bagaimana cara mengatasinya. Pendeknya, penulis harus berusaha menyampaikan pendapatnya secara teratur dan kritis.
17
4. 5. Paragraf Narasi
Narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa atau kejadian, sehingga peristiwa itu
tampak seolah-olah dialami sendiri oleh para pembaca. Narasi menyajikan peristiwa dalam sebuah rangkaian peristiwa kecil yang
bertalian. Ia mengisahkan sebuah atau suatu kelompok aksi sedemikian rupa untuk menghasilkan sesuatu yang secara populer
disebut ceritera.
18
B. Paragraf Persuasif
1. Pengertian Persuasif
Persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis, ini dapat
digolongkan dalam cara untuk mengambil keputusan.
19
Persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada
waktu yang akan datang. Karena tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu, maka persuasi dapat dimasukkan pula
dalam cara-cara untuk mengambil keputusan. Mereka yang menerima persuasi harus mendapat keyakinan, bahwa keputusan yang diambilnya
merupakan keputusan yang benar dan bijaksana dan dilakukan tanpa paksaan.
20
Persuasi tidak mengambil bentuk paksaan atau kekerasan terhadap orang yang menerima persuasi. Oleh sebab itu, ia memrlukan juga upaya-
upaya tertentu untuk merangsang orang mengambil keputusan sesuai
17
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi………….., hlm. 168.
18
Gorys Keraf, Eksposisi Komposisi Lanjutan II…………., hlm. 17.
19
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi ………….., hlm. 171.
20
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi Jakarta: Gramedia, 2001, hlm. 118.
dengan keinginannya. Upaya yang biasa digunakan adalah menyodorkan bukti-bukti, walaupun tidak setegas seperti yang dilakukan dalam
argumentasi. Bentuk-bentuk persuasi yang dikenal umum adalah: propaganda yang dilakukan oleh golongan-golongan atau badan-badan
tertentu. Iklan-iklan dalam surat kabar, majalah, atau media massa lainnya, selebaran-selebaran, kampanye lisan, dan sebagainya. Semua bentuk
persuasi tersebut biasanya mempergunakan pendekatan emotif, yaitu berusaha membangkitkan dan merangsang emosi, misalnya rasa kebencian
bila menyangkut ideologi, atau rasa heroisme untuk melawan atau menyokong suatu kelompok, dan sebagainya.
Untuk meyakinkan pembaca mengenai apa yang dipersuasikan, pembicara atau penulis harus menimbulkan kepercayaan pada para
pembaca. Kepercayaan merupakan unsur utama dalam persuasi. Walaupun kepercayaan merupakan landasan utama persuasi, tindakan persuasi itu
sendiri tidak harus diarahkan kepada kepercayaan, tetapi dapat juga diarahkan kepada jangkauan yang lebih jauh, yaitu agar yang diajak bicara
dapat melakukan sesuatu. Persuasi selalu bertujuan untuk mengubah pikiran orang lain; ia
berusaha agar orang lain dapat menerima dan melakukan sesuatu yang kita inginkan. Untuk menerima dan melakukan sesuatu yang kita inginkan,
perlu diciptakan suatu dasar, yaitu dasar kepercayaan. Jadi persuasi adalah suatu usaha untuk menciptakan kesesuaian atau kesepakatan melalui
kepercayaan.
Model Persuasi
2. Metode Paragraf Persuasi
Karena persuasi juga mempergunakan fakta-fakta sebagai dasar, maka metode-metode yang dipergunakan dalam argumentasi dapat
dipergunakan juga dalam persuasi. Metode tersebut adalah definisi, sebab- akibat, keadaan, persamaan atau perbandingan, kebalikan atau
pertentangan, kesaksian dan autoritas. Walaupun argumentasi dan persuasi mempergunakan alat dan cara
yang sama, keduanya berbeda dalam kadar penggunaan fakta dalam metode-metode tersebut, dalam tujuannya, motivasi dan situasi yang
dimasukinya. Persuasi secara khusus mempergunakan beberapa metode lain seperti halnya pada eksposisi. Metode-metode yang biasa
dipergunakan adalah: rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas, kompensasi, proyeksi, dan penggantian.
a. Rasionalisasi adalah suatu proses penggunaan alat untuk memberikan
suatu dasar kebenaran pada suatu persoalan, bukan merupakan sebab langsung dari masalah itu. Persuasi akan berlangsung jika penulis
mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan penulis serta bagaimana sikap dan keyakinan pembaca.
21
b. Identifikasi berarti menganalisis pembaca dan situasi untuk dapat
mengidentifikasi diri penulis dengan pembaca dengan cara menciptakan dasar umum yang sama dengan pertanyaan “untuk siapa
tulisan ini ditujukan?”
22
Agar identifikasi dapat berjalan sebagaimana diharapkan, haruslah diciptakan dasar umum yang sama. Bila dasar umum yang
sama itu belum diciptakan, ia harus berusaha mencari dasar umum yang seluas-luasnya. Identifikasi merupakan kunci keberhasilan
pembicara. Untuk dapat menemukan dasar umum yang sama, dalam setiap
tulisan kita selalu mengajukan pertanyaan: untuk siapa tulisan ini
21
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi………….., hlm. 172.
22
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi………….., hlm. 173.
ditujukan? Dengan berusaha menjawab pertanyaan itu dengan tepat, penulis akan lebih mudah mengidentifikasi dirinya dengan ciri, tingkat
pengetahuan, dan kemampuan hadirin atau mereka yang akan membaca tulisannya.
c. Sugesti ialah usaha membujuk pembaca untuk menerima suatu
keyakinan tanpa memberi dasar umum kepercayaan yang logis.
23
Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa
memberi suatu dasar kepercayaan yang logis pada orang yang ingin dipengaruhi.
Berdasarkan hasil
penelitian, diketahui
bahwa kesugestian seseorang sudah berkembang sejak seseorang masih
kanak-kanak. Kesugestian pada seseorang mulai berkembang pesat mulai usia empat tahun dan mencapai puncaknya pada usia tujuh atau
delapan tahun. d.
Konformitas ialah suatu tindakan untuk membuat diri serupa dengan sesuatu yang lain. Suatu mekanisme mental untuk menyesuaikan diri
dengan yang diinginkan. Penulis dapat memperlihatkan dirinya mampu berbuat sebagimana pembaca.
24
Konformitas biasanya dianggap sebagai suatu tindakan yang akan membawa pengaruh positif ke arah kemajuan. Dalam persuasi,
orang yang melakukan persuasi mempergunakan teknik ini untuk menyesuaikan dirinya dengan orang yang dipersuasi.
e. Kompensasi ialah tindakan hasil usaha untuk mencari pengganti bagi
hal yang tak dapat diterima atau dipertahankan. Dalam persuasi, penulis dapat mendorong pembaca untuk melakukan suatu tindakan
yang diinginkan penulis dengan memberikan keyakinan bahwa pembaca memiliki kemampuan untuk itu.
25
f. Proyeksi adalah teknik menjadikan sesuatu yang tadinya subjek
menjadi objek. Jika seseorang diminta mendeskripsikan objek yang
23
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi………….., hlm. 173.
24
Ibid, hlm. 173.
25
Ibid, hlm. 173.
tidak disenangi, ia akan mendeskripsikan hal-hal yang baik tentang objek yang ia senangi.
26
g. Pergantian adalah suatu proses yang berusaha menggantikan suatu hal
yang mengalami rintangan dengan hal lain yang sekaligus menggantikan emosi kebencian asli cinta kasih asli. Penulis berusaha
meyakinkan pembaca untuk mengalihkan tujuan tertentu kepada tujuan yang lain mirip dengan kompensasi.
27
C. Media Pembelajaran