Dakwah Dzatiyah LANDASAN TEORITIS

Baharuddin menambahkan, di dalam diri manusia dilengkapi dengan sejumlah dimensi, yaitu dimensi al-jism, al-nafs elemen dasar psikis manusia yang menguraikan jiwa manusia, al-aql kemampuan mengendalikan sesuatu, baik berupa perkataan, pikiran maupun perbuatan, al-qalb suatu keadaan rohaniyah yang selalu bulak-balik dalam menentukan suatu ketetapan hati, al-ruh dimensi spiritual yang menyebabkan jiwa manusia dapat dan memerlukan berhubungan dengan hal-hal yang bersifat spiritual, dan al-fitrah suatu kecenderungan alamiah manusia atau keyakinan agama, bahwa manusia sejak lahirnya telah memiliki fitrah beragama tauhid, yaitu mengesakan Tuhan. 33

C. Media Dakwah Radio 1. Pengertian Radio

Merujuk pada pengertiannya dalam The Encyclopedia of Americana International 1983: 121a, radio is mean of communication that tillies on the use of electromagnetic waves propagates through space the speed of light. The electronic wave used for radio communication are similiar to light and heat waves, but generally much lower in frequency radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang eektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas, tetapi frequensinya lebih rendah. 34 Menurut Anton M. Moeliono, pengertian radio adalah siaran pengiriman suarabunyi melalui udara 1982: 791. Sedang Jull Swanell dalam The Little Oxford Dictionary of Current English, mendefinisikan, radio transmission reception of messages by electronic waves without connecting wires radio adalah pengiriman dan 33 Baharuddin, Ibid. 34 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, Cet. 1 h. 30. penerimaan pesan-pesan oleh gelombang elektronik tanpa sambungan kabel. Lebih lanjut, Teguh Meinanda dan Ganjar Nugraha Jiwapraja 1980: 80 menyatakan, radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun dan kemudian dapat diterima oleh berbagai pesawat penerima baik di rumah, di kapal, di mobil dan sebagainya. Radio merupakan media komunikasi yang dimanfaatkan untuk mengirim wartapesan jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok orang yang mendengarkan melalui pemancar radio yang diinginkan. 35 Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi ditelinga atau pendengaran. Radio juga menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara, yang disebut dengan theatre of mind. Pendengar hanya bisa membayangkan apa yang dikemukakan termasuk sosok sang penyiar radio. Radio identik dengan musik atau lagu sehingga dijadikan media utama dalam memperdengarkan musik atau lagu. Umumnya, musik merupakan kekuatan yang dimiliki sebuah stasiun radio untuk menyedot pendengar. 36 Maka, dari berbagai pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan, seperti dalam Moeryanto Ginting, yang dikutip Ritonga 1996: 93, radio adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi yang berbunyi, Lee, 1965. Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa-apa pada audienspendengar kalau gelombang-gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal-sinyal, kata-kata terucapkan, maupun nada-nada, atau sesuatu yang berirama Kertapati, 1981. 35 Antonius Darmanto, Teknik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio, Yogyakarta: Atmajaya, 1998 Cet. 2 h. 69. 36 Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar Radio, Scriptwriter,dan Reporter Radio, Jakarta: Penebar Plus, 2007, Cet. 1. h. 6.