Analisa Bersdasarkan Keteraturan Pada Karya Arsitek Walter Gropius

48 luar ke dalam bangunan. Pada bagian atap bangunan Harvard Graduate Center menggunakan atap datar. KESIMPULAN Dari kesemua bangunan diatas ditemukan kesimpulan yang mendasari terbentuknya volume yaitu dengan adanya lantai, dinding dan atap. Dari analisa diatas bangunan Walter Gropius tersebut pada bagian dinding lebih dominan menggunakan dinding kaca untuk menampilkan karakter kontruksi yang ada pada bangunan sehingga volume dapat terlihat dari luar ke dalam bangunan dan pada bagian atap kesemua bangunan menggunakan atap datar sehingga terlihat seperti kotak atau persegi panjang menekan. Table 5.1 Arsitektur Sebagai Volume Pada Karya Arsitek Walter Gropius

5.1.1.2 Analisa Bersdasarkan Keteraturan Pada Karya Arsitek Walter Gropius

Berdasarkan prinsip-prinsip International Style antara lain keteraturan dianalisa pada bangunan-bangunan karya arsitek Walter Gropius untuk melihat pengaruh prinsip International Style. Denah Bangunan Karya Arsitek Walter Gropius Prinsip International Style Keteraturan Pada prinsip kedua ini keteraturan pada pengunaan jendela terlihat sangat teratur pada tampilan bangunan tersebut dan perletakan kolom juga menggunakan modul sehingga jarak antar kolom menjadi sama, dan bangunan tersebut menggunakan atap datar, penerapan skema simetris pada bangunan Fagus Factory tidak terlihat pada tampilannya dan dapat Universitas Sumatera Utara 49 juga terlihat dari bentuk denah bangunan tersebut. Keteraturan pada bangunan Village Coleege pengunaan jendelanya juga terlihat teratur pada tampilan bangunan, pada denah perletakan jarak kolom juga tampak teratur, dan menggunakan atap datar, pada bentukan denah tidak terlihat penerapan skema simetris pada bangunan Village College. Pada prinsip kedua ini keteraturan pada bangunan Gropius House pengunaan jendela juga terlihat teratur pada tampilan bangunannya, perletakan dan jarak kolom terlihat pada denah menggunakan modul sehingga kolom terlihat teratur, dan juga menggunakan atap datar, penerapan skema simetris pada bangunan Gropius House tidak terlihat pada tampilannya dan dapat juga dilihat dari bentuk denah bangunan tersebut. Universitas Sumatera Utara 50 Keteraturan pada bangunan Bauhaus pengunaan jendela terlihat sangat teratur pada tampilan bangunan tersebut dan penggunaan kolom juga terlihat pada denah menggunakan modul sehingga jarak antar kolom terlihat sama, dan menggunakan atap datar, penerapan skema simetris pada bangunan Bauhaus juga tidak terlihat pada tampilannya dan dapat juga terlihat dari bentuk denah bangunan tersebut. Keteraturan pada bangunan Michael Reese Hospital pengunaan jendela terlihat sangat teratur pada tampilan bangunan, penerapan skema simetris dan juga penggunaan atap datar pada bangunan Michael Reese Hospital terlihat jelas pada tampilannya, dapat juga dilihat dari bentuk denah bangunan tersebut. Perletakan jarak antar kolom juga terlihat teratur karena menggunakan modul. Keteraturan pada bangunan Harvard Graduate Center pengunaan jendela terlihat sangat teratur pada tampilan bangunan dan juga menggunakan atap datar, perletakan jarak antar kolom juga terlihat teratur pada denah karena menggunakan modul. Penerapan skema Universitas Sumatera Utara 51 simetris pada bangunan Harvard Graduate Center tidak terlihat pada tampilannya dan dapat juga terlihat dari bentuk denah bangunan tersebut. KESIMPULAN Keteraturan pada bangunan Walter Gropius dapat dilihat dari penggunaan kolom yang menggunakan modul, terlihat juga pada penggunaan jendela pada tampilan bangunan dan kesemua bangunan menggunakan atap datar. Skema simteris dinyatakan dalam susunan ruang, dari kesemua bangunan Walter Gropius lebih banyak tidak menggunakan skema simetris pada tampilannya. Table 5.2 Keteraturan Pada Karya Arsitek Walter Gropius

5.1.1.3 Analisa Bersdasarkan Penghindaran Penggunaan Ornamen Pada Karya Arsitek Walter Gropius