Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Kerangka Pemecahan Masalah

22

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2009. Penelitian ini menggunakan metode nonprobabilitas dengan sampel bertujuan purpose sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan atau kriteria tertentu. Kriteria dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI dan menyerahkan laporan keuangan berturut-turut mulai tahun 2007 sampai 2009. 2. Perusahaan manufaktur yang membagikan deviden selama tiga tahun berturut- turut dari tahun 2007 sampai tahun 2009

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan untuk periode 2007 sampai dengan 2009 yang diperoleh dari BEI, dan data-data dari arsip lain yang mendukung penelitian sedangkan sumber data diperoleh dari website BEI dan berbagai sumber media lain.

3.3 Definisi Variabel Operasional

3.3.1 Dividend Payout Ratio X1

DPR yaitu prosentase deviden yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih setelah pajak. DPR dihitung dengan cara membandingkan antara deviden yang dibagi dengan laba setelah pajak. Deviden per lembar saham DPR = X 100 Laba per lembar saham Husnan, 2001

3.3.2 Current Ratio X2

Dalam Wachowic dan Van Horne 2005 rasio likuiditas dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang bisa dicari dengan current ratio, quick ratio dan net working ratio. Dalam penelitian ini menggunakan current ratio sebagai salah satu variabel bebas. Current ratio dapat dicari dengan rumus : Aktiva Lancar Current Ratio = Kewajiban Lancar Van Horne, 2005

3.3.3 Debt To Equity Ratio X3

Debt to Equity Ratio DER merupakan perbandingan antara total hutang terhadap modal sendiri. Skala yang digunakan adalah rasio. Angka DER yang semakin tinggi berarti penggunaan hutang oleh perusahaan semakin tinggi dibandingkan dengan modal sendirinya. Total Utang DER = Total Ekuitas Sawir, 2005

3.3.4 Volume Perdagangan X4

Perusahaan dengan volume perdagangan positif merupakan perusahaan dengan prospek yang baik, potensi perusahaan yang bagus akan membawa pengaruh positif terhadap harga sahamnya, sehingga akan berpengaruh secara positif terhadap PER perusahaan tersebut. Jumlah saham yang diperdagangkan Volume Perdagangan = Jumlah saham yang beredar Husnan, 2005

3.3.5 Suku Bunga SBI X5

Merupakan salah satu surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Dasar pemilihan faktor ini adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan Required Rate of Return oleh pemodal yang secara teoritis mempunyai pengaruh terhadap PER didasarkan atas The Economy’s Risk Free Rate RFR, sedangkan Sertifikat Bank Indonesia merupakan instrumen yang lebih tepat untuk mewakili investasi yang bebas resiko. Di Indonesia tingkat suku bunga bank sentral diproxykan pada tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia atau SBI Suad Husnan, 2005. Dalam penelitian ini suku bunga yang digunakan adalah suku bunga yang berjangka waktu satu bulan. Kemudian dihitung rata-rata suku bunganya selama satu tahun. Tingkat suku bunga diukur melalui tingkat suku bunga SBI selama periode pengamatan dari tahun 2007-2009. Rumus suku bunga SBI selama satu tahun adalah: Total Suku bunga SBI selama satu tahun Rata-rata suku bunga SBI = 12

3.3.6 Total Asset Turnover X6

Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan. Beberapa aktiva harus dijual, atau gabungan dari langkah- langkah tersebut harus dilakukan. Total asset turnover secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Keown, et. al, 2008 Penjualan Total Asset Turnover = Total Aktiva

3.3.7 Industry Average Price Earning Ratio X7

Industry Average Price Earning Ratio IPE merupakan rata-rata PER perusahaan dalam satu industry tertentu. Standar pengukuran untuk menilai baik tidaknya rasio perusahaan, digunakan rasio rata-rata industri yang sejenis Abraham, 2011. IPE akan menjadi tolak ukur dan pembanding PER dari suatu perusahaan dengan PER rata-rata dari perusahaan industri yang sejenis. Rumus yang digunakan untuk menghitung IPE adalah : Total PER semua perusahaan dalam satu industri selama satu tahun Jumlah perusahaan

3.3.8 Price Earning Ratio Y

Price Earning Ratio PER sebagai variabel dependen variabel terikat. PER dari perbandingan antara harga pasar saham dengan laba per lembar saham. Data PER diambil dari laporan keuangan dari tahun 2007 sampai 2009. Variabel terikat sebagai Y dengan indikator pergerakan atau perubahan harga saham dan laba untuk setiap lembar saham. Rasio hargalaba Price Earning Ratio menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap rupiah laba yang dilaporkan. PER = Harga per lembar saham Laba per lembar saham Pakarti, 2001

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk kuantitatif sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai data tersebut dan hubungan antara variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk menggambarkan keadaan variabel penelitian digunakan tabel distribusi frekuensi yang menunjukkan rata-rata, median, kisaran, dan standar deviasi Kuncoro, 2003. 3.4.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam deteksi normalitas yaitu: Ghozali, 2001 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas pada data yang akan diolah Ghozali, 2001. 3. Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001.

4. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi digunakan untuk uji Durbin-Watson dimana hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : tidak ada autokorelasi r = 0 Hi : ada autokorelasi r ≠ 0 Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du, maka koefisien atau korelasi sama dengan nol, berarti tidak ada korelasi Ghozali, 2001. 3.4.3 Model Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda multiple regresi. Secara umum model regresi ini dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e Dimana : Y = Price Earning Ratio X1 = Dividend Pay Out Ratio X2 = Current Ratio X3 = Debt to Equity Ratio X4 = Volume Perdagangan X5 = Suku Bunga SBI X6 = Total Asset Turnover X7 = Industry Average Price Earning Ratio e = standart error variabel penggangu

3.4.4 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan menggunakan metode analisis regresi berganda multiple regretion. Metode regresi berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. 1. Uji t Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai Thitung masing-masing koefisien dengan Ttabel, dengan tingkat signifikan 5. Jika Thitung Ttabel maka Ho diterima, ini berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan jika Thitung Ttabel maka Ho ditolak dan menerima Ha, ini berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Uji f Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen, waktu dengan membandingkan antara nilai kritis Ftabel dengan Fhitung. Jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima, yang berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel dependen. Sedangkan jika Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha, ini berarti semua variabel independen berpengaruh terhadap nilai variabel dependen Algifari, 2000.

3.5 Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah yang telah diuraikan dalam metode penelitian, maka secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah START Laporan Keuangan Harga Saham Menghitung Price Earning Ratio • Uji Asumsi Klasik • Uji Regresi • Uji t • Uji f Menghitung DPR, CR, DER,Volume Perdagangan, Suku Bunga SBI, TATO, IPE HASIL KESIMPULAN SELESAI 30

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Perusahaan Sampel yang Terpilih

Kriteria yang ditetapkan dalam pemilihan sampel seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya adalah: 1 Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI dan menyerahkan laporan keuangan berturut-turut mulai tahun 2007 sampai 2009; 2 Perusahaan manufaktur yang membagikan deviden selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Proses seleksi perusahaan sampel yang diamati dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Proses Seleksi Perusahaan Sampel No Keterangan Jumlah 1. Perusahaan Manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan, yaitu tahun 2007 sampai tahun 2009 135 2. Perusahaan yang tidak melaporkan laporan keuangan tiga tahun terus menerus selama periode penelitian dengan periode akhir laporan keuangan per 31 Desember 2009 35 3. Perusahaan manufaktur yang tidak membagikan dividen selama periode pengamatan, yaitu tahun 2007 sampai tahun 2009 76 Jumlah perusahaan yang dapat diamati 24 Sumber: data diolah Berdasarkan ketentuan di atas tersebut, maka ada sejumlah 24 perusahaan manufaktur yaitu: