Bahan Hukum Primer Sumber Bahan Hukum

26

1.4.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan yuridis normatif legal research yaitu penelitian mengenai penerapan norma-norma hukum positif. Metode penelitian ini dilakukan dengan mengkaji aturan-aturan hukum yang bersifat autoritatif dan literatur sebagai konsep, teori serta pendapat ahli hukum yang kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang akan di analisis dalam penelitian ini. 9

1.4.2 Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai isu hukum yang akan dibahas dalam sebuah penelitian. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan statue approach, pendekatan konseptual conceptual approach. 10 Pertama, pendekatan peraturan perundang-undangan dilakukan dengan menelaah peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang berkembang. Kedua, pendekatan konseptual sebagai pendekatan yang berangkat dari pandangan hukum yang berkembang dalam ilmu hukum dalam menguraikan gagasan atas permasalahan relevan yang tengah dihadapi. 11

1.4.3 Sumber Bahan Hukum

Bahan hukum merupakan pedoman dalam mencari pokok jawaban yang akan dicapai untuk memecahkan permasalahan sekaligus sebagai perskripsi yang diperlukan sebagai sumber penelitian. Sumber penelitian ini terdiri atas bahan hukum primer primary sources or authorities, bahan hukum sekunder secondary sources or authoritties, dan bahan non hukum.

1. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoririatif sehingga dalam penelitian ini mengacu pada Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai peraturan dasar tertinggi di Indonesia serta 9 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Prena Media Group, 2005,hlm. 29 10 Jhonny Ibrahim, Teori...Op.Cit.,hlm.310 11 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian...Op.Cit., hlm. 95 27 peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana Pasal 7 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang mengamanatkan “Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas: a. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945; b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; c. Undang-UndangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden; f. Peraturan Daerah Provinsi; dan g. Peraturan Daerah KabupatenKota”. Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVMPR1998 Tahun 19998 Tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh; 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh; 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Jo. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilu; 6. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Partai Politik; 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 8. Undang-Undang Nomor 08 tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2007 Tentang Partai Politik Lokal Aceh; 28 11. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah.

2. Bahan Hukum Sekunder