Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

gaya hidup. Kaji juga tingkat kecemasan akibat operasi itu sendiri. Disamping itu juga dilakukan pengkajian yang mengarah pada antisipasi terhadap nyeri yang timbul. Perawat melakukan pengkajian pada gambaran diri pasien dengan memperhatikan tingkat persepsi pasien terhadap dirinya, menilai gambaran ideal diri pasien dengan meninjau persepsi pasien terhadap perilaku yang telah dilaksanakan dan dibandingkan dengan standar yang dibuat oleh pasien sendiri, pandangan pasien terhadap rendah dalam antisipasif, gangguan penampilan peran dan gangguan identitas.

2.1.7 Diagnosa Keperawatan

Selama pasien dirawat, perawat melakukan tindakan untuk diagnosa potensial, dan akan dilanjutkan oleh perawat di Unit Rawat Jalan untuk memonitor kemungkinan diagnosa aktual. Beberapa diagnosa gangguan citra tubuh adalah potensial gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan efek pembedahan serta menarik diri yang berhubungan dengan perubahan penampilan Keliat, 1998. Adapun Diagnosa yang mungkin muncul diantaranya: 1. Gangguan konsep diri : Gangguan Citra Tubuh 2. Isolasi social : menarik diri 3. Deficit perawatan diri

2.1.8 Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan tindakan keperawatan bagi pasien perubahan citra tubuh adalah meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya, peran serta pasien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, mengidentifikasi perubahan citra tubuh, menerima perasaan dan pikirannya, menetapkan masalah yang dihadapinya, Universitas Sumatera Utara mengidentifikasi kemampuan koping dan sumber pendukung lainnya, melakukan tindakan yang dapat mengembalikan integritas diri Keliat, 1998. Setelah seluruh tujuan diatas tercapai maka pasien dapat mengintegrasikan pada konsep dirinya perubahan citra tubuh yang terjadi. SP Pasien Gangguan Citra Tubuh Tujuan Umum : o Kepercayaan diri klien kembali normal Tujuan khusus : o Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya . o Pasien dapat mengidentifikasi potensi aspek positif. o Pasien dapat melakukan cara untuk meningkatkan citra tubuh. o Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain. Intervensi o Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya yang dulu dan saat ini, perasaan dan harapan yang dulu dan saat ini terhadap citra tubuhnya. o Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain. o Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu. o Ajarkan untuk meningkatkan citra tubuh. o Gunakan protese, wig, kosmetik atau yg lainnya sesegera mungkin, gunakan pakaian yang baru. o Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara bertahap. o Bantu pasien menyentuh bagian tersebut. o Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah kepada pembentukan tubuh yang ideal. Universitas Sumatera Utara o Lakukan interaksi secara bertahap o Susun jadual kegiatan sehari-hari. o Dorong melakukan aktifitas sehari dan terlibat dalamkeluarga dan sosial.keluarga dan sosial. o Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berartimempunyai peran pentingbaginya. o Beri pujian thd keberhasilan pasienmelakukan interaksi. SP Keluarga Pasien Gangguan Citra Tubuh Tujuan umum : o Keluarga dapat membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri klien Tujuan khusus : o Keluarga dapat mengenal masalah gangguan. o Keluarga dapat mengenal masalah gangguancitra tubuhcitra tubuh. o Keluarga mengetahui cara mengatasi. o Keluarga mengetahui cara mengatasimasalah gangguan citra tubuhmasalah gangguan citra tubu. o Keluarga mampu merawat pasien gangguan citra tubuh. o Keluarga mampu mengevaluasi kemampuan o Keluarga mampu mengevaluasi kemampuan pasien dan memberikan pujian atas pasien dan memberikan pujian atas keberhasilannya. Intervensi o Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra tubuh yang terjadi pada pasien. o Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi gangguan citra tubuh. Universitas Sumatera Utara o Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien. o Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dirumah. o Memfasilitasi interaksi dirumah. o Melaksanakan kegiatan dirumah dan sosial. o Memberikan pujian atas keberhasilan pasien.

2.1.9 Evaluasi

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Infeksi Pasca Operasi Fiksasi Interna Ekstremitas Bawah di Instalasi Bedah Pusat RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2012 – Juni 2014

0 78 42

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014

0 46 71

Intensitas Nyeri Pasien Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah Di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan

9 91 76

Rumah Sakit Paru Medan (Arsitektur Hijau)

18 116 153

TINGKAT NYERI PASIEN POST OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 0 18

Cover Gambaran Citra Tubuh Pasien Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah di Ruang Fisioterapi dan Poly Bedah Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau, Medan

0 1 11

Abstract Gambaran Citra Tubuh Pasien Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah di Ruang Fisioterapi dan Poly Bedah Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau, Medan

0 0 2

Chapter I Gambaran Citra Tubuh Pasien Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah di Ruang Fisioterapi dan Poly Bedah Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau, Medan

0 0 5

Chapter II Gambaran Citra Tubuh Pasien Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah di Ruang Fisioterapi dan Poly Bedah Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau, Medan

0 1 20

Appendix Gambaran Citra Tubuh Pasien Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah di Ruang Fisioterapi dan Poly Bedah Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau, Medan Appendix

0 0 14