Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.
3. Varibel return spread dihitung dengan mencari selisih antara ROA
dan suku bunga SBI. 4.
Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap tingkat likuiditas
perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial.
2. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap
tingkat likuiditas perusahaan. 2.
Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menentukan kebijakan investasi dan
kebijakan perusahaan dalam mengelolah jumlah modal kerja secara tepat di masa yang akan datang.
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi untuk melakukan
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap tingkat likuiditas
perusahaan.
Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A.
Tinjauan Teoritis 1.
Modal Kerja a.
Pengertian Modal Kerja
Menurut Harahap 2001 : 288 modal kerja adalah ”Aktiva lancar dikurang utang lancar. Modal kerja juga bisa dianggap sebagai
dana yang tersedia untuk diinvestasikan terhadap aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak lancar”.
Menurut Riyanto, modal kerja dapat dibagi menurut konsep sebagai berikut:
a. Konsep kuantitatif, modal kerja adalah jumlah keseluruhan
dari aktiva lancar disebut modal kerja bruto gross working capital.
b. Konsep kualitatif, modal kerja adalah sebagian aktiva lancar
yang benar-benar digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tampa menggunakan likuiditasnya. Dengan kata
lain, modal kerja ini merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar, oleh karena itu disebut modal kerja netto
net working capital.
c. Konsep fungsional, modal kerja ditunjau berdasarkan
fungsinya dalam menghasilkan pendapatan.
Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.
b. Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut Taylor dalam Sawir 2005 : 132, modal kerja dapat digolongkan menjadi:
a. Modal kerja permanen
Modal kerja permanen permanent working capital yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk
dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran
usaha.
b. Modal kerja variabel
Modal kerja variabel variabel working capital yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan keadaan.
c. Sumber Modal Kerja
Menurut Harahap 2001 : 288 menyatakan bahwa: Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva menurun
atau dijual atau karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal sedangkan penurunan dalam modal kerja timbul
akibat aktiva tidak lancar naik atau dibeli atas utang jangka panjang naik.
Sumber-sumber modal kerja menurut Munawir 2002 : 120
adalah sebagai berikut: 1.
Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah laba bersih yang nampak dalam laporan laba-rugi ditambah dengan depresiasi
dan amortisasi. Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Dengan adanya
keuntungan dan laba dari perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan, maka laba
tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga. Dengan
adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat
Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.
berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu
sumber untuk bertambahnya modal kerja.
3. Penjualan aktiva tidak lancar. Modal kerja dapat bertambah
dari penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh
perusahaan. Perubahan dan aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja
sebesar hasil penjualan tersebut.
4. Penjualan saham atau obligasi untuk menambah dana atau
modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para
pemilik perusahan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat pula mengeluarkan obligasi atau bentuk
hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya.
Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut maka Munawir 2002 : 123 menyimpulkan modal kerja akan
bertambah apabila: 1.
Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham tambahan
investasi dari pemilik perusahaan.
2. Adanya pengurangan penurunan aktiva tetap yang
diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
3. Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam
bentuk obligasi, hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva tetap.
d. Fungsi Modal Kerja
Tunggal 1995 mengemukakan beberapa fungsi modal kerja
antara lain sebagai berikut:
1. Modal kerja itu menampung kemungkinan akibat buruk yang
ditimbulkan karena penurunan nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang diragukan dan yang tidak dapat
ditagih atau penurunan nilai persediaan.
Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.
2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk
membayar semua utang lancarnya tepat pada waktunya dan untuk memenfaatkan potongan tunai; dengan menggunakan
potongan tunai maka jumlah yang akan dibayarkan untuk pembelian barang menjadi berkurang.
3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara “credit standing” perusahaan yaitu penilaian
pihak ketiga, misalnya bank dan para kreditor akan kelayakan perusahaan untuk memelihara kredit. Salain
itu,memungkinkan perusahaan untuk menghadapi situasi darurat sepetri: pemogokan,banjir.
e. Perputaran Modal Kerja
Menurut Ahmad 2002 dalam bukunya “Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja”, fungsi modal kerja adalah
“Menutup” jarak antara saat dikeluarkan uang tunai kas untuk membayarmembeli persediaan bahan baku dan biaya
lainnya dengan saat diterimanya hasil penjualan. Jarak yang dimaksud disebut periode perputaran modal kerja working
capital turnover period atau suatu kegiatan operasi suatu kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja
sampai kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut berarti semakin cepat perputarannya turnover atau
makin tinggi tingkat perputaran.
Perputaran modal kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
WCTO Working Capital Turnover = Total Sales Net working capital
2. Return Spread
Menurut Kustiadi, 2006 Return spread yaitu: Selisih antara profitabilitas perusahaan dengan suku bunga
bank Jika spread tersebut tinggi maka likuiditas juga tinggi. Pada kondisi spread tinggi berarti perusahaan memperoleh
profit yang lebih besar dibanding suku bunga bank, artinya perusahaan lebih baik menggunakan dananya untuk
Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.
mendanai kegiatan investasinya dari pada menanam dananya di bank. Kegiatan investasi tersebut pada
umumnya memerlukan dana yang relatif besar, dan perusahaan harus menyediakan dana untuk itu jika tidak
ingin memperbesar ketergantungannya pada dana eksternal. Jika spread tinggi maka manajer akan mempertinggi
likuiditas agar dana yang berada di kas juga tinggi, dengan harapan dana tersebut akan dapat digunakan untuk
mendanai investasi ketika suatu saat diperlukan; karena dengan melakukan investasi tersebut perusahaan akan
memperoleh laba yang lebih tinggi jika dibandingkan dananya hanya disimpan di bank.
Menurut Kim 1998 : 349 return spread adalah “selisih antara return yang dihasilkan oleh aset perusahaan dengan return aset bebas
risiko”. Kim 1998 mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi
likuiditas, yaitu: 1. Cost of External Financing
Faktor cost of external financing ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan jika perusahaan menggunakan
pendanaan dari luar perusahaan. Menggunakan proxy ukuran perusahaan firm size dan kesempatan bertumbuh growth
opportunities untuk mengukur faktor cost of external financing tersebut.
2. Cash Flow Uncertainty Perusahaan-perusahaan dengan tingkat ketidakpastian arus kas
yang tinggi akan cenderung melakukan investasi dalam aktiva likuid dengan jumlah yang besar.
3. Current and future investment opportunities Current and future investment opportunities adalah
kesempatan investasi yang dihadapi perusahaan, baik saat ini maupun saat mendatang. Berkaitan dengan current and future
investment opportunities ini manajemen akan mempertimbangkan, apakah lebih baik melakukan investasi
dalam bentuk aktiva tetap atau melakukan investasi dalam aktiva likuid. Return spread merupakan proxy dari current and
future investment opportunities.
4. Transactions Demand for Liquidity Transactions Demand for Liquidity ini berkaitan dengan dana
atau kas yang diperlukan perusahaan untuk tujuan transaksi.
Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.