Perumusan Masalah Batasan Penelitian Tinjauan Penelitian Terdahulu

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. Populasi penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan pasar yang potensial bagi perusahaan untuk memasarkan produknya. Salah satu pasar yang potensial adalah perusahaan otomotif. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul “ Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Return Spread terhadap Likuiditas pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di BEI “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah, yaitu “Apakah perputaran modal kerja dan Return Spread berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan, baik secara parsial maupun secara simultan?”

C. Batasan Penelitian

Agar tujuan penelitian dapat tercapai maka peneliti membuat batasan penelitian sebagai berikut: 1. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah merupakan perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI. 2. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu mengacu pada laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI pada tahun 2005-2007. Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. 3. Varibel return spread dihitung dengan mencari selisih antara ROA dan suku bunga SBI. 4. Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap tingkat likuiditas perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial.

2. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap tingkat likuiditas perusahaan. 2. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menentukan kebijakan investasi dan kebijakan perusahaan dalam mengelolah jumlah modal kerja secara tepat di masa yang akan datang. 3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap tingkat likuiditas perusahaan. Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal Kerja a. Pengertian Modal Kerja Menurut Harahap 2001 : 288 modal kerja adalah ”Aktiva lancar dikurang utang lancar. Modal kerja juga bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan terhadap aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak lancar”. Menurut Riyanto, modal kerja dapat dibagi menurut konsep sebagai berikut: a. Konsep kuantitatif, modal kerja adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar disebut modal kerja bruto gross working capital. b. Konsep kualitatif, modal kerja adalah sebagian aktiva lancar yang benar-benar digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tampa menggunakan likuiditasnya. Dengan kata lain, modal kerja ini merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar, oleh karena itu disebut modal kerja netto net working capital. c. Konsep fungsional, modal kerja ditunjau berdasarkan fungsinya dalam menghasilkan pendapatan. Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

b. Jenis-Jenis Modal Kerja

Menurut Taylor dalam Sawir 2005 : 132, modal kerja dapat digolongkan menjadi: a. Modal kerja permanen Modal kerja permanen permanent working capital yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. b. Modal kerja variabel Modal kerja variabel variabel working capital yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.

c. Sumber Modal Kerja

Menurut Harahap 2001 : 288 menyatakan bahwa: Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva menurun atau dijual atau karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal sedangkan penurunan dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik atau dibeli atas utang jangka panjang naik. Sumber-sumber modal kerja menurut Munawir 2002 : 120 adalah sebagai berikut: 1. Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah laba bersih yang nampak dalam laporan laba-rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Dengan adanya keuntungan dan laba dari perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan, maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan. 2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga. Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja. 3. Penjualan aktiva tidak lancar. Modal kerja dapat bertambah dari penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dan aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut. 4. Penjualan saham atau obligasi untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat pula mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut maka Munawir 2002 : 123 menyimpulkan modal kerja akan bertambah apabila: 1. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham tambahan investasi dari pemilik perusahaan. 2. Adanya pengurangan penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi. 3. Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva tetap.

d. Fungsi Modal Kerja

Tunggal 1995 mengemukakan beberapa fungsi modal kerja antara lain sebagai berikut: 1. Modal kerja itu menampung kemungkinan akibat buruk yang ditimbulkan karena penurunan nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan. Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. 2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar semua utang lancarnya tepat pada waktunya dan untuk memenfaatkan potongan tunai; dengan menggunakan potongan tunai maka jumlah yang akan dibayarkan untuk pembelian barang menjadi berkurang. 3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara “credit standing” perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya bank dan para kreditor akan kelayakan perusahaan untuk memelihara kredit. Salain itu,memungkinkan perusahaan untuk menghadapi situasi darurat sepetri: pemogokan,banjir.

e. Perputaran Modal Kerja

Menurut Ahmad 2002 dalam bukunya “Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja”, fungsi modal kerja adalah “Menutup” jarak antara saat dikeluarkan uang tunai kas untuk membayarmembeli persediaan bahan baku dan biaya lainnya dengan saat diterimanya hasil penjualan. Jarak yang dimaksud disebut periode perputaran modal kerja working capital turnover period atau suatu kegiatan operasi suatu kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut berarti semakin cepat perputarannya turnover atau makin tinggi tingkat perputaran. Perputaran modal kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus: WCTO Working Capital Turnover = Total Sales Net working capital

2. Return Spread

Menurut Kustiadi, 2006 Return spread yaitu: Selisih antara profitabilitas perusahaan dengan suku bunga bank Jika spread tersebut tinggi maka likuiditas juga tinggi. Pada kondisi spread tinggi berarti perusahaan memperoleh profit yang lebih besar dibanding suku bunga bank, artinya perusahaan lebih baik menggunakan dananya untuk Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. mendanai kegiatan investasinya dari pada menanam dananya di bank. Kegiatan investasi tersebut pada umumnya memerlukan dana yang relatif besar, dan perusahaan harus menyediakan dana untuk itu jika tidak ingin memperbesar ketergantungannya pada dana eksternal. Jika spread tinggi maka manajer akan mempertinggi likuiditas agar dana yang berada di kas juga tinggi, dengan harapan dana tersebut akan dapat digunakan untuk mendanai investasi ketika suatu saat diperlukan; karena dengan melakukan investasi tersebut perusahaan akan memperoleh laba yang lebih tinggi jika dibandingkan dananya hanya disimpan di bank. Menurut Kim 1998 : 349 return spread adalah “selisih antara return yang dihasilkan oleh aset perusahaan dengan return aset bebas risiko”. Kim 1998 mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas, yaitu: 1. Cost of External Financing Faktor cost of external financing ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan jika perusahaan menggunakan pendanaan dari luar perusahaan. Menggunakan proxy ukuran perusahaan firm size dan kesempatan bertumbuh growth opportunities untuk mengukur faktor cost of external financing tersebut. 2. Cash Flow Uncertainty Perusahaan-perusahaan dengan tingkat ketidakpastian arus kas yang tinggi akan cenderung melakukan investasi dalam aktiva likuid dengan jumlah yang besar. 3. Current and future investment opportunities Current and future investment opportunities adalah kesempatan investasi yang dihadapi perusahaan, baik saat ini maupun saat mendatang. Berkaitan dengan current and future investment opportunities ini manajemen akan mempertimbangkan, apakah lebih baik melakukan investasi dalam bentuk aktiva tetap atau melakukan investasi dalam aktiva likuid. Return spread merupakan proxy dari current and future investment opportunities. 4. Transactions Demand for Liquidity Transactions Demand for Liquidity ini berkaitan dengan dana atau kas yang diperlukan perusahaan untuk tujuan transaksi. Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. Mengacu pada formula yang digunakan Kim, maka formula yang digunakan untuk menghitung return spread adalah: Return spread = return aset yang dihasilkan perusahaan – return aset bebas resiko.

3. Likuiditas

a. Pengertian Likuiditas

Munawir 2002 : 31 mengemukakan definisi likuiditas sebagai berikut: ”Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih”. Menurut Riyanto 2001 : 25 tentang masalah likuiditas menyatakan bahwa: Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang akan segera harus dipenuhi. Jumlah alat- alat pembayaran alat-alat likuid yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu merupakan ”kekuatan membayar” zahlungskraft dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai ”kekuatan membayar” belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang harus segara dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai ”kemampuan membayar” zahlungsfahigkeit. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan ”likuid”, artinya perusahaan mempunyai aktiva lancar yang Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. lebih besar daripada hutang lancar. Tetapi apabila terjadi sebaliknya, berarti perusahaan dalam keadaan ”likuid”.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas

Faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas suatu perusahaan adalah: 1. Besarnya investasi pada harta tetap dibandingkan dengan seluruh dana jangka panjang. Pemakaian dana untuk pembelian harta tetap adalah salah satu sebab utama dari keadaan tidak likuid. Jikalau makin banyak dana perusahaan yang dipergunakan untuk harta tetap, maka sisanya untuk membiayai kebutuhan jangka pendek tinggal sedikit. Oleh karena itu, rasio likuiditas menurun. 2. Volume Kegiatan Perusahaan Peningkatan volume kegiatan perusahaan akan menambah kebutuhan dana untuk membiayai harta lancar. Sebagian dari kebutuhan tersebut dipenuhi dengan meningkatkan hutang- hutang. 3. Pengendalian Harta Lancar Apabila pengendalian kurang baik terhadap besarnya investasi dalam persediaan dan piutang menyebabkan adanya investasi yang melebihi daripada yang seharusnya, maka sekali lagi rasio akan turun dengan tajam, kecuali apabila disediakan lebih banyak dana jangka panjang. Kesimpulannya ialah bahwa Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. perbaikan dalam pengendalian investasi semacam itu akan dapat memperbaiki rasio likuiditas.

c. Cara Meningkatkan Tingkat Likuiditas

Menurut Riyanto 2001 : 28, apabila kita mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat ukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat ditingkatkan dengan jalan sebagai berikut: 1. Dengan utang lancar current liabilities tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar current aset. 2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar. 3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dengan mengurangi aktiva lancar. Hal ini dapat berlaku jika current ratio itu lebih dari satu.

d. Rasio likuiditas

Menurut Harahap 2001 : 301 “Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.” Berikut adalah rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan: 1. Rasio lancar Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. 100 Lancar Hutang Lancar Aktiva lancar × = Rasio Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100 ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar. 2. Rasio Cepat Rasio cepat = Kas+Surat Berharga+Piutang x 100 Hutang lancar Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga Acid Test Ratio. Angka rasio ini tidak harus 100 atau 1:1. 3. Rasio Kas atas Aktiva Lancar Rasio kas atas aktiva lancar = Kas x 100 Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. Aktiva Lancar Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar.

4. Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Return Spread terhadap

Likuiditas ”Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih” Munawir, 2002 : 31. ”Periode perputaran modal kerja working capital turnover period dihitung sejak suatu kas diinvestasikan dalam komponen- komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas” Ahmad, 2002 : 7. ”Perusahaan dikatakan mempunyai posisi likuiditas yang kuat apabila mampu memelihara modal kerja yang cukup untuk membelanjai operasi perusahaan yang normal” Djarwarto, 2004 : 149. Dari teori di atas dapat diketahui bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan. Semakin cepat perputaran modal kerja, semakin baik tingkat likuiditas perusahaan karena tersedia aktiva lancar untuk membayar uatng lancar tepat pada waktunya. Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. Return spread berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas, hal ini berarti semakin tinggi return spread antara return aktiva bebas risiko dengan return aktiva maka likuiditas perusahaan juga akan semakin tinggi Kim, 1998

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Judul Variabel yang digunakan Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Akhmad Fanny Farhan 2005 Pengaruh perputaran modal kerja terhadap tingkat likuiditas perusahaan studi survei pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEJ Variabel independen: modal kerja Variabel dependen: tingkat likuiditas 1.korelasi product moment 2.uji signifikansi korelasi 3.koefisien determinasi Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran modal kerja dengan tingkat likuiditas perusahaan Listi Aldiyanti Kustiadi 2006 Faktor-faktor penentu likuiditas perusahaan manufaktur di Bersa Efek Jakarta BEJ tahun 2000- 2004 1.Ukuran perusahaan 2.kesempata n bertumbuh 3.Return spread 4.Rasio hutang Regresi liniear berganda Ukuran perusahaan,kese mpatan bertumbuh, dan return spread berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas. Rasio hutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. Marselina Sinaga 2008 Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Aktiva Operasi terhadap Tingkat Rentabilitas pada Industri Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Variabel independen: 1. Perputar an modal kerja 2. Perputar an aktiva operasi Variabel dependen: Rentabilitas 1. Pengujian Asumsi Klasik: a. Uji normalitas b. Uji Multikolini eritas c. Uji autokorelasi d. Uji heteroske- dastisitas 2. Pengujian hipotesis: a. Uji F b. Uji T 1. Perputaran modal kerja secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rentailitas peusahaan. 2. Perputaran aktiva operasi secara parsial memiliki pengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas. 3. Perputaran modal kerja dan perputaran aktiva operasi secara simultan memiliki pengaruh terhadap rentabilitas. Renata Marlene master theses dari MB- IPB, 2005 Analisis Likuiditas dan Perencanaan Modal Kerja Studi Kasus PT. Suba Indah,Tbk Likuiditas dan Perencanaan Modal Kerja Metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus Kebijakan modal kerja berpengaruh terhadap tingkat likuditas Edward Hartawan 2009 Pengaruh Modal Kerja terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Variabel independen: Modal Kerja Variabel dependen: Rentabilitas Metode linear sederhana dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. 1. Uji Normalitas 2. Uji Secara parsial Variabel Net Operating Working Capital NOWC berpengaruh positif terhadap Return On Asset ROA Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010. Indonesia Heteroskedastis itas 3. Uji Autokorelasi Secara parsial Veriabel Current Asset CA tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset ROA Sumber: Penulis, 2009

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 122 114

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Consumer Goods Industry Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 42 100

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Return Spread Terhadap Tingkat Likuiditas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

1 15 99

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Aktiva Operasi terhadap Rentabilitas pada Industri Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

3 44 90

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 38 81

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI)

1 28 21

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI)

0 16 21

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERPUTARAN PIUTANG, PROFITABILITAS, DAN RETURN SPREAD TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014.

0 5 26

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN TOTAL AKTIVA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

0 1 15

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN TOTAL AKTIVA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014 - POLSRI REPOSITORY

0 1 7