52 4. Peserta pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah
perseorangan; 5. Pemilu diselenggarakan oleh suatu komisi pemilu yang bersifat nasional, tetap,
dan mandiri; 6. Ketentuan lebih lanjut tentang pemilu diatur dengan undang-undang.
2.3.2 Asas-Asas Pemilihan Umum
Penyelenggaraan pemilu yang baik dan benar harus memperhatikan asas- asas tentang penyelenggaraan pemilu sebagaimana yang telah diatur di dalam
Pasal 22E UUD NKRI 1945. Asas-asas pemilu terdiri dari asas demokrasi, asas langsung, asas umum, asas bebas, asas jujur, dan asas adil LUBER.
Pemilu yang demokratis berarti pemilu diselenggarakan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat yang tidak di-hegenomi kekuaasaan negara, karena
memang rakyatlah yang memutuskan siapa-siapa yang akan duduk dalam jabatan- jabatan pemerintahan itu. Kekuasaan rakyat yang sangat besar digambarkan
dengan adagium vox populi vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan. Asas langsung sebagai landasan pemilu mengisyaratkan agar pemilihan
umum langsung dilakukan oleh rakyat. Rakyatlah yang harus memilih para pejabat yang akan duduk dalam jabatan-jabatannya melalui pemilihan umum.
Secara teoritis ada dua cara yang dapat dipakai untuk melakukan pemilihan. Pertama melalui apa yang disebut pemilihan langsung, dimana rakyat dapat
memilih secara langsung siapa saja yang akan duduk dalam jabatan-jabatan pengreh. Kedua melalui sistem pemilihan tidak langsung, dimana para wakil
rakyat yang telah dipilih diberikan mandat untuk memilih pejabat pangrehnya. Asas bebas sebagai landasan penyelenggaraan pemilu mengisyaratkan
agar pemilu itu diselenggarakan dengan melindungi kerahasiaan pemilih. Asas rahasia ini dimaksudkan agar ada penghormatan terhadap privasi dan hak pemilih
sekaligus perlindungan dari kemungkinan timbulnya tekanan, ancaman, intimidasi, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan asas bebaas
pemilih dalam memilih calonnya. Asas jujur dan adil sebagai landasan pelaksanaan pemilu mengisyaratkan
agar pemilu yang dilakukan itu, baik oleh penyelenggara, peserta pemilu, rakyat
53 pemilih, lembaga pengawas atau pemantau, dan pemantau, dan aparat penegak
hukum termasuk juga lembaga peradilannya, bertumpu pada nilai-nilai kejujuran dan keadialan. Akhirnya sejauhmana asas-asas hukum dalam pelaksanaan pemilu
itu dapat direalisasikan, tergantung pada apakah fungsi asas hukum itu benar- benar digunakan atau tidak dalam praktiknya.
2.3.3 Tujuan dan Fungsi Pemilihan Umum