Komitmen manajemen dalam melaksanakan K3 di tempat kerja sudah bagus karena semua
sudah disediakan seperti APD, safety sign dan saya yakin pada kemampuan manajemen karena semua sudah dikendalikan tinggal
kita menjalankan saja dan manajemen sudah mendorong pekerja sesuai dengan aturan K3.
Informan 3 Pekerja
Sikap manajemen dalam melaksanakan K3 ditempat kerja sudah bagus bisa dilihat dari fasilitas yang disediakan seperti APD. Saya
yakin pada kemampuan manajemen dalam menangani masalah K3 ditempat kerja karena kapasitasnya sudah terbukti. Manajemen
mengutamakan safety. Manajemen memperlakukan pekerja yang terlibat dalam kecelakaan secara adil karena manajemen
konsekuen dan dicari dulu penyebab kecelakaan kerja tersebut. Manajemen menyalahkan pekerja ketika terjadi kecelakaan karena
pekerja melanggar aturan K3 jadi semua fasilitas sudah diberikan tapi tidak dipakai jika terjadi insiden pekerja tersebut ditanyai.
Informan 4 Pekerja
Komitmen manajemen bagus dalam melaksanakan K3 di tempat kerja karena untuk masalah keselamatan sudah bagus pakai safety
belt. Saya yakin kemampuan manajemen dalam menangani masalah K3. Menajemen mewajibkan setiap pekerja mengikuti
aturan K3 seperti setiap bekerja harus memakai safety belt, helm, dan sepatu.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tentang nilai manajemen kepada informan, dapat diketahui 2 orang informan dari 4 orang informan
mengatakan bahwa manajemen sangat mengutamakan K3 dan mendukung keselamatan di tempat kerja hal ini terbukti dengan adanya penyediaan APD dan
safety sign , 2 orang informan lainnya juga mangatakan bahwa komitmen
manajemen dalam melaksanakan K3 sudah bagus hal ini terlihat dari fasilitas yang
Universitas Sumatera Utara
disediakan seperti APD dan manajemen mewajibkan setiap pekerja mengikuti aturan tentang K3.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan mengenai iklim keselamatan kerja tentang manajemen dan praktek organisasi, hal
ini dijelaskan dalam tabel matriks berikut. Tabel Matriks 4.2 Manajemen dan prakek organisasi
Informan 1
Mandor Manajemen sudah menyediakan perlengkapan keselamatan dengan
lengkap seperti penyediaan safety belt. Bagi saya penyediaan peralatan keselamatan yang disediakan manajemen sudah cukup.
Selama ini belum ada kecelakaan jadi saya tidak tau bagaimana respon manajemen dalam menangani kecelakaan yang terjadi di
perusahaan. Saya belum pernah mengikuti pelatihan K3 tapi pengarahan tentang K3 melalui safety talk setiap hari jumaat.
Informan 2
Mandor Manajemen sudah menyediakan peralatan seperti APD, safety
sign. Karena belum ada kecelakaan makanya belum tau respon manajemen seperti apa dalam menangani kecelakaan. Pekerja
kernek bongkar belum pernah ikut dalam pelatihan K3 ataupun training tentang K3. Pelatihan K3 menurut saya dapat mencegah
kecelakaan karena kita di kasih tau cara-cara untuk mengatasi kecelakaan kerja. Pelatihan K3 perlu dilakukan untuk menambah
wawasan tentang keselamatan.
Informan 3
Pekerja Manajemen sudah menyediakan peralatan keselamatan seperti
safety belt, sepatu. Peralatan keselamatan yang disediakan sudah mencukupi untuk melindung pekerja. Pada saat kecelakaan terjadi
respon manajemen cepat dalam menangani korban atau pekerja yang terlibat dalam kecelakaan. Saya belum pernah mendapat
pelatihan K3. Manfaat pelatihan K3 supaya keselamatan kita terjamin. Dengan adanya pelatihan kita di beri arahan tentang
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Informan 4
Pekerja Perusahaan sudah cukup bagus dalam menyediakan peralatan
keselamatan, bisa dilihat dari penyediaan safety belt, safety sign, dan lain-lain. Sejauh ini saya belum pernah mendapat pelatihan
K3. Pelatihan K3 dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Belum ada kecelakaan jadi saya tidak tau bagaiman respon
manajemen.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tentang manajemen dan praktek organisasi kepada informan, diketahui semua informan mengatakan
bahwa peralatan keselamatan yang disediakan perusahaan sudah cukup untuk
Universitas Sumatera Utara
melindungi pekerja dari potensi bahaya yang ada di tempat kerja. Hal ini terbukti dari tidak adanya kasus kecelakaan kerja pada pekerja kernek bongkar. Akan
tetapi pekerja kernek bongkar belum pernah mendapat pelatihan K3. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan
mengenai iklim keselamatan kerja tentang komunikasi keselamatan, hal ini dijelaskan dalam tabel matriks berikut.
Tabel Matriks 4.3 Komunikasi Keselamatan Informan 1
Mandor Saya pernah membahas tentang keselamatan mengenai safety
sign atau APD jika sudah tidak layak pakai kami lapor ke Bapak. Kami membahas keselamatan pada saat briefing dan safety talk.
Informan 2 Mandor
Kami membahas keselamatan kerja setiap hari pada saat briefing atau sebelum dilakukannya pekerjaan. Kami membahas tentang
pengunaan APD.
Informan 3 Pekerja
Saya pernah membahas K3 tentang masalah keselamatan kerja yang baik dan benar, cara penggunaan APD. Pekerja sudah
diajari bagaimana cara menggunakan alatnya.
Informan 4 Pekerja
Setiap jumat pada saat safety talk kami membahas K3 tentang kebersihan, kerapian, dan APD, keselamatan saat bekerja.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tentang komunikasi keselamatan kepada informan, diketahui semua informan mengatakan bahwa
mereka pernah membahas K3 tentang penggunaan APD yang benar, safety sign, keselamatan saat bekerja, kebersihan dan kerapian tempat kerja. Pekerja
membahas tentang K3 pada saat briefing dan safety talk setiap hari jumat. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan
mengenai iklim keselamatan kerja tentang keterlibatan pekerja dalam kesehatan dan keselamatan kerja, hal ini dijelaskan dalam tabel matriks berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel Matriks 4.4 Keterlibatan pekerja dalam kesehatan dan keselamatan kerja Informan 1
Mandor Penerapan K3 penting di tempat kerja karena untuk keselamatan
diri dan semua anggota. Komitmen saya terhadap keselamatan ya saling mengingatkan anggota untuk selalu memakai APD dan
berhati-hati saat bekerja. Saya bertanggung jawab untuk menjaga kerapian tempat kerja. Keselamatan tanggung jawab masing-
masing karena semua fasilitas sudah disediakan dan saling mengingatkanlah. Saya belum pernah dilibatkan dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keselamatan. Sebisa mungkin bahaya atau kecelakaan kerja harus dihindari
dengan cara jika ada kerja yang rawan kita hindari dulu dengan menaruh police line atau safety sign. Kalau ada nearmiss atau
hampir terjadi kecelakaan ya dilaporkan, kalau tidak dilaporkan bisa fatal.
Informan 2 Mandor
Menerapkan K3 penting di tempat kerja karena untuk keselamatan semua orang. Kebong belum pernah dilibatkan
dalam pengambilan
keputusan yang
berkaitan dengan
keselamatan tapi diberikan pengarahan mengenai K3 saat briefing dan safety talk. Komitmen saya terhadap keselamatan
ditempat kerja selalu memakai APD saat bekerja, wajib menjaga kerapian di tempat kerja, dan bertanggung jawab atas
keselamatan orang lain karena pekerja kan anggota kita dan K3 merupakan tanggung jawab bersama.
Informan 3 Pekerja
Penting menerapkan K3 di tempat kerja karna ya untuk mengurangi angka kecelakaan kerja. Komitmen saya terhadap
keselamatan di tempat kerja menjaga supaya tidak terjadi kecelakaan di tempat kerja seperti memakai APD, dan hati-hati
saat bekerja, dan bertanggung jawab untuk menjaga kerapian di tempat kerja. Bahaya dapat dihindari dengan cara mengetahui
tempat kerja dan memakai semua fasilitas yang sudah disediakan. Keselamatan tanggung jawab bersama tapi jika
terjadi insiden itu tanggung jawab mandor kami. Saya belum pernah dilibatkan dalam mengambil keputusan tentang
keselamatan.
Informan 4 Pekerja
Menerapkan keselamatan kerja itu pentinglah bu, untuk mencegah terjadinya kecelakan kerja. Komitmen saya terhadap
K3 dengan cara memakai safety belt, helm, dan sepatu boot saat mau bekerja. Dengan memakai APD kita dapat mencegah
terjadinya kecelakaan kerja. Kalau ada kejadian hampir menyebabkan kecelakaan saya laporkan ke mandor. Saya
bertanggung jawab untuk menjaga kerapian tempat kerja. Keselamatan itu tanggung jawab EHS. Mandor yang ikut
dilibatkan dalam mengambil keputusan tetang keselamatan. Apa yang disampaikan oleh department EHS kepada mandor
kemudian mandor menyampaikan ke anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tentang keterlibatan pekerja dalam K3 kepada informan, dapat diketahui 2 orang informan dari 4 orang
informan mengatakan pentingnya menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja karena untuk keselamatan diri sendiri dan semua anggota. Dua orang informan
lainnya mengatakan penerapan K3 di tempat kerja penting karena untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan mengurangi angka kecelakaan kerja.
Komitmen informan terhadap K3 antara lain memakai safety belt, helm, sepatu boot saat bekerja, wajib menjaga kerapian tempat kerja, saling mengingatkan
antar anggota untuk memakai APD dan berhati-hati saat bekerja.
4.4 Penggunaan Alat Pelindung Diri