Kerangka Pemikiran Teoritis TINJAUAN PUSTAKA

modal kerja yaitu aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap total aktiva. WCTA yang semakin tinggi menunjukkan signal semakin besar modal kerja yang diperoleh perusahaan dibanding total aktivanya. Dengan modal kerja yang besar, maka kegiatan operasional perusahaan menjadi lancar sehingga pendapatan yang diperoleh meningkat sehingga investor akan tertarik untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut dengan tambahan modal tersebut kegiatan operasionalpun akan lancar diharapkan pendapatan yang diperolehpun meningkat dan pada akhirnya meningkatkan laba Hapsari, 2009. Berdasarkan teori agensi ketika jumlah kepemilikan perusahaan semakin banyak dikarenakan investor semakin tertarik menanamkan modal pada perusahaan, manajemen akan berupaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat mensejahterakan pemegang saham maupun investor dan keberadaan investor ini mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dan akan membuat kinerja manajemen semakin baik dan kinerja perusahaan meningkat maka kegiatan operasional perusahaan semakin lancar dan pendapatan perusahaan meningkat dan pada akhirnya akan berpengaruh pada pertumbuhan laba perusahaan. Karena perusahaan yang mengalami kenaikan laba secara konstan merupakan indikator bahwa kinerja perusahaan tersebut baik saat ini dan memiliki prospek yang baik di masa mendatang. Hal ini dikarenakan efisiensi dari selisih antara asset lancar current assets dan liabilitas jangka pendek current liabilities. Suwardjono 2005:490, menyatakan laba merupakan sarana untuk menyampaikan signal-signal dari manajemen yang tidak disampaikan secara publik. Jadi, laba mempunyai kandungan informasi information content yang penting bagi pasar modal. Sementara itu, investor berusaha untuk mencari informasi untuk memprediksi laba yang akan diumumkan atas dasar data yang tersedia secara publik. Sehingga WCTA dapat dijadikan dasar dalam memprediksi laba suatu perusahaan. Pengaruh optimum WCTA terhadap pertumbuhan laba berbeda-beda antara satu industri dengan yang lain. Hasil penelitian Takarini dan Ekawati 2003, menunjukkan bahwa WCTA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba satu tahun yang akan datang. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 49 84

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 45 84

Pengaruh Tingkat Solvabilitas, Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 37 90

Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur dalam LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 29 7

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas) terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010–2014

1 9 83

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan Profitabilitas) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2015

0 3 83

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2002-2005.

0 1 10

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17