2.4.5. Kromatogram
Di dalam kolom terjadi interaksi antara komponen sampel yang telah berubah menjadi gas dan isi kolom. Gas sampel diserap oleh isi kolom berdasarkan urutan afnitas terhadap
isi kolom. Komponen yang memiliki afinitas rendah terhadap fasa diam yaitu komponen- komponen yang memiliki titik didih rendah. Komponen ini akan terlebih dahulu keluar
dari kolom dan kemudian diikuti oleh komponen-komponen yang afinitasnya lebih tinggi yaitu komponen-komponen yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi.
Di dalam kolom terjadi interaksi antara komponen dan isi kolom sehingga komponen-komponen ditahan oleh padatan isi kolom. Waktu dimana komponen oleh fasa
diam tersebut waktu penahanan atau waktu retensi atau waktu tinggal = tK. waktu ini diukur dimulai dari saat memasukkan sampel injeksi sampai keluarnya komponen.
2.4.6. Istilah-istilah
Istilah-istilah yang biasa dipakai pada kromatogram adalah : 1. Garis Dasar based line
Adalah bagian dari kromatogram yang diperoleh dari penunjukan detektor jika yang keluar dari kolom hanya gas pembawa.
2. Puncak peak Adalah bagian dari kromatogram yang dihasilkan pada waktu gas yang keluar dari kolom
mengandung komponen dari sampel.
Novriliza : Penentuan Komposisi Hidrokarbon Pada LNG Yang Terdapat Dalam Berth II Dan Berth III Dengan Menggunakan Kromatografi Gas, 2008
USU Repository © 2008
3. Dasar Puncak peak base Adalah luas bagian dari suatu kromatogram yang dibatasi oleh puncak dan dasarnya.
4. Waktu Retensi Adalah waktu yang diperlukan oleh komponen terhitung dari saat injeksi sampel sampai
keluarnya puncak kromatogram.
2.4.7. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk tujuan analis ini disebut Kromatografi Gas Gas Chromatograf = GC, dengan konfigurasi sebagai berikut :
a. Pengatur tekanan Flow Controller And Pressure Regulator Berfungsi sebagai pengatur tekanan yang dapat menentukan kecepatan aliran gas
pembawa Carrier Gas.
b. Injector Injector Port Berfungsi sebagai tempat masuknya sampel. Di desain sedemikian rupa sehingga
sampel dapat masuk kolom dengan perantaraan gas pembawa. c. Kolom Column
Berfungsi untuk memisahkan komposisi sampel menjadi komponen- komponennya sehingga dapat terelusi dalam waktu yang berbeda. Jenis kolom adalah
sebagai berikut :
Novriliza : Penentuan Komposisi Hidrokarbon Pada LNG Yang Terdapat Dalam Berth II Dan Berth III Dengan Menggunakan Kromatografi Gas, 2008
USU Repository © 2008
1. Kolom Packed
2. Kolom Kapiler
2.4.8. Waktu Retensi
Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke detektor disebut sebagai waktu retensi. Waktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat
sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimum untuk senyawa itu.
Setiap senyawa memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk senyawa tertentu, waktu retensi sangat bervariasi clan bergantung pada:
1. Titik didih senyawa. Senyawa yang mendidih pada temperatur yang lebih tinggi
dari pada temperatur kolom, akan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk berkondensasi sebagai cairan pada awal kolom. Dengan demikian, titik didih yang
tinggi akan memiliki waktu retensi yang lama. 2.
Kelarutan dalam fase cair. Senyawa yang lebih mudah larut dalam fase cair, akan mempunyai waktu lebih singkat untuk dibawa oleh gas pembawa. Kelarutan yang
tinggi dalam fase cair berarti memiiki waktu retensi yang lama. 3.
Temperatur kolom. Temperatur tinggi menyebakan pergerakan molekul-molekul dalam fase gas; baik karena molekul-molekul lebih mudah menguap, atau karena
energi atraksi yang tinggi cairan dan oleh karena itu tidak lama tertambatkan. Temperatur kolom yang tinggi mempersingkat waktu retensi untuk segala
sesuatunya di dalam kolom.
Novriliza : Penentuan Komposisi Hidrokarbon Pada LNG Yang Terdapat Dalam Berth II Dan Berth III Dengan Menggunakan Kromatografi Gas, 2008
USU Repository © 2008
Untuk memberikan sampel dan kolom, tidak ada banyak yang bisa dikerjakan menggunakan titik didih senyawa atau kelarutannya dalam fase cair, tetapi anda dapat
mempunyai pengatur temperatur. Semakin rendah temperatur kolom semakin baik pemisahan yang akan anda
dapatkan, tetapi akan memakan waktu yang lama untuk mendapatkan senyawa karena kondensasi yang lama pada bagian awal kolom.
Dengan kata lain, menggunakan temperatur tinggi, segala sesuatunya akan melalui kolom lebih cepat, tetapi pemisahannya kurang baik. Jika segala sesuatunya
melalui kolom dalam waktu yang sangat singkat, tidak akan terdapat jarak antara puncak- puncak dalam kromatogram.
Jawabannya dimulai dengan kolom dengan suhu yang rendah kemudian perlahan- lahan secara teratur temperaturnya dinaikkan. Pada awalnya, senyawa yang
menghabiskan lebih banyak waktunya dalam fase gas akan melalui kolom secara cepat dan dapat dideteksi. Dengan adanya sedikit pertambahan temperatur akan memperjelas
perlekatan senyawa. Peningkatan temperatur masih dapat lebih melekatan molekul- molekul fase diam melalui kolom.
a. Detektor Detector
Berfungsi untuk mendeteksi komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam sampel harus dapat dideteksi dan akhirnya digambar dalam bentuk kromatogram.
b. Oven Pemanas
Novriliza : Penentuan Komposisi Hidrokarbon Pada LNG Yang Terdapat Dalam Berth II Dan Berth III Dengan Menggunakan Kromatografi Gas, 2008
USU Repository © 2008
Berfungsi untuk memanaskan injektor, kolom dan detektor. Untuk injektor, kolom dan detektor masing-masing dilengkapi dengan thermostate.
c. Amplifier
Berfungsi untuk memperbesar sinyal arus listrik yang berasal dari detektor. d.
Recorder Berfungsi sebagai pencatat hasil, yang dinyatakan sebagai kromatogram.
e. Gas Pembawa Carrier Gas
Berfungsi sebagai pembawa gas sample, gas pembawa yang umum digunakan adalah Helium He, Nitrogen N
2
, Hidrogen H
2
dan Argon Ar. Pada kromatografi gas yang digunakan di laboratorium PT. Arun digunakan gas pembawa Helium.Gas
pembawa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1.
Inert artinya tidak bereaksi dengan sample, pelarut sample fasa diam pada kolom 2.
Mempunyai kemurnian tinggi, mudah diperoleh dan murah. 3.
Sesuai dan cocok untuk detector. 4.
Dapat mengurangi difusi gas http:chem-is-try.org, 2008. Gas yang dapat digunakan sebagai fase gerak dalam kromatografi gas harus bersifat inert
tidak bereaksi dengan cuplikan maupun fase diam. Gas-gas yang biasa digunakan adalah helium, nitrogen, dan hidrogen. Karena gas disimpan dalam silinder baja
bertekanan tinggi maka gas tersebut akan mengalir dengan sendirinya secara cepat sambil membawa komponen-komponen campuran yang akan atau yang sudah dipisahkan.
Dengan demikian zat tersebut disebut juga gas pembawa carrier gas. Oleh karena gas pembawa mengalir dengan cepat maka pemisahan dengan teknik kromatografi gas hanya
memerlukan waktu beberapa menit saja Hendayana, 2006.
Novriliza : Penentuan Komposisi Hidrokarbon Pada LNG Yang Terdapat Dalam Berth II Dan Berth III Dengan Menggunakan Kromatografi Gas, 2008
USU Repository © 2008
2.4.9. Jenis Detektor