Pembahasan KESIMPULAN DAN SARAN

4.3. Pembahasan

Gas alam atau yang biasa disebut gas bumi adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana. Gas alam juga terdiri dari molekul – molekul hidrokarbon seperti etana, propana, butana dan pentana. Nitrogen, karbon dioksida, hidrogen sulfida dan air juga terkandung dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya. Sedangkan LNG Liquified Natural Gas merupakan gas alam yang dicairkan yang telah diproses untuk menghilangkan ketidak murnian atau zat pengotor dan hidrokarbon berat yang kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekanan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar ± -160 o C. Komposisi utamanya adalah metana, etana, propana, butana, pentana dan sedikit nitrogen. LNG biasanya dipakai oleh industri besar sebagai bahan bakar. Gas alam dicairkan dengan sistem refrigerasi pendinginan yang bertibgkat. Sistem ini dinamakan gas chilling and liquifaction unit, dimana gas alam didinginkan oleh zat pendingin refrigeran yang disebut Mix Refrigerant MR. Zat ini merupakan campuran dari metana, etana, propana dan nitrogen. Dimana MR akan mengalami pendinginan terlebih dahulu yang dibantu oleh propana yang merupakan refriferan juga. Proses pendinginan gas alam terjadi di suatu alat penukar panas Heat Exchanger. Komponen LNG adalah hidrokarbon alkana yang mempunyai rumus umum CnH 2n+2 . Ciri terpenting dari hidrokarbon alkana adalah hanya terdapat ikatan kovalen Novriliza : Penentuan Komposisi Hidrokarbon Pada LNG Yang Terdapat Dalam Berth II Dan Berth III Dengan Menggunakan Kromatografi Gas, 2008 USU Repository © 2008 tunggal. Alkana juga dikenal sebagai hidrokarbon jenuh karena mengandung jumlah maksimum atom hidrogen yang dapat berikatan dengan sejumlah atom yang ada. Alkana – alkana penting sebagai bahan bakar dan sebagai bahan mentah untuk mensintesis senyawa – senyawa karbon lainnya. Alkana banyak terdapat pada minyak bumi dan dapat dipisahkan menjadi bagian – bagiannya dengan destilasi bertingkat. Suku pertama sampai dengan keempat senyawa alkana berwujud gas pada temperatur kamar. Untuk memisahkan komponen dalam LNG maka digunakanlah alat kromatografi gas. Komponen akan dipisahkan didalam kolom dan dideteksi oleh detektor yang kemudian tercatat pada recorder dan hasil keluarannya berupa kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh, dapat ditentukan nilai HHV dengan metode perhitungan. Nilai HHV yang paling baik diperoleh yaitu 1088,4 BTUScf. Perbedaan nilai HHV dapat meningkat atau menurun tergantung dari komposisi hidrokarbon dari sumber ladang gas itu sendiri. Dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti suhu dan tekanan pada saat menganalisa dengan menggunakan kromatografi gas. Untuk memaksimalkan agar hasil yang diperoleh lebih akurat maka kromatografi gas diletakkan pada suatu ruangan yang bersuhu dingin dan tertutup, agar pada ruangan tersebut suhu dan tekanannya lebih terjaga. Dengan menganalisa komposisi LNG pada Berth II dan Berth III secara teratur maka kita dapat mengetahui kualitas produk gas alam cair yang akan didistribusikan ke masyarakat apakah LNG tersebut memiliki kualitas yang baik atau tidak. Karena jika nilai HHV menurun, maka kualitas dari LNG akan menurun juga sehingga dapat menyebabkan penurunana harga LNG di pasaran dunia. Sebaliknya jika nilai HHVnya tinggi maka semakin baik pula kualitas dari LNG tersebut. Novriliza : Penentuan Komposisi Hidrokarbon Pada LNG Yang Terdapat Dalam Berth II Dan Berth III Dengan Menggunakan Kromatografi Gas, 2008 USU Repository © 2008 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan