Rasio Rentabilitas LANDASAN TEORI

23

BAB II LANDASAN TEORI

A. Rasio Rentabilitas

Penilaian rentabilitas dimaksudkan untuk menilai kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Penilaian kuantitatif faktor rentabilitas dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut 15 : 1. Net operating margin NOM, merupakan rasio utama, 2. Return on assets ROA, merupakan rasio penunjang, 3. Rasio efisiensi kegiatan operasional REOBOPO, merupakan rasio penunjang, 4. Rasio aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan, merupakan rasio penunjang, 5. Diversifikasi pendapatan, merupakan rasio penunjang, 6. Proyeksi pendapatan bersih operasional utama PPBO, merupakan rasio penunjang, 7. Net structural operating margin, merupakan rasio penunjang, 8. Return on equity ROE, merupakan rasio pengamatan, 9. Komposisi penempatan dana pada surat berhargapasar keuangan, merupakan rasio pengamatan, 15 Surat Edaran Bank Indonesia No.9DpbS,2007, Sistem Penilaian Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah , h.4 24 10. Disparitas imbal jasa tertinggi dengan terendah, merupakan rasio pengamatan, 11. Pelaksanakan fungsi edukasi, merupakan rasio pengamatan, 12. Pelaksanaan fungsi sosial, merupakan rasio pengamatan, 13. Korelasi antara tingkat bunga di pasar dengan returnbagi hasil yang diberikan oleh bank syariah, merupakan rasio pengamatan, 14. Rasio bagi hasil dana investasi, merupakan rasio pengamatan, 15. Penyaluran dana yang diwrite-off dibandingkan dengan biaya operasional, merupakan, rasio pengamatan. Menurut Juminang, rasio rentabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan profit melalui operasi bank 16 . Rasio yang digunakan adalah: 1. NCOM Net Core Operational Margin, rasio ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba 17 . Formulanya adalah: Rumus 2.1 100 x f a Produkti rata Aktiv - Rata Utama l Operasiona Biaya - Utama l Operasiona Pendapatan M O C N = Peringkat 1 : NCOM 3 Peringkat 2 : 2 NCOM 3 Peringkat 3 : 1,5 NCOM 2 Peringkat 4 : 1 NCOM 1,5 16 Juminang, Analisa Laporan Keuangan,Jakarta: PT. Bumi Akasara, 2006 h.243 17 Surat Edaran Bank Indonesia No.924DPbS, Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah , h.21 25 Peringkat 5 : NCOM 1 2. ROA Return On Assets, rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen bank dalam menghasilkan laba. Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan atau menekan biaya 18 . Formulanya adalah: Rumus 2.2 100 x Pajak Sebelum Laba A O R sset rataTotalA Rata − = Peringkat 1 : ROA 1,5 Peringkat 2 : 1,25 ROA 1,5 Peringkat 3 : 0,5 ROA 1,25 Peringkat 4 : 0 ROA 0,5 Peringkat 5 : ROA 0 3. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO merupakan rasio efisiensi biaya yang sering dipakai oleh bank dalam penilaian kesehatan bank. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO adalah rasio yang mengukur seberapa besar suatu perusahaansuatu bank mampu mngendalikan biaya-biaya yang terdapat dalam bank tersebut untuk menghasilkan 18 Ibid., h.22 26 pendapatan. Dengan kata lain, rasio BOPO ini bertujuan untuk mengukur efisiensi kegiatan operasional bank syariah 19 . Formulanya adalah: Rumus 2.3 100 x l Operasiona Pendapatan l Operasiona Biaya BOPO = Peringkat 1 : BOPO 83 Peringkat 2 : 83 BOPO 85 Peringkat 3 : 85 BOPO 87 Peringkat 4 : 87 BOPO 89 Peringkat 5 : BOPO 89

B. Aktiva Produktif