Faktor lain yang ikut berperan dalam ketidaklengkapan Sistem Informasi Posyandu adalah motivasi dari kader Posyandu. Pada lima kader Posyandu tidak
semua kader yang berperan aktif dalam kegiatan Posyandu. Bidan puskesmas mengatakan terdapat 2 sampai 3 orang kader yang mau mencatat hasil kegiatan
Posyandu pada buku SIP. Selain adanya keinginan dari dalam diri kader, tingkat pengetahuan kader terhadap SIP juga ikut berperan dalam proses pengisian SIP.
Terdapat 2-3 kader dalam setiap pos di Posyandu yang mampu mengisi SIP dengan benar. Sehingga pencatatan SIP belum sepenuhnya dapat dilakukan oleh kader
Posyandu. Sebagian besar pengisian buku register dibantu oleh Bidan. Idealnya kader sebagai salah satu sub sistem dalam Posyandu yang bertugas untuk mengatur
jalannya program dalam Posyandu harus lebih tahu atau lebih menguasai tentang kegiatan yang harus dijalankan atau dilaksanakan
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Pencatatan Sistem Informasi
Posyandu di Kecamatan Panti”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan uraian di atas adalah “Faktor apa saja yang berhubungan dengan kelengkapan pencatatan Sistem
Informasi Posyandu?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisa hubungan factor yang berhubungan dengan kelengkapan pencatatan Sistem Informasi Posyandu.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan kader Posyandu di Kecamatan Panti.
b. Mengidentifikasi motivasi kader Posyandu di Kecamatan Panti.
c. Mengidentifikasi supervisi kader Posyandu di Kecamatan Panti.
d. Menganalisa hubungan antara pengetahuan kader dengan kinerja kader dalam
kelengkapan pencatatan Sistem Informasi Posyandu. e.
Menganalisa hubungan antara motivasi kader dengan kinerja kader dalam kelengkapan pencatatan Sistem Informasi Posyandu.
f. Menganalisa hubungan antara supervisi dengan kinerja kader dalam kelengkapan
pencatatan Sistem Informasi Posyandu.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang administrasi dan kebijakan kesehatan mengenai kelengkapan
pencatatan Sistem Informasi Posyandu di Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi instansi terkait khususnya Puskesmas Panti serta ketua pokja baik di wilayah
DesaKelurahan, Kecamatan maupun Kabupaten dalam upaya meningkatkan peran serta kader dalam melengkapi pencatatan Sistem Informasi Posyandu.
8
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu menyelenggarakan 5 lima program prioritas secara
terpadu pada suatu tempat dan waktu yang telah ditentukan dengan bantuan pelayanan dari petugas Puskesmas, bagi jenis pelayanan dimana masyarakat tidak
mampu memberikan sendiri Kemenkes, 2012.
2.1.1 Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan mayarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan tehnis dari petugas
kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategi
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam meningkatkan mutu manusia dimasa mendatang dan akibat dari proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia ada 3 tiga intervensi Sembiring, 2004, yaitu : a.
Pembinaan kelangsungan hidup anak Child Survival yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia
balita.
b. Pembinaan perkembangan anak Child Development yang ditujukan untuk
membina tumbuhkembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
c. Pembinaan kemampuan kerja Employment yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara. Agar kegiatan posyandu merupakan kegiatan warga masyarakat setempat
maka kader dan pemuka masyarakat berperan untuk menumbuhkan kesadaran semua warga agar menyadari bahwa Posyandu adalah milik warga. Pemerintah khususnya