BAB IV PENYAJIAN DATA
Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan dengan teknik wawancara dan observasi untuk
dideskripsikan sebagai jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Data yang diperoleh tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-
sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak disajikan dalam bab ini yaitu implementasi program Layanan Rakyat
Untuk Sertipikasi Tanah LARASITA yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Binjai.
IV.1 Pelaksanaan Wawancara
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan wawancara dilakukan di Kantor Pertanahan Kota Binjai yang merupakan tempat penelitian ini berlangsung. Wawancara ini dilakukan kepada
pegawai yang memahami betul permasalahan penelitian ini. Adapun key informan dari penelitian ini adalah Kasi Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan
yang merupakan tim dari program LARASITA. Dalam melakukan wawancara ini ada beberapa tahap yang dilakukan oleh peniliti yaitu pertama membuat perjanjian
dengan informan untuk wawancara. Pada tahapan wawancara ini membutuhkan waktu sekitar empat minggu. Hal ini dikarenakan kesibukan dari pegawai Kantor
Pertanahan Kota Binjai yang harus menyelesaikannya permasalahan tanah atau tugas mereka masing-masing dengan segera dan keinginan dari peneliti dan tim
pelaksana program LARASITA untuk mengikutsertakan peneliti dalam pelaksanaan program ini. Kedua peneliti melakukan pengumpulan data sekunder
berupa gambaran umum Kantor Pertanahan Kota Binjai, daftar pegawai, tugas pokok kantor pertanahan kota binjai, yang didapatkan diawal wawancara
berlangsung dan kelengkapan data pendukung terlaksananya program larasita diakhir penelitian berlangsung.
Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan tipe wawancara berstruktur. Dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis
menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun disesuaikan dengan variabel implementasi program larasita yang
digunakan dalam penelitian ini. Namun dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali
informasi lebih dalam dari para informan.
Universitas Sumatera Utara
IV.2 Karakteristik Informan
Karakteristik informan dalam penelitian tentang implementasi program LARASITA pada Kantor Pertanahan Kota Binjai, sebagai berikut :
IV.2.1 Klasifikasi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengklasifikasian informan berdasarkan jenis kelamin bukan merupakan kesengajaan peneliti. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan program
LARASITA tidak membedakan antara perempuan dengan laki-laki. Hanya saja di Kantor Pertanahan kota Binjai didominasi oleh pegawai berjenis kelamin
perempuan.
Tabel 4.1 Pengklasifikasian infroman berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis Kelamin
Jumlah Presentase
1. Laki-laki
2 33,3
2. Perempuan
4 66,7
Total 6
100
Sumber : Penelitian, 2014
Dari pengklasifikasian informan di Kota Binjai berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat bahwa presentase informan yang berjenis kelamin perempuan
memiliki presentase yang tinggi yaitu 66,7 dan presentase informan yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 33,3. Pengklasifikasian jenis kelamin dalam
penelitian ini tidak mempengaruhi informasi yang diberikan informan. Peneliti menyajikan dan menganalisis informasi sesuai dengan kenyataan dan jawaban
Universitas Sumatera Utara
informan penelitian pada saat wawancara. Dalam proses penelitian, peneliti juga memberi pertanyaan yang sama pada setiap informan baik laki-laki maupun
perempuan sesuai fokus penelitian.
IV.2.2 Pengklasifikasian Informan Berdasarkan Pendidikan
Pada penelitian ini, peneliti juga mengklasifikasikan informan berdasarkan pendidikan.
Tabel 4.2 Pengklasifikasian Informan Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan
Jumlah Persentase
1. SMA
2 33,3
2. D3
1 16.7
3. D1
1 16,7
4. Pasca SarjanaS2
2 33,3
Jumlah 6
100
Sumber : Penelitian,2014
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa informan baik informan kunci maupun informan utama dalam penelitian ini tingkat pendidikan yang tinggi yakni
Pasca SarjanaS2 dan SMA dengan presentase sebanyak 33,3 dan untuk D1 dan D3 sebanyak 16,7 .
IV.2.3 Pengklasifikasian Informan Berdasarkan Jabatan
Universitas Sumatera Utara
Selain mengklasifikasikan informan berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan, peneliti juga mengklasifikasikan informan berdasarkan jabatannya.
Tabel 4.3 Pengklasifikasi Informan Berdasarkan Jabatan
No.
Jabatan Jumlah
Persentase
1.
Kepala Kantor 1
16,7
2.
Kepala bagian Kasi 1
16,7
3.
Kepala Sub Bagian Kasubsi 2
33,2
4.
Staf Pengukuran 1
16,7
5.
Tenaga honorer 1
16,7 Jumlah
6 100
Sumber : Penelitian, 2014
IV.3 Deskripsi Hasil Wawancara tentang Implementasi Program Layanan Rakyat Untuk Sertifikasi Tanah LARASITA Pada Kantor Pertanahan
Kota Binjai
Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan variabel dari model teori implementasi George Edward III dalam menyusun pertanyaan yang
diajukan. Adapun variabel-variabel implementasi menurut George Edward III adalah :
VI.3.1 Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, komunikasi yang diingin dilihat dari pengimplementasian program larasita ini adalah transmisi, kejelasan informasi
dan konsistensi.
a. Transmisi
Program larasita merupakan salah satu program nasional dari Badan Pertanahan Nasional BPN Pusat. Pada awal launchingnya program ini, tidak
semua Kantor Pertanahan menerapkannya. Tetapi seiring berjalannya waktu program ini pun diterapkan di semua kantor pertanahan yang berada di Indonesia.
Khusus untuk Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara program ini dilakukan sejak tahun 2009. Untuk mencapai tujuan dan manfaat dari
program ini dilakukan sosialisasi kepada Kepala Kantor Pertanahan kemudian Kepala Kantor membentuk tim pelaksana LARASITA. Seperti yang disampaikan
oleh Ibu Muhfrida Lubis selaku salah satu tim pelaksana LARASITA dalam wawancara yang dilakukan menyatakan :
“Untuk sosialisasi kepada tim pelaksana ada. Seperti training dilakukan. Tapi itu tidak setiap tahun ada dan yang melakukan itu pusat. Jadi nanti
ada pembentukan tim untuk larasita sesuai SK dan disitu nanti dijelaskan juknisnya. Itu lah yang diteruskan dari tahun ke tahun.”
Menurut Ibu Khoirun Nisak, SH, MH selaku penanggung jawab dari program ini juga menyatakan bahwa :
“Untuk petugas lapangan semua sudah tahu adanya program ini. Kita juga melakukan rapat teknis satu sekali dalam sebulan untuk
membicarakan berbagai macam kepentingan kantor termasuk larasita dan setiap bulannya laporan larasita diminta. Jadi ada pembekalan juga untuk
larasita.”
Universitas Sumatera Utara
Untuk mewujudkan program larasita, Bapak Drs. Rasmon Sinamo selaku kepala Kantor Pertanahan Kota Binjai menyatakan :
“Ada pembekalan yang diberikan kepada tim pelaksana lewat SK. Dimana tim petugas lapangan hanya memiliki wewenang dibagian teknis, yuridis
dan administrasi. Sedangkan kewenangan penuh tetap pada kepala kantor.”
Adapun tim pelaksana dari program LARASITA ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Binjai Nomor : 5 KEP. 12. 75 I
2014 tentang Penunjukan Pelaksana Program Layanan Rakyat Untuk Sertifikasi Tanah LARASITA Kantor Pertanahan Kota Binjai Tahun 2014 dengan susunan
tim sebagai berikut : Penanggung jawab
: Khoirun Nisak, SH, MH NIP. 19690710 199403 2 003
Petugas Pelaksana :
1. Sakanti Yanotami, Bsc
NIP. 19641105 198503 2001 2.
Mufrida Lubis NIP. 197301101 199703 1 004
3. Naslahuddin Asla Meuraksa, S.Sit
NIP. 19730110 199703 1 004 4.
Saut Halomoan Simarmata, S.Sit NIP. 19751213 199703 1006
5. Wirna Mulianasari, S.Sos
Universitas Sumatera Utara
NIP. 19810501 200502 2 001 6.
Hidir Sudirman, A.Ptnh NIP. 19591206 198203 1 004
7. Usriati
NIP. 19620815 198103 2 001 8.
Azlaini NIP. 19591226 198203 2 002
9. Elfazahra Suardi
NIP. 19891114 200912 2 001 Supir
: Tomy Surya Pradita Tim ini disusun beranggotakan pegawai dari setiap seksi yang ada di
Kantor Pertanahan Kota Binjai. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan program LARASITA dan setiap seksi yang ada pada kantor ini saling
berhubungan satu sama lain. Selain melakukan sosialisasi kepada pihak pelaksana, pihak Kantor Pertanahan juga melakukan sosialisasi kepada instansi
terkait. Hal ini senada dengan pernyataan Ibu Sakanti Yanotami, BSc yang menyatakan :
“Ada sosialisasi kita lakukan kepada masyarakat. Pas kita sosialisasikan kita bilang, kepada yang ingin memohon hak alas atas tanah boleh
mengurus dari kami dan kalau bertanya kita persilahkan. Selain itu kita juga kerjasama dengan camat atau lurah. Begitu keluar SK kita tentukan
daerah-daerah mana yang akan kita kunjungi. Kita bilang larasita akan datang. Kita buat surat ke walikota dengan tembusannya ke camat dan
lurah dengan melampirkan jadwalnya juga.”
Universitas Sumatera Utara
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi tentang program larasita ini sudah dilakukan sesuai dengan instruksi BPN untuk
mengoptimalkan kinerja larasita.
b. Kejelasan