Ermaiza : Pengaruh Dua Jenis Polisakarida Dalam Biji Alpukat Persea americana mill Terhadap Kandungan Sirup Glukosa Melalui Proses Hidrolisis Dengan HCl 3 , 2010.
menghubungkan dua unit gulaI,membentuk asam konjugat II.Langkah ini diikuti dengan pemecahan yang lambat dari Ikatan C-O,yang menghasilkan zat antara kation
karbonium siklis III.Protonasi dapat juga terjadi pada oksigen cincin II,menghasilkan pembukaan cincin dan kation karbonium non siklis III.tidak ada
kepastian ion karbonium mana yang paling mungkin dibentuk .Mungkin kedua modifikasi protonasi terjadi dengan kemungkinan terbesar pada kation siklis.Akhirnya
kation karbonium mulai mengadisi molekul air dengan cepat,membentuk hasil akhir yang stabil dan melepaskan proton. Wijayanti,L.2005
2.6.1.2 Hidrolisis selulosa secara enzimatis
Reese at al 1950 menyatakan bahwa hidrolisis selulosa diawali dengan tahap aktivasi dan diikuti serangkaian reaksi hidrolisa sebagai berikut :
c
1 Cx - glukosidase
selulosa selulosa reaktif selubiosa glukosa
aktivasi disebabkan oleh enzim non hidrolisa yang disebut C
1.
Hidrolisa dari selulosa reaktif dilakukan oleh enzim hidrolisa C
x,
sedangkan mikroorganisme yang hanya menguraikan selulosa akan kekurangan enzim C
1
tapi akan menghasilkan enzim C
x.
Enzim- enzim selobiohidrolase,endoglukonase dan -glukosidase merupakan enzim
penghidrolisa selulosa Fogarty,W.M,1983
2.7. Sirup Glukosa
Sirup glukosa pertama kali digunakan sebagai pengganti gula yang dibuat dengan mereaksikan amilum dan selulosa dengan asam. Mula-mula, polisakarida dihidrolisis
Ermaiza : Pengaruh Dua Jenis Polisakarida Dalam Biji Alpukat Persea americana mill Terhadap Kandungan Sirup Glukosa Melalui Proses Hidrolisis Dengan HCl 3 , 2010.
menjadi oligosakarida, disakarida, dan hasil akhirnya berupa monosakarida yaitu glukosa. Proses hidrolisis berakhir ketika semua polisakarida telah diubah menjadi
glukosa. Sirup glukosa dikenal juga dengan nama glukosa konfektioner atau glukosa cair.
Sirup glukosa merupakan suatu larutan diperoleh dari proses hidrolisis dengan bantuan katalis. Sirup glukosa adalah salah satu produk bahan pemanis makanan dan
minuman yang berbentuk cairan, tidak berbau dan tidak berwarna tetapi memiliki rasa manis yang tinggi.Sirup glukosa atau gula cair mengandung D-gluko sa, maltosa, dan
polimer D-glukosa melalui proses hidrolisis. .Cakebread.S.1975
Bahan baku yang dapat digunakan untuk pembuatan sirup glukosa adalah tapioka, pati umbi-umbian, sagu, jagung,dan serat. Sirup glukosa dapat dibuat dengan
cara hidrolisis asam atau secara enzimatis.
Industri makanan dan minuman memiliki kecenderunagn untuk menggunakan sirup glukosa. Hal ini didasari oleh beberapa kelebihan sirup glukosa dibandingkan
sukrosa,diantaranya sirup glukosa tidak mengkristal seperti halnya sukrosa jika dilakukan pemanasan pada suhu tinggi.
Sirup glukosa telah dimanfaatkan oleh industri permen, minuman ringan soft drink , biskuit, dan sebagainya. Pada pembuatan produk es krim, glukosa dapat
meningkatkan kehalusan tekstur dan menekan titik beku dan untuk kue dapat menjaga kue tetap segar dalam waktu lama dan mengurangi keretakan. Untuk permen, glukosa
lebih disenangi karena dapat mencegah kerusakan mikrobiologis, dan memperbaiki tekstur. Dziedzic,S.Z.1984
2.8. Metode Analisa kuantitatif Glukosa