Alasan ketidaktahuan Alasan kebutuhan

B. Pekerja Menerima PKWT Meskipun Bertentangan Dengan Perundang- undangan

1. Alasan ketidaktahuan

Adanya interpretasi bahwa PKWT dapat diperjanjikan dengan tidak didasarkan pada jenis, sifat atau kegiatan sementara, malahirkan praktek perjanjian antara pekerjaburuh dengan pengusaha yang tidak sesuai dengan tujuan pengaturan PKWT. Hal di atas bisa disebabkan salah satunya kaerena ketidaktahuan. Ketidaktahuan dari salah satu atau masing-masing pihak pekerjaburuh dan pengusaha. Berdasarkan penelusuran lewat wawancara di lapangan peneliti menemukan bahwa pekerjaburuh ada bahkan relatif banyak yang tidak mengetahui sepenuhnya tentang isi atau kalusul dalam perjanjian serta konsekuensi yang akan mereka terima ketika ada iktikad buruk dari pengusaha dan ketidaktahuan pekerjaburuh juga inkonsistensi dalam Pasal 56 ayat 2 dan 59 ayat 2 yang memungkinkan PKWT dengan tidak berdsarkan jenis, sifat atau kegiatan yang bersifat sementara dapat dilaksanakan.

2. Alasan kebutuhan

Selain alasan ketidaktahuan di atas, alasan kebutuhan hidup juga faktor yang tidak kalah pentingnya ketika pekerjaburuh dihadapkan pada sulitnya lapangan pekerjaan dan persaingan dalam hal mencari lapangan pekerjaan. Pengusaha bisa dengan mudah secara sepihak melakukan tindakan yang dapat merugikan posisi pekerjaburuh dikarenakan ketidakseimbangan posisi di antaranya karena rendahnya Muhammad Fajrin Pane : Perlindungan Hukum Terhadap PekerjaBuruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu…, 2008 USU e-Repository © 2008 pendidikan pekerjaburuh sehingga tidak mengetahui hak dan kewajibannya, tidak memiliki keahlian khusus serta regulasi dalam hukum ketenagakerjaan tidak seimbang dalam mengatur hak dan kewajiban pihak pekerjaburuh dan pengusaha. Dari realita tersebut akibatnya perlindungan terhadap pekerjaburuh menjadi lemah, hal ini dapat dilihat dai beberapa indikasi, di antaranya tidak berhak atas sejumlah tunjangan Jamsostek, Asuransi Kecelakaan, pensiun, uang penghargaan kerja pada saat terjadinya pemutusan hubungan kerja PHK, upah yang lebih rendah, tidak adanya jaminan kerja dan jaminan pengembangan karir.

C. Sosialisasi Terhadap Pekerja Masih Kurang

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengaturan Upah Dan Pekerja Perempuan Dalam Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

0 45 81

Analisis Terhadap Status Hukum Dan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Outsourcing Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

11 248 141

Analisis Hukum Perjanjian Kerja Outsourcing Di Sumatera Utara (Implementasi Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003)

3 59 141

Sistem Pengupahan Bagi Pekerja Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 (Studi Pada Pt. Binanga Mandala Labuhan Batu)

0 41 176

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur Wanprestasi Dalam Kredit Tanpa Agunan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 9 74

Perlindungan Hukum Terhadap Artis Cilik Dalam Perjanjian Kerja Dengan Rumah Produksi Sinetron Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak JUNCTO Undang-Undang Nomor 13 Tahuan 2003 Tentang Ketenagakerjaan

8 39 80

Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Sepihak Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

0 6 1

Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Penyelia Jasa (Outsourcing) Berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Juncto Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik I

0 2 1

Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Dalam Hal Teradi Pemutusan Hubungan Kerja Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

0 4 26