Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

44

E. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

Dalam melakukan kegiatan penanaman dana, bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mempunyai risiko kerugian atas kegagalan penanaman dananya. Untuk menjaga agar bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mampu dan siap menanggung risiko kerugian penanaman dana tersebut dan untuk menjaga kelangsungan usahanya maka bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif. Penyisihan penghapusan aktiva yang selanjutnya disebut PPA adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas aktiva. Cadangan umum pada Bank Umum Syariah minimal sebesar 1 dari seluruh aktiva produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI dan Surat Utang Pemerintah SUP. Besarnya cadangan khusus yang dibentuk ditetapkan sama dengan sebagaimana yang dipersyaratkan bagi bank umum. Sementar itu untuk cadangan khusus piutang Ijarah yang digolongkan dalam perhatian khusus, kurang lancar dan macet ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 50 dari masing-masing kewajiban pembentukan PPAP 50 . Dalam pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif, agunan memegang paranan yang penting sebagai unsur pengurang dari risiko kegagalan pengembalian penanaman dana credit risk exposure. Untuk memperoleh nilai wajar, agunan harus dinilai secara periodik oleh penilai independen. Dengan mempertimbangkan keunikan dan 50 Veithzal Rivai, dkk., Bank And Financing Institution Managemen , Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007 h.354 45 keanekaragaman dari produk bank yang melakukan kegiatan usaha berdasrkan prinsip syariah dan dalam rangka mewujudkan tatacara penyisihan penghapusan aktiva produktif yang berdasarkan kepada prinsip kehati-hatian, maka perlu diterbitkan Peraturan Bank Indonesia tentang penyisihan penghapusan aktiva produktif bagi bank syariah, yaitu PBI No.99PBI2007 51 . Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia bahwa betiap bulannya wajib melaporkan kualitas aktiva produktifnya, dan harus membentuk cadangan dana pada penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP. PPAP adalah cadangan dana yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari baki debet berdasarkan penggolongan aktiva produktif sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku 52 . Penentuan PPAP yang diklasifikasikan terdiri dari 5 lima kategori, yaitu; lancar pass, dalam perhatian khusus DPK special mention, kurang lancar substandard, diragukan doubtful dan macet loss. Cadangan dana pada PPAP terdiri dari cadangan umum dan cadangan khusus yang telah ditentukan sebesar persentase tertentu oleh Bank Indonesia, dan PPAP ini wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia setiap bulannya.

F. Tujuan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif