4.3.2.1 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: 1.
Semua orangtua dari anak yang menderita penyakit jantung bawaan yang datang ke RSUP H. Adam Malik Medan periode Juli-November 2014
2. Orang tua Ayah dan atau Ibu kandung bersedia mengikuti penelitian
dibuktikan dengan menandatangani lembar informed consent. b.
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : 1.
Orang tua Ayah dan atau Ibu kandung tidak lengkap memberikan informasi dalam penelitian.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
tentang faktor risiko penyakit jantung bawaan pada anak secara langsung di tanyakan dengan wawancara pada orang tua anak yang mengalami penyakit
jantung bawaan.
4.5 Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, data akan diolah melalui beberapa langkah sebagai berikut.
a. Editing Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Apabila data
belum lengkap ataupun ada kesalahan, data dilengkapi dengan mewawancara ulang responden.
b. Coding
Universitas Sumatera Utara
Setelah dilakukan editing data, data yang sudah diedit akan diberi kode pada setiap jawaban yang diberikan untuk memudahkan proses pengolahan data.
Misalnya dengan mengubah data yang berbentuk kalimat ke dalam data numerik atau angka.
c. Entri Pada langkah ini, data yang sudah diedit dan diberi kode dimasukkan ke dalam
komputer dengan menggunakan bantuan program SPSS for window. d. Cleaning Data
Merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah di entri, agar terlihat adanya kesalahan atau tidak. Mungkin dapat terjadi kesalahan pada saat mengentri
data. e. Saving
Proses penyimpanan data untuk siap dianalisis.
4.5.2 Analisa Data
Analisis data dibantu dengan menggunakan SPSS kemudian ditampilkan dalam tabel frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik Jantung Anak lantai 2 dan ruang Rawat Inap Anak Rindu B RSUP H. Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga
Lau No.17, Medan. Adapun rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 355 Menkes SK VII 1990 untuk daerah
Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Selain itu, rumah sakit ini juga merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502 MenkesIX 1991 tanggal 6 September 1991.
5.1.2. Karakteristik Anak Responden
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 72 sampel. Semua data sampel diambil dari data primer, yaitu dengan mengisi kuesioner dan
wawancara langsung orangtua dari anak yang mengalami penyakit jantung bawaan dari periode Juni sampai November 2014.
Berdasarkan jenis kelamin anak responden yang terbanyak adalah laki- laki 49 orang 68,1, sedangkan perempuan 23 orang 31,9 seperti yang
terdapat pada Tabel 5.1. Terdapat anak responden dengan berat bayi lahir terendah adalah
2100gram, dan berat bayi lahir besar dengan berat 4800gram. Anak responden mengalami penyakit jantung bawaan dengan berat bayi lahir 2500gram sebanyak
9 orang 12,5, sedangkan berat bayi lahir 2500-4000 terdapat 57 orang 79,2 dan berat bayi lahir 4000 terdapat 6 orang 8,3.
Sebagian besar penyakit jantung yang dialami anak responden ialah asianotik sebanyak 48 orang 65,3 seperti Defek Septum Ventrikel 28 orang
Universitas Sumatera Utara
38,9, Duktus Arteriosus Persisten 10 orang 13,9, Defek Septum Atrium 8 orang 11,1 dan Defek Septum Atrium Ventrikel 1 orang 1,4.
Tabel 5.1 Distribusi Anak Responden berdasarkan Karakteristik Penyakit Jantung
Bawaan pada Anak Karakteristik Anak Responden
n Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Berat Bayi Lahir 2500 gram
2500-4000 gram 4000 gram
Penyakit Jantung Bawaan Sianotik
TOF TGA
VKBKG Asianotik
DSV DAP
DSA DSAV
SukuRas Aceh
Batak Jawa
Melayu Padang
49 68,1 23 31,9
9 12,5 57 79,2
6 8,3
18 25,0 5 6,9
2 2,8
28 38,9 10 13,9
8 11,1 1 1,4
3 4,2 32 44,4
32 44,4 4 5,6
1 1,4 TOF Tetralogi of Fallot, TAB Transposisi Arteri Besar, VKBKG Ventrikel
Kanan Bersaluran Keluar Ganda, DSV Defek Septum Ventrikel, DAP Defek
Universitas Sumatera Utara
Arteriosus Persisten, DSA Defek Septum Atrium, DSAV Defek Septum Atrium Ventrikel.
Sedangkan penyakit jantung bawaan sianotik yang dialami oleh 25 orang 34,7, seperti Tetralogi of Fallot 18 orang 25,0, Transposisi Arteri Besar 5
orang 6,9, dan Ventrikel Kanan Bersaluran Keluar Ganda 2 orang 2,8. Distribusi anak responden menurut jenis penyakit jantung bawaaan yang dialami
dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 5.1. Suku anak responden yang terbanyak mengalami penyakit jantung bawaan
ialah suku Batak 32 orang 44,4, kemudian suku Jawa 32 orang 44,4, responden dengan suku Melayu 4 orang 5,6, dan suku Padang 1 orang 1,4.
Distribusi anak responden menurut suku dengan penyakit jantung bawaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 5.1.
Dalam tabel 5.2 dapat dilihat distribusi anak responden menurut pekerjaan orangtua di dapat dengan pekerjaan ayah didominasi wiraswasta 41 orang
56,9, petani 13 orang 18,1, PNS 13 orang 18,1, TNIPOLRI 3 orang 4,2, dan nelayan 2 orang 2,8. Sementara pekerjaan ibu didominasi oleh ibu
rumah tangga 46 orang 63,90, wiraswasta 10 orang 13,9, PNS 9 orang 12,5, dan petani 7 orang 9,7.
Jika dilihat dari distribusi pendidikan terakhir ayah, tingkat Sekolah Dasar 9 orang 12,5, Sekolah Menengah Pertama 16 orang 22,2, mayoritas
Sekolah Menengah Atas 30 orang 41,7, setingkat Diploma 3 ada 3 orang 4,2, dengan pendidikan Sarjana 1 terdapat 13 orang 18,1 dan Sarjana 2
terdapat 1 orang 1,4. Dan jika dilihat dari pendidikan terakhir ibu yang mayoritas setingkat Sekolah Menengah Atas 30 orang 41,7, yang terendah
Sekolah Dasar 10 orang 13,9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Distribusi Anak Responden berdasarkan Profil Orang Tua
Profil Orang Tua Anak PJB n
Pekerjaan Ayah Nelayan
Petani PNS
TNIPOLRI Wiraswasta
Pekerjaan Ibu Ibu Rumah Tangga
Petani PNS
Wiraswasta Pendidikan Ayah
SD SMP
SMA D3
S1 S2
Pendidikan Ibu SD
SMP SMA
D3 S1
S2 2 2,8
13 18,1 13 18,1
3 4,2 41 56,9
46 63,9 7 9,7
9 12,5 10 13,9
9 12,5 16 22,2
30 41,7 3 4,2
13 18,1 1 1,4
10 13,9 14 19,4
30 41,7 6 8,3
11 15,3 1 1,4
5.1.3. Faktor Risiko Prenatal dengan kejadian Penyakit Jantung Bawaan
Faktor risiko prenatal adalah faktor yang terjadi mempengaruhi sebelum kehamilan sampai dengan usia kehamilan 28 minggu Rahmawati, 2011. Faktor
Universitas Sumatera Utara
prenatal yang diteliti adalah usia ibu saat hamil, usia kandungan ibu, kebiasaan ibu memeriksakan kandungannya, penyakit metabolik yang di derita ibu,
konsumsi obat-obatan, alkohol, riwayat keluarga yang mengalami penyakit jantung bawaan, dan riwayat keluarga yang meninggal mendadak. Distribusi
responden menurut faktor risiko prenatal terhadap anak dengan penyakit jantung bawaan dapat dilihat dari tabel di bawah Tabel 5.3.
Dalam penelitian ini di dapat mayoritas usia saat ibu hamil dengan anak penyakit jantung bawaan adalah 20-30 tahun sebanyak 50 orang 69,4,
ditemukan juga dengan usia ibu hamil 20 tahun 21 orang 29,2, dan usia 30 tahun 1 orang 1,4.
Pada Tabel 5.3 dapat dilihat distribusi responden menurut usia kandungan ibu dengan penyakit jantung bawaan bahwa ibu dengan usia kandungan prematur
20-37 minggu ada 5 orang 6,9, ibu denngan usia kandungan yang matur 38- 40 minggu teradapat 59orang 81,9, dan usia kandungan ibu yang postmatur
40 minggu 8 orang 11,1. Frekuensi ibu yang tidak pernah memeriksakan kandungannya ke tenaga
kesehatan medis di dapat 17 orang 23,6 dan yang jarang 3 kali ada 10 orang 13,9. Sementara itu kebiasaan ibu yang sering memeriksakan
kandungannya 3 kali di dapat 45 orang 62,5. Pada penyakit metabolik yang di alami ibu dengan anak yang mengalami penyakit jantung bawaan di dapat 7
orang 9,7 menderita diabetes melitus, kemudian 13 orang 18,1 yang menderita hipertensi, dan 52 orang 72,2 dikatakan tidak menderita penyakit
metabolik keduanya. Didapat distribusi responden dengan ibu yang mengkonsumsi obat-obatan
saat mengandung 39 orang 54,2, dan yang tidak mengkonsumsi obat-obatan 33 orang 45,8. Sementara itu ibu dengan kebiasaan merokok terdapat 8 orang
11,1, dan yang tidak merokok 64 orang 88,9. Selain itu terdapat 3 orang 4,2 ibu yang mempunyai kebiasaan meminum alkohol, dan 69 orang 95,8
ibu yang tidak meminum alkohol.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi Responden menurut Faktor Risiko Prenatal dengan anak PJB
Faktor Risiko Prenatal n
Usia Ibu saat Hamil 20 tahun
20-30 tahun 30 tahun
Usia Kandungan Ibu Premature
Mature Postmature
Memeriksakan Kandungan Jarang
Sering Tidak Pernah
Penyakit Metabolik Ibu Diabetes Melitus
Hipertensi Tidak ada
Obat-obatan Ada mengkonsumsi
Tidak ada Merokok
Ada merokok Tidak ada merokok
Alkohol Ada mengkonsumsi
Tidak ada 21 29,2
50 69,4 1 1,4
5 6,9 59 81,9
8 11,1
10 13,9 45 62,5
17 23,6
7 9,7 13 18,1
53 72,2
39 54,2 33 45,8
8 11,1 64 88,9
3 3,0 69 95,8
Universitas Sumatera Utara
Dan pada Tabel 5.4 juga dapat dilihat distribusi responden menurut riwayat penyakit jantung bawan yang dialami keluarga 16 orang 22,2, dan
yang tidak menderita hal yang sama didapat 56 orang 77,8. Selain itu riwayat keluarga yang meninggal mendadak 10 orang 13,9, dan distribusi responden
yang tidak mempunyai riwayat keluarga meninggal mendadak didapat 62 orang 86,1.
Tabel 5.4. Distribusi Anak Responden berdasarkan Riwayat Keluarga
Riwayat Keluarga n
Penyakit Jantung Bawaan Ya, ada
Tidak ada Meninggal mendadak
Ya, ada Tidak ada
16 22,2 56 77,8
10 13,7 62 86,1
5.2. Pembahasan 5.2.1. Berdasarkan Karakteristik Anak Responden dengan Penyakit Jantung