Ekstraksi dan Identifikasi Spora Fungi Mikoriza Arbuskula Kolonisasi FMA pada Akar Tanaman Sampel

pinset spora, mikroskop binokuler, mikroskop cahaya, kaca preparat, dan kaca penutup.

3.3 Pengambilan Contoh Tanah dan Akar

Pengambilan contoh tanah dan akar tanaman menggunakan metoda jalur atas dasar gradien salinitas. Jalur dibuat sepanjang 120 m dengan lebar 5 m dari garis pantai menuju ke daratan. Jalur dibagi dalam 6 petak dengan ukuran panjang setiap petak 20 m dan lebar 5 m. Jumlah jalur yang dibuat sebanyak 3 jalur dengan jarak antar jalur sekitar 200 m. Pada masing-masing petak dalam jalur diambil contoh tanah sebanyak 600-700 g dari zona rizosfir, yaitu pada kedalaman 0-20 cm. Selain itu juga diambil 3 jenis anakan yang dominan pada setiap petak ukur untuk mempelajari kolonisasi fungi mikoriza pada setiap petak ukur. Dari contoh tanah yang diambil juga dilakukan analisis tingkat salinitas tanah dengan metoda daya hantar listrik.

3.4 Ekstraksi dan Identifikasi Spora Fungi Mikoriza Arbuskula

Ekstraksi spora fungi mikoriza dilakukan untuk memisahkan spora dari sampel tanah dan mengidentifikasinya yaitu dengan teknik tuang saring dari Pacioni 1992 dan dilanjutkan dengan sentrifuse Brundrett et al., 1996. Prosedur kerja secara lengkap adalah sebagai berikut: tanah sebanyak 50 g dicampur dengan 200-300 ml liter air dan diaduk sampai butiran tanah hancur. Campuran tanah dan air tersebut disaring dalam 1 set saringan dengan ukuran 425 µm, 212 µm, 106 µm dan 53 µm secara berurutan dari atas ke bawah. Dari saringan atas disemprot dengan air untuk memudahkan bahan pada saringan Universitas Sumatera Utara lolos. Partikel yang tertahan pada saringan terbawah dipindahkan ke dalam tabung sentrifuse lalu tambahkan larutan glukosa 60 yang diletakkan pada bagian bawah dari larutan tanah dengan menggunakan pipet. Tabung sentrifuse ditutup rapat dan disentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm selama 3 menit, kemudian larutan supernatan dituang ke dalam saringan 53 µm dan dicuci dengan air untuk menghilangkan glukosa yang tersisa dalam saringan lalu dituangkan ke dalam cawan petri dan kemudian diamati bawah mikroskop. Selanjutnya spora yang diperoleh dihitung jumlahnya, kemudian diletakkan dalam larutan pewarnaan Melzers dan pengawetan polyvinil lacto glyserol yang terpisah pada satu kaca preparat. Spora tersebut dipecahkan secara hati-hati dengan menekan kaca penutup dengan menggunakan ujung lidi, adanya perubahan warna spora adalah salah satu indikator untuk menentukan jenis spora.

3.5 Kolonisasi FMA pada Akar Tanaman Sampel

Akar halus segar dengan diameter 0,5 mm dicuci dengan air mengalir sampai bersih, lalu akar sampel direndam dalam larutan KOH 10 selama 24 jam. Kemudian larutan KOH dibuang dan akar dicuci dengan air lalu direndam dengan larutan HCl 2 selama 24 jam Kormanik dan McGraw, 1982. Selanjutnya akar sampel direndam dalam larutan trypan blue dan digantikan dengan larutan lacto glycerol untuk proses destaining pengurangan warna. Penghitungan persentase kolonisasi akar menggunakan metode panjang akar terkolonisasi secara acak, diambil potongan akar yang telah diwarnai letakkan di Universitas Sumatera Utara kaca preparat Giovanneti dan Mosse, 1980. Secara skematis alur kerja kolonisasi fungi mikoriza pada akar tanaman disajikan pada lampiran 2. Persentase kolonisasi akar dihitung dengan menggunakan rumus. 100 uruhan dang_kesel bidang_pan nda_ dang_berta bidang_pan akar kolonisasi × + = ∑ ∑

3.6 Pemerangkapan Trapping culture