pembetulan ketetapan pajak, usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan dan melakukan evaluasi hasil
banding.
D. Gambaran Pegawai Kpp. Pratama Binjai
1. Penyebaran pegawai pada sksi berdasarkan tingkat jumlah kwantitas
No STRUKTUR ORGANISASI
Jumlah 1
Kepala Kantor 1
2 Sub Bagian Umum
6 3
Seksi PDI 9
4 Seksi Pelayanan
11 5
Seksi Penagihan 6
6 Seksi Pemeriksaan
1 7
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
10 8
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 5
9 Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
4 10
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 4
11 Kelompok Jabatan Fungsional.
7 Jumlah
64 Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Binjai
2.
Penyebaran pegawai berdasarkan tingkat golongan No
Golongan Jumlah
1 Id
- 2
IIa 10
3 IIb
3 4
IIc 21
5 IId
7 6
IIIa 8
7 IIIb
10 8
IIIc 7
9 IIId
2 10
IVa 3
11 VIb
1 Jumlah
72
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Binjai.
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK
A. Sejarah Pajak Bumi dan Bangunan PBB
Sejarah Pajak Bumi dan Bangunan sejak zaman dahulu sampai saat ini,yaitu: - 1811 -
UPETI 1811 - 1814 -
LANDRENT Zaman Penjajahan Inggris 1814 - 1942 -
LANDRENTE Zaman Penjajahan Belanda 1942 - 1945 -
Pajak Tanah 1945 - 1959 -
Pajak Bumi 1959 - 1967 -
Pajak Hasil Bumi 1967 - 1985 -
IPEDA 1985 - sekarang
PBB Pajak Bumi dan Bangunan Berdasarkan sejarah diatas dapat dilihat bahwa manfaat dari pajak tersebut
berbeda sesusia dengan zamannya, khususnya zaman penjajahan hasil pajak diperuntunkan untuk Negaranya masing-masing. Sedangkan Indonesia merdeka sampai
saat ini mementingkan dana untuk pembangunan. Pajak Bumi dan Bangunan merupakan suatu jalan keluar yang sangat berharga, yang memberikan dasar hukum yang kuat dan
memberikan keragaman sehingga pungutan tidak dilakukuan secara simpang siur.
B. Dasar Hukum
Yang menjadi dasar hukum pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Undangan-Undang No. 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang telah
berlaku sejak tanggal 1 januari 1986. sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 12 tahun 1994 yang berlaku sejak januari 1995. sedangkan dasar hukum penagihan
adalah Undang-Undang No. 19 tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan UU No. 19 tahun 2000 dan Keputusan Dirjen Pajak
No. KEP-503PJ2000 tanggal 22 November 2000 tentang Tata Cara Penerbitan STP PBB dan Tata Cara Pelaksanaan Penagihan PBB dan BPHTB. Dan Peraturan Pemerintah
Nomor 80 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007
Pada Pasal 1 UU No 12 Tahun 1985
Yang dimaksud dalam Undang-undang ini dengan :
1. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya; 2. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada
tanah danatau perairan; 3. Nilai Jual Obyek Pajak adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli
yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual ObyekPajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan obyek lain yang
sejenis,atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Obyek Pajak Pengganti; 4. Surat Pemberitahuan Obyek Pajak adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk
melaporkan data obyek pajak menurut ketentuan undang-undang ini; 5. Surat Pemberitahuan PajakTerhutang adalah surat yang digunakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang kepada wajib pajak;
Penjelasan Pasal 1
Angka 1 Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia.
Angka 2 Termasuk dalam pengertian bangunan adalah:
- jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan kompleks
bangunan tersebut; - jalan TOL;
- kolam renang; - pagar mewah;
- tempat olah raga; - galangan kapal, dermaga;
- taman mewah; - tempat penampungankilang minyak,air dan gas, pipa minyak;
Angka 3 Yang dimaksud dengan :
- Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, adalah suatu pendekatanmetode penentuan nilai jual suatu objek pajak dengan cara membandingkannya dengan objek
pajak lain yang sejenis yang letaknya berdekatan dan fungsinya sama dan telah diketahui hargajualnya.
- Nilai perolehan baru, adalah suatu pendekatanmetode penentuan nilai jual suatu objek pajak dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh objek
tersebutpada saat penilaian dilakukan, yang dikurangi dengan penyusutan berdasarkan kondisifisik objek tersebut.
- Nilai jual pengganti, adalah suatu pendekatanmetode penentuan nilai jual suatu objek pajak yangberdasarkan pada hasil produksi objek pajak tersebut.
Angka 4 Cukup jelas
Angka 5 Cukup jelas
C. Ketentuan Umum PBB