Peranan Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. inovasi teknologi produksi. Bentuk intervensi lain yaitu menciptakan teknologi baru dan menyiapkan orangorang yang menggunakannya. Intervensi terhadap fungsi distribusi adalah melalui pengembangan research and development product yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat atau konsumen. Intervensi terhadap fungsi konsumsi dilakukan melalui peningkatan produktivitas kerja yang akan mendorong peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan ini akan mendorong pada peningkatan fungsi konsusmsi, yang ditunjukan dengan meningkatnya jumlah tabungan yang berasal dari pendapatan yang disisihkan. Tabungan ini akan menjadi investasi kapital yang tentunya akan lebih mempercepat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.

2.4.1 Peranan Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Elizabeth Tiur Manurung 2000, dalam penelitiannya “Peranan Pendidikan dalam Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 1969- 1993” mengatakan bahwa peran pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui : 1 peningkatan kualitas dan produktivitas 2 dalam proses adopsi dan pengembangan teknologi. Berdasarkan hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa di Indonesia alokasi untuk sektor pendidikan relatif masih kecil sehingga pertumbuhan ekonomi tidak begitu berpengaruh terhadap pengeluaran pembangunan di sektor pendidikan. Hal ini mengingat pemerintah masih mempunyai masalah utang dan hal lain yang lebih mendesak seperti subsidi BBM yang lebih diprioritaskan. Sektor pendidikan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana teori pertumbuhan Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. endogen bahwa pertumbuhan yang berkesinambungan dapat terjadi dengan teknologi melalui investasi pemerintah dan swasta. Dengan teknologi maka akan terjadi perbaikan proses produksi yang lebih efektif dan efisien. Teori yang mengemukakan pentingnya tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah Teori Human Capital. Teori ini menjelaskan bahwa seseorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi pula. Selain penundaan penerimaan penghasilan, orang yang melanjutkan pendidikan harus membayar biaya secara langsung seperti : uang kuliah, pembelian buku, transportasi, serta biaya lain. Akan tetapi nantinya setelah tamat dari pendidikan yang ditempuhnya, sangat diharapkan seseorang itu bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dan berujung pada pertumbuhan ekonomi di daerahnya 1 2 18 22 C H Umur H Pendapatan C Sumber : Todaro 2004 Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010. Gambar 2.1 Teori Human Capital Pengambilan Keputusan untuk melanjutkan Sekolah Keterangan : a. Garis HH : pendapatan jika bekerja usia 18 tahun diasumsikan tamat SMASederajat b. Garis CC : pendapatan jika bekerja pada usia 22 tahun diasumsikan tamat sarjana. c. Daerah 1 : biaya-biaya langsung pendidikan direct cost. Adapun biaya yang dimaksud adalah segenap biaya moneter uang yang harus ditanggung siswa dan keluarganya untuk membiayai pendidikan. Biaya- biaya ini meliputi ini meliputi : iuran sekolah, buku-buku, pakain seragam, biaya transportasi, dan lainnya. d. Daerah 2 : biaya-biaya tidak langsung pendidikan indirect cost. Investasi dalam pendidikan seorang anak bukan hanya meliputi biaya langsung ataupun biaya moneter uang yang harus dikeluarkan secara nyata., akan tetapi juga biaya-biaya yang berupa pendapatan potensial yang harus dikorbankan, apalagi si anak sudah mencapai umur dimana ia sudah mulai dapat memberikan kontribusi produktifnya kepada keluarga. Pada tahap ini, untuk setiap tahun sia anak berada di sekolah akan berarti hilangnya sejumlah penghasilan yang sedianya dapat dihasilkan oleh individu tersebut bila ia menggunakan waktunya bekerja untuk keluarga. e. Daerah CH : merupakan selisih penghasilan seseorang yang tamat sarjana dengan yang hanya lulusan SMA. Junawi Hartasi Saragih : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif : Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Kabupaten Langkat, 2010.

2.5 Nilai Tambah Industri Sedang Besar

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu

1 33 82

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kejahatan Di Kabupaten Tapanuli Selatan

1 43 51

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Karanganyar Tahun 1991-2014.

0 2 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sragen Tahun 1999 - 2013.

0 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sragen Tahun 1999 - 2013.

0 2 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Wonogiri.

0 2 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Wonogiri.

0 3 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN GROBOGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Grobogan Tahun 1984 – 2009.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN GROBOGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Grobogan Tahun 1984 – 2009.

0 0 11

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Ngawi hari

0 8 76