Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010.
Dimana : Ho
: Tidak ada autokorelasi DWdl
: Tolak Ho ada korelasi positif DW4-dl
: Tolak Ho ada korelasi negatif duDW4-du
: Terima Ho tidak ada autokorelasi dl
≤DW4-du : Pengujian tidak dapat disimpulkan
4-du ≤DW≤4-dl
: Pengujian tidak dapat disimpulkan
3.5 Defenisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup variabel yang ada, maka akan dijelaskan defenisi operasional variabel dependen dan variabel independen sebagai berikut :
1. Pertumbuhan ekonomi adalah jumlah Produk Domestik Regional Bruto
PDRB yang diukur berdasarkan PDRB harga berlaku juta rupiah. 2.
Pengeluaran pemerintah adalah besarnya anggaran yang dikeluarkan pemerintah di dalam APBD pertahun juta rupiah.
3. Tingkat pendidikan adalah jumlah siswa yang tamat pada jenjang
pendidikan SMA Sekolah Menengah AtasSederajat ribu jiwa. 4.
Nilai tambah industri adalah selisih nilai produk antara nilai output dengan nilai input suatu industri juta rupiah.
Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Selatan
4.1.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu wilayah kabupaten yang terletak di propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Tapanuli selatan beribukota
di Padangsidimpuan, secara geografis terletak antara 0
o
10 - 1
o
LU dan antara 98
o
50 - 100
o
10 BT. Luas wilayah : 12.261,55 . Adapun yang membatasi
daerah ini sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah Sebelah Timur
: Propinsi Riau dan Kab. Labuhan Batu Sebelah Selatan
: Propinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Madina Sebelah Barat
: Samudera Indonesia dan Kabupaten Madina Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera
Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan termasuk daerah yang beriklim tropis.
4.1.2. Kependudukan
Penduduk memiliki arti penting bagi suatau wilayah, sebab faktor strategis mereka di dalam pembangunan memiliki arti penting sebagai sasaran dan juga
sekaligus sebagai pelaksana pembangunan. Oleh karena itu pembangunan nasional dititikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia sejalan
dengan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2006 Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk 629.212 jiwa yang terdiri dari 311.123 jiwa pria dan 318.089 jiwa