25 Gropius diundang Rietveld untuk pameran di
Bauhaus. Ia
merancang bangunan
pertamanya, Rietveld Schröder House pada tahun 1924, dalam kerjasama erat dengan
pemilik Truus Schröder-Schrader. Dibangun di Utrecht pada Prins Hendriklaan 50, rumah
memiliki lantai dasar konvensional, tetapi radikal di lantai atas, kurang dinding tetap
melainkan mengandalkan dinding geser untuk membuat dan mengubah ruang hidup.
Table 2.1. Tokoh Arsitek International Style
2.3.3. Konsep Internatinal Style
Arsitektur modern telah menemukan beberapa konsepsi yang jelas dari dirinya sendiri sebagai suatu disiplin dan gambar peran baru dalam masyarakat.
Prinsip-prinsip desain baru yang international style dijagokan dapat ditemukan menjadi 3 prinsip, Larson 1993 mengatakan dalam buku menggali pemikiran
posmodernisme dalam arsitektur 2005 dalam pameran MoMA Museum of Modern Architecture pada tahun 1932, Hitchcock dan Jhonson menyatakan
prinsip-prinsip gaya aarsitektur modern, yaitu volume dari pada massa, regularitas dari pada simetri aksial dengan geometri dan standarisasi, komposisi aksial tidak
diperlukan lagi, dan melarang penggunaan ornament. Prinsip-prinsip ini menjadi tanda bagi produksi International style. Mereka tidak hanya formula proporsi yang
membedakan gaya-gaya yang ada pada masa itu, konsepsi arsitektur yaitu penekeanan pada volume datang untuk menggantikan massa dalam desain
bangunan, keteraturan dan tidak simetri aksial yang berfungsi sebagai sarana utama dalam mendesain bangunan, dan yang terakhir tidak sewenang-wenang
dalam menerapkan dekorasi yang menandai bahwa hasil dari produksi ini merupakan gaya internasional.
Universitas Sumatera Utara
26
Gaya Internasional yang khas pada umumnya terdiri dari beberapa yaitu : Bentuknya segi-empat atau penyiku, berbentuk kubus sederhana segiempat
panjang yang menekan, jendela yang berjalan di atas garis horisontal dan membentuk suatu garis beraturan, Semua bagian muka bangunan penjuru bersudut
90 derajat dan bertingkat. Henry Russell Hitchcock dan Philip Johnson, 1997 mengatakan dalam buku International Style bahwa gaya internasional telah
menjadi jelas dan didefinisikan hanya secara bertahap sebagai tor inovasi yang berbeda di seluruh dunia yang telah berhasil dilakukan percobaan secara paralel.
Berikut beberapa prinsip-prinsip yang ada pada Internasional Style yaitu:
1. Volume
Arsitektur sebagai volume metode kontemporer yang menyediakan kerangka mendukung, dengan menggunakan kontruksi batu tradisional pada
bagian dinding masih sering digunakan dalam kombinasi dengan kontruksi kerangka. Henry Russell Hitchcock dan Philip Johnson mengatakan dalam buku
International Style, 1997 arsitek yang membangun dalam gaya internasional berusaha untuk menampilkan karakter sejati kontruksi dan menekan jelas
ketentuannya untuk fungsi sehingga seperti detail akan bertentangan dengan efek utama permukaan volume dan juga pada atap datar normal yang memberikan
makna estetika penting. Dalam arsitektur modern jendela merupakan elemen penting yang
memiliki fitur yang paling mencolok dari desain eksterior modern, sehingga dalam pendesainannya masalah estetika yang sangat penting. Jika dilihat dari
arsitektur masa lalu bahan material terbaik untuk dinding yaitu batu, granit, dan
Universitas Sumatera Utara
27
kelereng, dan semen juga menjadi bahan material pada permukaan volume dari bangunan modern merupakan sebagai tanda dari gaya kontemporer, yang
memiliki estetika membentuk dan terus-menerus bahkan menutupi pada permukaan dinding. Pada permukaan volume dalam menggunakan kayu tampak
terlihat mengagumkan akan tetapi bahan ini tidak tahan lama seperti batu atau batu bata.
2. Keteraturan
Mengenai keteraturan dalam prinsip ini pola dari jendela merupakan komposisi dari arsitektur kontemporer dan membuktikan estetika itu ada pada
bangunan kontemporer, karena dalam prinsip kedua ini gaya kontemporer dalam arsitektur harus dilakukan dengan keteraturan. Dalam desain arsitektur modern
juga mengungkapkan karakteristik struktur dan kesamaan oleh penekanan estetika yang beraturan. Sama hal nya seperti prinsip estetika pada permukaan volume
telah dapat dilihat arsitektur tidak lagi memiliki dukungan yang solid pada dinding, bahwa keteraturan tergantung pada khas kerangka yang mendasari
kontruksi modern. Skema simetris dari desain sebenarnya lebih estetis serta teknis karena
sebagian besar bangunan kontemporer lebih langsung dinyatakan dalam bentuk simetris yang akan menjadikan kuat ditandai dengan penekanan pada sumbu nyata
baik dari pusatnya. Henry Russell Hitchcock dan Philip Johnson mengatakan dalam buku International Style, 1997 bahwa tanda arsitek modern yang baik
adalah keteraturan desainnya mendekati simetri bilateral, baik bilateral maupun aksial biasanya tanda baru dikonversi ke gaya kontemporer. Fungsional juga
Universitas Sumatera Utara
28
sering tampak mengikuti persis prinsip dari keteraturan seperti displin estetika formal dan juga proporsi menurut teori merupakan batu ujian estetika desain
modern dalam aplikasi dari prinsip keteraturan arsitek modern yang berbeda dari yang lain.
3. Penghindaran Penggunaan Dekorasi
Pada prinsip ketiga ini penghindaran terapan penggunaan ornamen horizontal biasa membedakan gaya arsitek dari masa lalu dan dari abad terakhir, hal ini
berperan untuk mempertahankan bangunan yang ada sejak 1800-an seharusnya tidak
dihiasi dengan
ornament dikarenakan
kegagalan atau
banyak ketidakmampuan menciptakan ornament yang tidak valid dalam mengadaptasi
gaya lama dengan kontruksi yang baru. Bahkan sejak abad pertengahan abad ke- 18 penggunaan ornament terus menurun dan dianggap suatu kejahatan yang
positif dari desain. Beberapa kritikus bahkan akan menjelaskan semua ornament pada arsitektur masa lalu sebagai kelanjutan detail warisan yang awalnya
memiliki arsitek struktural. Huruf juga dianggap sebagai pendekatan ornament yang digunakan arsitek gaya internasional.
Kontemporer merupakan gaya saat menetapkan standar tinggi tetapi tidak untuk dekorasi. Pada abad ke-19 telah ada yang sangat luar biasa dalam
penggunaan warna dan pada hari awal gaya kontemporer menggunakan semen putih, ketika warna menghadapi perkembangan dalam penggunaan bahan-bahan
alami, warna logam alami dan menggunakan warna cerah memiliki nilai dalam menarik dengan gaya baru. Henry Russell Hitchcock dan Philip Johnson dalam
buku International Style, 1997 mengatakan struktur, fungsi dan keteraturan
Universitas Sumatera Utara
29
memberikan sedikit alasan dalam penggunaan warna mungkin lebih baik dihindari meskipun kadang-kadang menjadi kesuksesan terkemuka. Pohon dan tanaman
rambat menjadi dekorasi lebih lanjut untuk mendatang arsitek modern, dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar yang menjadi permasalahan utama gaya
internasional.
2.3.4. Bangunan Karya Arsitek International Style