1. Terdapat unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak nasabah, artinya
nasabah dengan kesadarannya dengan sengaja melakukan tindakan yang menyebabkan ketidaklancaran kredit. Nasabah dengan sengaja menghindar
dan tidak mau membayar dan melunasi kewajibannya. 2.
Terdapat unsur ketidaksengajaan, dimana nasabah memiliki kepatuhan dan keinginan untuk membayar dan melunasi pinjamannya tetepi dikarenakan
suatu hal yang menyebabkan nasabah tidak mampu membayar dan melunasi seluruh kewajibannya, seperti usahanya mengalami musibah dan
sebagainya. 3.
Nasabah dengan sadar melakukan tindakan penyalahgunaan kredit yang diperolehnya atau terlibat dalam tindakan pelanggaran hukum dan
sebagainya.
G. PENYELESAIAN HAMBATAN DALAM PENYALURAN KREDIT
Setelah melakukan atas penelitian dan tinjauan terhadap PT. Bank Sumut KCP Aksara atas hambatan dalam penyaluran kredit yakni hal-hal tersebut yang
telah diuraikan diatas, maka penulis memiliki beberapa strategi untuk menyelesaikan hambatan dalam penyaluran kredit pada PT.Bank Sumut KCP
Aksara.
G.1 Strategi Penyelesaian Hambatan Dalam Penyaluran Kredit
1 Strategi memperoleh informasi yang lengkap dan komprehensif.
Hal yang dimaksud diatas adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan tatacara, prosedur serta
persyaratan permohonan kredit yang berlaku di bank umum hal yang
Universitas Sumatera Utara
diperlukan, hal-hal yang perlu diperhatikan, adan hal-hal yang perlu dipersiapkan pada umumnya khususnya pada PT. Bank Sumut KCP
Aksara. 2
Strategi menyusun perencanaan usaha business plan Yakni melakukan perencanaan pembukaan usaha baru, atau rencana
perluasan dan atau pengembangan usaha yang tengah ditangani, serta dapat berbentuk jangka pendek, menengah atau panjang, yang
memerlukan suntikan dana segar dari pihak luar atau pihak ketiga yang dapat merubah atau merekonstruksi kembali usaha.
3 Strategi mempertahankan, mengkonsolidasi, dan meningkatkan kinerja
kelembagaan, keuangan dan bisnis yang dikelola sesuai potensi sumber daya yakni kemampuan diri kita untuk meyakinkan pandangan yang
positif pihak perbankan bahwa usaha kita layak dalam mendapatkan fasilitas kredit.
4 Strategi berlatih membuat permohoan kredit kepada bank, yang bertujuan
untuk dapat mengukur seberapa jauh kapasitas manajemen nasabah dalam memproses dan sekaligus mengatasi prosedur, tatacara dan
persyaratan permohonan kredit pada bank. 5
Strategi mendokumentasikan seluruh data kualitatif dan kuantitatif perusahaan.
6 Strategi memanfaatkan jasa pihak ketiga.
Didalam memproses, membukukan dan memngarsipkan seluruh dokumen yang diperlukan untuk pengajuan permohonan kredit kepada
bank, diperlukan jasa pihak ketiga yang kompeten, diantara lain pegawai
Universitas Sumatera Utara
outsouching atau minimal dengan melakukan penerimaan permohonan magang mahasiswa yang diajukan salah satu lembaga pendidikan yang
kompeten. Salah satu contohnya penerimaan permohonan magang mahasiswa oleh lembaga pendidikan Universitas Sumatera Utara yang
cukup membantu mengatasi masalah kredit nasabah. 7
Strategi mempersiapkan agunan yang dapat dijadikan jaminan kredit. Diantara persyaratan dan prosedur permohonan kredit yang dinilai sulit,
rumit dan berbelit-belit adalah pada tahap analisis kredit dalam hal penilaian suatu agunan. Oleh karena itu maka strategi menyiapkan
agunan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh nasabah adalah merupakan strategi utama yang terlebih dahulu harus dilakukan oleh
nasabah. 8
Strategi saling membantu, yakni keduabelah pihak tidak saling mempersulit prosedur penyaluran kredit. Sebagai pihak nasabah kita
harus percaya bahwa segala bentuk analisis kredit yang dilakukan pihak bank mengikuti prosedur yang berlaku, sebagai pihak nasabah percaya
bahwa keterlambatan dalam proses penyaluran atau pencairan kredit bukan karena kemauan pihak bank mempersulit nasabah. Dan sebagai
pihak nasabah kita harus membantu kita wajib melaporkan segala bentuk informasi yang kita ketahui yang berkaitan dalam proses penyaluran
kredit. Strategi yang dapat dipertimbangkan oleh pihak perbankan dalam mengatasi
hambatan dalam penyaluran kredit, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1 Penjadwalan kembali rescheduling
Tindakan yang diambil dengan cara memperpanjang jangka waktu kredit atau jangka waktu angsuran. Dalam kondisi seperti ini si debitur diberikan
keringanan dalam mengatasi masalah dalam jangka waktu kredit pembayaran kredit, misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 enam bulan
menjadi 1satu tahun, sehingga si debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya. Memperpanjang masa angsuran hamper sama
dengan jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pembayaran misalnya 36 tiga puluh enam kali menjadi 48 empat puluh delapan kali dan hal itu
tentu saja jumlah angsurannya pun kian lama akan semakin mengecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran
2 Persyaratan kembali reconditioning
Dengan melakukan persyaratan kembali pihak perbankan telah mengubah berbagai persyaratan antara lain :
a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok
b. Penundaan pembayaran bunga sampat batas waktu tertentu. Bahwa
penundaan pembayaran bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok pinjaman tidak dapat ditunda dan harus dilakukan
pembayaran seperti biasanya. c.
Penurunan suku bunga, dimaksudkan agar lebih meringankan beban nasabah. Sebagai contoh misalnya jika bunga per tahun sebelumnya
adalah 7,89 per tahun diturunkan menjadi 5,89 per tahun. Hal ini merupakan kebijakan bank, namun tetap saja hal ini harus melalui
pertimbangan tertentu oleh bank bersangkutan. Oleh karena penurunan
Universitas Sumatera Utara
suku bunga akan sangat mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin mengecil, sehingga diharapkan dapat meringankan beban nasabah.
d. Pembebasan bunga
Dalam hal ini pembebasan suku bunga hanya bisa dilakukan kepada nasabah dengan pertimbangan bahwa nasabah tidak mampu lagi
membayar kredit tersebut. Namun tetap hal itu hanya berlaku terhadap pembebasan bunga, bukan terhadap pokok pinjaman.
3 Penataan kembali retructuring
Merupakan tindakan bank kepada nasabah dengan cara menambah modal nasabah dengan pertimbangan nasabah memang membutuhkan tambahan
dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak. Tindakan ini meliputi dengan menambah jumlah kredit yaitu menambah equity dengan menyetor
uang tunai atau tambahan dari pemilik. 4
Kombinasi Merupakan kombinasi dari ketiga jenis diatas. Seorang nasabah dapat saja
diselamatkan dengan kombinasi antara penjadwalan kembali rescheduling dengan penataan kembali restructuring, misalnya jangka waktu
diperpanjang pembayaran bunga ditunda atau persyaratan kembali reconditioning dengan penjadwalan kembali rescheduling misalnya
jangka waktu diperpanjang modal 5
Penyitaan jaminan Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-
benar tidak memiliki etikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi membayar semua kewajibannya.
Universitas Sumatera Utara
Selain strategi diatas pihak bank juga berhak melakukan pendekatan strategi antara lain sebagai berikut:
1. Pendekatan secara kekeluargaan non litigasi
Yang dimaksud adalah segala bentuk upaya yang dapat dilakukan oleh pihak bank dengan cara memberikan surat peringatan I, surat peringatan II, dan
yang terakhir surat peringatan III. Hal tersebut dilakukan untuk sekedar mengingatkan nasabah melalui beberapa jenis komunikasi baik secara lisan
melalui telepon maupun secara tulisan berupa surat peringatan, serta melalui forum kesepakatan apabila cara pendekatan peringatan secara kekeluargaan
tidak mendapatkan hasil. 2.
Pendekatan hukum litigasi Pendekatan hukum adalah segala bentuk usaha yangberhak dilakukan
perbankan apabila pendekatan secara kekeluargaan menemui jalan buntu. Pendekatan hukum dapat dilakukan dengan cara
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN