Kota Binjai sebagai Kota jasa, Perindustrian, Perdagangan dan Pemukiman telah berupaya memacu laju pertumbuhan Pembangunan yang
mendukung Pertumbuhan Pembangunan yang mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kota Binjai. Sementara itu Pendapat Asli Daerah PAD Kota Binjai pada tahun
2008 Rp.13.845.485.199,. Sementara Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB berdasarkan Harga Berlaku tahun 2008 sebesar 15,04 persen. Hal ini
menunjukkan kenaikan jika sebelumnya yaitu sebesar 14,58 persen pada tahun 2007. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga konstan pada
tahun 2008 sebesar 5,35 persen, Hal ini menunjukkan penurunan sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar 5,68 persen
III.1.2 Kondisi Umum Kota Binjai
Secara geografi Kota Binjai berada pada 33140 - 3402 Lintang Utara dan 98273 - 983232 Bujur Timur dan terletak 28 m diatas permukaan laut.
Wilayah Kota Binjai seluas 90,23 km2, terletak 28 M diatas permukaan laut dan dikelilingi oleh Kab.Deli Serdang, Batas area disebelah Utara adalah Kecamatan
Binjai Kabupaten Langkat dan Kecamatan Hamparan Perak Kab.Deli Serdang, di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sunggal Kab.Deli Serdang, di
sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Bingei Kab.Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kab.Deli Serdang dan sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Selesai Kab.Langkat.
a. Letak Geografi
Universitas Sumatera Utara
b. Kependudukan
Pada tahun 2009 jumlah penduduk Kota Binjai berjumlah 252.652 jiwa yang terdiri dari 125.365 laki-laki dan 127.287 perempuan dengan kepadatan
2.800 jiwakm2 dan rata - rata 4,24 jiwa per rumah tangga. Dari kecamatan yang terdapat di Kota Binjai, Binjai Selatan mempunyai wilayah yang paling luas
sebesar 29,96 km2, sedangkan wilayah terkecil adalah kecamatan Binjai Timur. Jumlah penduduk terbanyak diKecamatan Binjai Utara yaitu sebanyak 72.417
jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Binjai terdapat di Kecamatan Binjai Kota sebanyak 37.700 jiwa.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kota Binjai Tahun 2009
No Kecamatan
Laki-Laki Perempuan
Jumlah
1. Binjai Selatan
23.142 22.993
46.135
2. Binjai Kota
18.831 18.869
37.700 3.
Binjai Timur 26.925
26.867 53.792
4. Binjai Utara
36.125 36.292
72.417 5.
Binjai Barat 20.342
22.266 42.608
Total 125.365
127.287 252.652
Sumber : BPS Kota Binjai
Universitas Sumatera Utara
c. Iklim
Kota Binjai adalah daerah yang beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Di Kecamatan Binjai Selatan curah hujan
cukup besar dibanding dengan kecamatan lainnya di Kota Binjai yaitu 214 mm14 hari hujan, diikuti dengan Kecamatan Binjai Barat 207 mm8 hari hujan .
d. Agama
Jumlah rumah ibadah pada tahun 2000 di Kota Binjai tercatat sebanyak 343 buah yang terdiri dari 112 masjid, 33 buah mushalla dan 165 langgar, 22 buah
gereja, 2 buah pura dan 9 vihara.
III. 1. 3 Visi dan Misi Kota Binjai
a Visi Pembangunan Kota Binjai Tahun 2010 - 2015 :
Menuju Kota Binjai Idaman yang dinamis, berdaya saing dan nyaman dalam kebersamaan
b Misi Pembangunan Kota Binjai Tahun 2010-2015 adalah:
1. Membangun Kota Binjai Idaman yang dinamis dan Berdaya Saing
2. Membangun dan Meningkatkan Infrastruktur Perekonomian
3. Membangun Masyarakat Sehat,Cerdas dan Berbudaya
Universitas Sumatera Utara
4. Peningkatan Pelayanan Publik yang berkualitas
5. Membangun dan Membina Kerukunan Hidup Beragama
III. 2 Gambaran Umum Kantor Pertanahan Kota Binjai III.2.1 Sejarah Singkat Kantor Pertanahan Kota Binjai
Kantor pertanahan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1988. Sebelum badan ini terbentuk dahulu bernama Direktorat Jenderal Agraria
dan bertanggung jawab kepada Menteri Dalam Negeri. Setelah keluarnya Keputusan Presiden No. 10 tahun 2006, Badan Pertanahan Nasional menjadi
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia BPN-RI. BPN-RI adalah lembaga non departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan
tugas utamanya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pertanahan.
Kantor pertanahan kota Binjai dahulu bernama Kantor Agraria Binjai dan berada di bawah walikota Binjai. Setelah adanya keputusan kepala BPN No. 1
tahun 1989 dan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.4 Tahun 2006 tentang organisasi dan tata kerja kantor wilayah Badan Pertanahan di
KabupatenKota maka Kantor Agraria Binjai berubah menjadi Kantor Pertanahan Kota Binjai yang beralamat di Jalan Samanhudi No.14 Binjai.
Kantor Pertanahan Kota Binjai adalah Kantor Pertanahan di daerah Tingkat II yang berada di bawah kantor wilayah Badan Pertanahan Provinsi
Sumatera Utara karena sampai saat ini Kantor Pertanahan Kota Binjai bukan
Universitas Sumatera Utara
merupakan lembaga pemerintah yang langsung bertanggung jawab ke pemerintah kota Binjai ke tingkat II seperti lembaga pemerintah lainnya.
III.2.2 Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Binjai a. Visi
Mendasari tugas dan pokok fungsi BPN, di Kantor Pertanahan Kota Binjai.
“Terselenggaranya pengelolaan pertanahan yang mampu mengembangkan kebijakan pertanahan unutk meningkatkan
pemanfaatan dan penggunaan tanah secara adil, transparan dan produktif dengan mengutamakan hak-hak rakyat setempat, termasuk
hak rakyat dan masyarakat dapat serta berdasarkan tata ruang wilayah yang serasi dan seimbang dalam rangka pemberdayaan
ekonomu masyarakat dalam bingkai negara kesatuan republik Indonesia”.
Kondisi yang ingin dicapai meliputi hal-hal sebagai berikut : 1.
Makin kuatnya jaminan kepastian dan perlindungan hukum bagi para pemilik tanah atau kuasanya dengan tetap mempertahankan persatuan
dan kesatuan bangsa. 2.
Keberpihakan dan perlindungan hukum pada golongan ekonomi lemah. 3.
Terciptanya iklim investasi yang semakin kondusif 4.
Penguasaan tanah yang semakin adil menuju terwujudnya fungsi sosial hal atas tanah.
Universitas Sumatera Utara
5. Penggunaan tanah yang memberikan manfaat yang optimal, lestari,
serasi, dan seimbang dalam suatu sistem tata ruang yang menjamin kesejahteraan rakyat, pembangunan yang berkelanjutan dan keamanan
sosial. 6.
Unifikasi hukum pertanahan. 7.
Tersedianya informasi pertanahan yang cepat, akurat, dan mutakhir. 8.
Tersedianya infrastruktur pertanahan antara lain peta dasar pendaftaran tanah dan titik kerangka dasar kadasteral nasional yang memadai.
b. Misi