Pertumbuhan Investasi Reksa Dana Sebelum Pelaksanaan UU Pajak No. 17 Tahun 2000

27 dijelaskan mengenai pertumbuhan investasi reksa dana pada saat sebelum dan sesudah pelaksanaan UU Pajak No. 17 Tahun 2000:

a. Pertumbuhan Investasi Reksa Dana Sebelum Pelaksanaan UU Pajak No. 17 Tahun 2000

Pada tahun 1999 yang merupakan masa awal pertumbuhan investasi reksa dana yang sangat besar yaitu dengan jumlah Nilai Aktiva Bersih NAB meningkat sebesar 66,2. Hal ini disebabkan dengan adanya kenaikan tingkat suku bunga dan belum adanya pelaksanaan UU Pajak No. 17 Tahun 2000, sehingga menyebabkan tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya pada instrumen investasi reksa dana. Pada tahun-tahun berikutnya reksa dana tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan seperti pada tahun 1999, investasi reksa dana hanya mengalami pertumbuhan dibawah 50. Namun, pada tahun 2002 investasi reksa dana mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan dengan pertumbuhan yang terjadi pada tahun 1999, yaitu sebesar 482,3, hal ini disebabkan karena investasi reksa dana menawarkan tingkat suku bunga yang sangat tinggi yaitu lebih dari 30 untuk jangka waktu satu tahun. Adanya pertumbuhan investasi reksa dana yang terjadi secara terus-menerus, maka pemerintah menilai bahwa investasi reksa dana memiliki potensi pajak yang sangat besar bagi pendapatan negara dan menurutnya pengenaan pajak terhadap investasi reksa dana dianggap 28 perlu karena harus ada perlakuan yang sama dengan pajak deposito supaya netral dan terciptanya asas keadilan. Sehingga pemerintah mengubah UU No. 7 Tahun 1983 menjadi UU Pajak No. 17 Tahun 2000 yang mengatur tentang Pajak Penghasilan, dimana dalam undang-undang tersebut terdapat penjelasan mengenai pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima dari instrumen investasi reksa dana. Selain itu, hal tersebut juga diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2002 tentang Pajak Penghasilan atas Bunga dan Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan dan atau Dilaporkan Perdagangannya di Bursa Efek. Walaupun pelaksanaan UU tersebut akan menguntungkan bagi pemerintah karena akan menghasilkan sumber pendapatan baru dari sektor pajak dan akan membantu mengurangi tingginya volatilitas pasar, namun jika pemberlakuan pajak reksa dana tersebut telah dilaksanakan maka dikhawatirkan kebijakan tersebut akan mengakibatkan shock bagi pelaku pasar, terutama investor yang baru saja mulai memiliki kepercayaan diri terhadap pasar modal dan akan merusak pasar. Sehingga, jika hal yang dikhawatirkan tersebut terjadi maka pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan yang diharapkan dapat membantu menstabilkan pertumbuhan investasi reksa dana yang mulai meningkat, seperti menaikkan tingkat bunga, menjaga stabilitas inflasi, meningkatkan cadangan devisa, menguatkan pertukaran rupiah terhadap USD, menjaga pertumbuhan perekonomian dan membuat 29 kebijakan investasi, serta membuat regulasi atau peraturan-peraturan yang tidak hanya menguntungkan pemerintah. Selain itu, Manajer Investasi MI juga perlu melakukan usaha-usaha seperti meningkatkan profesionalisme dan kinerjanya dalam mengelola dana dan portofolio reksa dana para investor, hal tersebut dilakukan guna memberikan kepercayaan kepada para investor agar tetap berminat untuk melakukan investasi.

b. Pertumbuhan Investasi Reksa Dana Sesudah Pelaksanaan UU Pajak No. 17 Tahun 2000