Sejarah Arsitektur Modern Tinjauan Arsitektur Modern 1. Defenisi Arsitektur Modern

12

2.2.2. Sejarah Arsitektur Modern

Sepanjang sejarah manusia, arsitektur hanya mengalami satu kali perubahan yang mendasar, yaitu di saat hadirnya arsitektur modern. Sumalyo 2005 mengatakan arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, yang berkaitan dengan berbagai segi kehidupan antara lain : seni, teknik, tata ruang, geografi, sejarah. Sejarah perkembangan arsitektur mencakup dimensi ruang dan waktu yang sukar ditentukan batasnya. Diketahui bahwa arsitektur berkembang dari masa ke masa dalam kurun waktu sejak manusia hingga sekarang. Arsitektur modern merupakan perkembangan dari klasik barat, berubah secara revolusioner sejalan dengan revolusi industry mulai awal abad 19 dengan terjadinya perubahan besaran- besaran dalam pola hidup dan pola pikir sumalyo, 2005. Terdapat 3 periode perkembangan arsitektur :  Tahun 1800an Sampai dengan masa Neo-klasik abad ke-19, Arsitektur dianggap sebagai pengetahuan kesenian, yaitu seni bangunan. Artinya arsitektur dianggap sebagai suatu „olah rasa‟ yang dibuat berdasarkan perasaan sebagai sumber idenya dan tidak ada rumusnya Sumalyo, 2005. Pada tahun 1750-an di Perancis, muncul orang-orang yang berambisi untuk menghasilkan arsitektur dengan menggunakan akal dan idenya sebagai sumber idenya, bukan seni dengan perasaan. Bagi mereka ini, arsitektur adalah olah pikir, bukan olah seni. Bagi dunia arsitektur, apa yang dilakukan oleh orang-orang Perancis ini adalah sebuah perubahan. Dengan Universitas Sumatera Utara 13 demikian, dapat dikatakan bahwa arsitektur Modern berupa ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur sudah hadir pada abad ke-18. Dan kemudian, pikiran-pikiran tersebut baru mendapat kesempatan untuk direalisasikan pada pertengahan abad-19 karena faktor-faktor yang sangat mendorong percepatan dari Arsitektur Modern tersebut adalah :  Di pertengahan abad 19 itu secara resmi pendidikan Arsitektur telah terbagi menjadi dua yaitu arsitektur sebagai kesenian dan arsitektur sebagai ilmu teknik sipil.  Munculnya industri bahan bangunan, yang mampu menghasilkan keseragaman ukuran dan kecepatan membangun. Gambar 2.3. Bangunan La Majolikahaus Sumber : http:4.bp.blogspot.com-59Lq8L25QkATen0FGyJ- aIAAAAAAAACsIhZATqZGxEacs1600most-beautiful-building-4th-Majolica-House- Wina-Austria.jpg Universitas Sumatera Utara 14  Periode 1890 – 1930 Pada masa ini arsitektur modern mengalami puncaknya di Prancis, Jerman, Belanda, Rusian, dan Inggris mulai mengikutinya. Sumalyo 2005 menjelaskan mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi semacam resolusi industri kedua dalam bentuk rasionalisme dan penggunaan mesin secara besar-besaran, sejumlah pertentangan dalam dunia arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen seperti : arsitektur sebagai art vs arsitektur sebagai science, arsitektur sebagai form vs arsitektur sebagai space, arsitektur sebagai craft vs arsitektur sebagai assembly, dan arsitektur sebagai karya manual vs arsitektur sebagai karya machinal. Gambar 2.4. Bangunan Maison Caillot Sumber : http:nsm08.casimages.comimg2012110612110605163314238810520253.jpg Universitas Sumatera Utara 15  Periode 1950-1960an Dalam sejarah arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan arsitektur dapat dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan Sumalyo, 2005 yakni: -Tahun 50-an dikatakan sebagai puncak Arsitektur Modern : a. Segenap filosofi dan prinsip arsitektur sebagai ilmu telah dapat diformulasikan dengan sempurna dari ide sampai dengan realisasinya. b. Karya-karya arsitektur mampu dan sangat sempurna untuk mengekspresikan space ruang. c. Terjadi produksi massal bahan bangunan oleh pabrik. Hal ini dapat mempercepat proses pembangunan. Namun, bahan bangunan dapat menembus batas budaya dan geografis, sehingga arsitektur menjadi Internasional dan bangunan-bangunan di dunia menjadi seragam. Dengan kata lain, arsitektur menjadi sangat demokratis. Universitas Sumatera Utara 16 Gambar 2.5. Bangunan Seagram Sumber : http:4.bp.blogspot.com--- lez6fXPxgT4eshVchPyIAAAAAAAAC48EZmbaZAVc1Qs1600seagram.gif -Tahun 50-an dikatakan sebagai kegagalan Arsitektur Modern : a. Karena arsitektur telah kehilangan identitasciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu, nama yang dikenal orange adalah nama biro-biro Arsitektur, bukan arsiteknya. b. Enggan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan bahan-bahan bangunan yang sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda. c. Karena penekanan perancangan pada ruang, maka desain menjadi polos, simpel, bidang-bidang kaca lebar. d. Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang tidak menyatu dengan lingkungan. Universitas Sumatera Utara 17

2.2.4 Ciri-ciri Arsitektur Modern