Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data Pengolahan Data Uji multikolinearitas Multikolinearity Uji Autokorelasi Serial Correlation

Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Langkat. Periode kajian yang dipergunakan adalah 33 tahun yakni dari tahun 1975 sampai dengan tahun 2007.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder dengan jenis data series. Data yang bersumber dari BPS Badan Pusat Statistik, perpustakaan, dan sumber- sumber lainnya seperti jurnal dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Data yang digunakan adalah : PDRB kabupaten Langkat dan Kabupaten Tapanuli Selatan atas dasar harga berlaku, realisasi pengeluaran pemerintah daerah, jumlah lulusan SMAsederajat, dan total nilai tambah industri masing-masing kabupaten.

3.3 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program eviews 4.

3.4 Model dan Metode Analisis Data

Model yang digunakan untuk menganalisis data adalah model ekonometrika dengan teknik analisis data time series, yakni dengan metode Ordinary Least Square OLS. Metode analisis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebasnya adalah dengan menggunakan model regresi berganda multiple regression. Adapun model persamaannya adalah sebagai berikut : Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. Y = + + + + µ Dimana : Y = Pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan PDRB Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Langkat juta rupiah = Pengeluaran Pemerintah Daaerah Juta Rupiah = Jumlah siswa tamat SMASederajat ribu jiwa = Besarnya nilai tambah industri juta rupiah , , = Koefisien Regresi µ = Term of Error

3.4.1 Uji Kesesuaian Test Of Goodness of Fit

1. Koefisien Determinasi R-square Koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat. Menurut Sumodiningrat 2002, R 2 adalah sebuah fungsi yang tidak pernah menurun nondecreasing dari jumlah variabel bebas yang terdapat dalam model regresi. Bertambahnya jumlah variabel bebas, maka R 2 akan meningkat dan tidak pernah menurun. Menurut Algifari 1997, untuk menginterpretasikan koefisien determinasi dengan memasukkan pertimbangan banyaknya variabel independen dan sampel yang digunakan dalam penelitian, khususnya dalam model regresi linier berganda, menggunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R 2 . Adapun rumus Adjusted R 2 , adalah sebagai berikut : Sumodiningrat, 2002 R 2 =1 - Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. Dimana : R 2 = Adjusted R 2 RSS = Residual Sum Square Jumlah Kuadrat Sisa TSS = Total Sum Square Jumlah Kuadrat Total Adapun untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel terikat, dilakukan dengan melihat harga koefisien . Semakin besar koefisien suatu variabel bebas, maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap variabel terikat. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 0R 2 1 2. Uji F-Statistik Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut: : = 0 : Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel dengan kriteria sebagai berikut : Ho : = = 0 diterima jika , artinya variabel bebas secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat. Ho : ditolak jika , artinya variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus : F-hitung = Dimana : R 2 = Koefisien determinasi Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. k = jumlah variabel independen n = jumlah sampel Gambar 3.1. Kurva Uji F - Statistik 3. Uji t – statistik Pengujian tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien regresi digunakan uji t-test yaitu : - Ho : bi = 0, artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. - Ha : bi 0, artinya variabel independen mempengaruhi variabel depanden secara positif. - Ha : bi 0, artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara negatif. t – hitung = Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. Dimana : = koefisien variabel independen ke-i = nilai hipotesis nol SD = Standar deviasi dari variabel independen ke-i Kriteria pengambilan keputusan : a. Jika t-hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang berarti antara variabel independen terhadap variabel dependen. b. Jika t-hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang berarti antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha diterima Ha diterima Ho diterima Gambar 3.2. Kurva uji t – statistik

3.4.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Gujarati 2003 mengemukakan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk suatu hasil estimasi regresi linear agar hasil tersebut dapat Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. dikatakan baik dan efisien. Adapun asumsi klsik yang harus dipenuhi antara lain : 1. Model regresi adalah linear, yaitu linear I dalam parameter. 2. Residual variabel penggangu µ mempunyai nilai rata-rata nol 3. Homokedastisitas atau varian dari µ adalah konstan 4. Tidak ada autokorelasi antara vaiabel pengganggu µ 5. Kovarian antara µ dan variabel independen adalah nol 6. Jumlah data harus lebih banyak dibandingkan dengan jumlah parameter yang akan diestimasi 7. Tidak ada multikolinearitas 8. Variabel pengganggu harus berdistribusi normal atau stokastik Berdasarkan kondisi tersebut di dalam ilmu ekonometrika, agar suatu model dikatakan baik dan sahih maka perlu dilakukan beberapa pengujian seperti di bawah ini :

a. Uji multikolinearitas Multikolinearity

Suatu model regresi linear akan menghasilkan estimasi yang baik apabila model tersebut tidak mengandung multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi karena adanya hubungan yang kuat atau sempurna sesama variabel independen dari suatu model estimasi. Terjadinya multikolinearitas ditandai dengan : 1 Standard error tidak terhingga 2 Tidak ada satupun t- statistik yang signifikan pada = 1, = 5, = 10 3 Terjadinya perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. 4 R 2 sangat tinggi

b. Uji Autokorelasi Serial Correlation

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana variabel gangguan pada periode lain. dengan kata lain variabel gangguan tidak random. Faktor-faktor yang menyebabkan autokorelasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan log pada model dan tidak memasukkan variabel yang penting. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson sebagai berikut : Menghitung nilai d dengan rumus: = Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin- Watson untuk berbagai nilai . Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : : = 0 berarti tidak ada autokorelasi : 0 berarti ada autokorelasi =1 dl du =0 4-du 4-dl =-1 Ho diterima no serial correlation Gambar 3.3. Uji Durbin-Watson Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. Dimana : Ho : Tidak ada autokorelasi DWdl : Tolak Ho ada korelasi positif DW4-dl : Tolak Ho ada korelasi negatif duDW4-du : Terima Ho tidak ada autokorelasi dl ≤DW4-du : Pengujian tidak dapat disimpulkan 4-du ≤DW≤4-dl : Pengujian tidak dapat disimpulkan

3.5 Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu

1 33 82

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kejahatan Di Kabupaten Tapanuli Selatan

1 43 51

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Karanganyar Tahun 1991-2014.

0 2 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sragen Tahun 1999 - 2013.

0 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sragen Tahun 1999 - 2013.

0 2 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Wonogiri.

0 2 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Wonogiri.

0 3 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN GROBOGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Grobogan Tahun 1984 – 2009.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN GROBOGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Grobogan Tahun 1984 – 2009.

0 0 11

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Ngawi hari

0 8 76