Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
perkawinan yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua berada dibawah kekuasaan wali”.
Dari pasal-pasal dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1974 yang telah disebutkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Undang-undang tersebut
menentukan batas belum dewasa adalah 16 tahun dan 19 tahun.
3. Pengertian anak Menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP
Pasal 45 KUHP menyabutkan bahwa :”Jika seorang yang belum dewasa dituntut karena perbuatan yang dikerjakannya ketika umurnya belum enam belas
tahun, hakim boleh : memerintahkan supaya si tersalah itu dikembalikan kepada orang tuanya; walinya atau pemeliharannya dengan tidak dikenakan suatu hukuman; atau
memerintahkan supaya si tersalah diserahkan kepada Pemerintah dengan tidak dikenakan suatu hukuman yakni jika perbuatan itu masuk bagian kejahatan atau salah
satu pelanggaran yang diterangkan dalam pasal 489, 490, 492, 496, 497, 503-505, 414, 417-419, 526, 531, 532 536 dan 540 dan perbuatan itu dilakukannya sebelum
lalu dua tahun sesudah keputusan dahulu menyalahkan dia melakukan salah satu pelanggaran ini atau sesuatu kejahatan; atau menghukum anak yang tersalah itu”.
Jika dilihat dari bunyi pasal tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa batas
usia anak menurut KUHP adalah 16 tahun. Akan tetapi ketentuan tersebut tidak berlaku lagi sejak dikeluarkannya UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
yang menyatakan bahwa anak adalah anak yang belum berumur 18 delapan belas tahun termasuk yang masih dalam kandungan.
4 Pengertian Anak Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Perlindungan anak dalam Undang-Undang ini memiliki makna yang lebih luas dibandingkan Undang-Undang yang ada pada sekarang ini. Pengertian anak dalam
Undang-Undang ini diatur dalam ketentuan umum Pasal 1 point 1 : “Anak adalah
Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
seorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun termasuk yang masih dalam kandungan”.
Undang –Undang ini menegaskan bahwa pertanggungjawaban orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara, merupakan kegiatan yang dilaksanakan
secara terus-menerus demi terlindungnya hak-hak anak. Upaya perlindungan anak dilaksanakan sedini mungkin yakni sejak dari janin dalam kandungan sampai anak
berusia 18 delapan belas tahun. Bertitik tolak dari konsep perlindungan anak yang utuh, menyeluruh dan komprehensif Undang-Undang ini meletakkan kewajiban
memberikan perlindungan kepada anak berdasarkan asas-asas sebagai berikut : a.
Non diskriminasi. b.
Kepentingan yang terbaik bagi anak. c.
Hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan. d.
Penghargaan terhadap pendapat anak.
5 Pengertian Anak Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
Didalam Undang-Undang ini memperoleh pengertian bahwa yang dimaksud dengan anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18 delapan belas tahun.
Undang-Undang ini memberikan perlindungan terhadap anak, dimana dalam Pasal 68 disebutkan bahwa pengusaha dilarang mempekerjakan anak. Sedangkan menurut
Pasal 69 adalah sebagai berikut : 1
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 dapat dikecualikan bagi anak yang berumur antara 13 tiga belas tahun sampai dengan 15 lima belas
Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
tahun untuk melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan sosial.
2 Pengusaha yang mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 harus memenuhi persyaratan : a.
izin tertulis dari orang tua atau wali b.
perjanjian kerja antara pengusaha denga orang tua atau wali c.
waktu kerja maksimum 3 tiga jam d.
dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah e.
keselamatan dan kesehatan kerja f.
adanya hubungan kerja yang jelas g.
menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a, b, f dan g dikecualikan bagi anak yang bekerja pada usaha keluarganya.
Pasal 71 ayat 2 menyebutkan bahwa anak dapat melakukan pekerjaan untuk bakat dan minatnya. Lebih lanjut disebutkan dalam ayat 2 nya bahwa pengusaha yang
mempekerjakan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib memenuhi syarat : a.
dibawah pengawasan langsung dari orang tua atau wali b.
waktu kerja paling lama 3 tiga jam sehari c.
kondisi dan lingkungan kerja tidak mengganggu perkembangan fisik, mental. sosial dan waktu sekolah
Selanjutnya Pasal 72 mengatur bahwa dalam hal anak dipekerjakan bersama-sama dengan pekerjaburuh dewasa, maka tempat kerja anak harus dipisahkan dari tempat
kerja pekerjaburuh dewasa.
Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Pasal 74 menyebutkan tentang pelarangan terhadap siapapun yang mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan-pekerjaan terburuk.
Adapun yang dimaksud dengan pekerjaan-pekerjaan terburuk itu antara lain : a.
Segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya. b.
Segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau menawarkan anak untuk pelacuran, produksi pornografi, pertunjukan porno, atau perjudian.
c. Segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan anak
untuk produksi dan perdagangan minuman keras, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya dan atau ;
d. Semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral
anak.
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka dapat diketahui bahwa Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 telah mengatur secara tegas dan jelas tentang
hak-hak anak yang perlu dilindungi khususnya sebagai tenaga kerja anak. Akan tetapi pada kenyataannya masih juga dijumpai anak-anak yang bekerja di perusahaan-
perusahaan dimana hak-hak anak tersebut kurang terlindungi dan bahkan tidak ada perlindungan sama sekali. Sehingga hal ini perlu mendapat perhatian lebih dari
pemerintah dan segera mengefektifkan pelaksanaan Undang-Undang ini dalam melindungi hak-hak anak.
2. Psikologi Kriminal sebagai Ilmu Pembantu Kriminologi a. Pengertian Psikologi dan Psikologi Kriminal
Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Psikologi berasal dari Bahasa Yunani Psyce = jiwa dan Logos = Ilmu, secara Harfiah Psikologi = Ilmu Jiwa.
Pendapat-pendapat sarjana : 1
TH. F. Hoult Psikologi adalah Suatu disiplin yang secara sistematis mempelajari perkembangan dan berfungsinya faktor-faktor mental dan
emosional manusia. 2
Robert J. Wicks Psikologi adalah suatu ilmu tentang prikelakuan. 3
Gorden Murphy Psikologi adalah suatu ilmu yang menguraikan masalah kemauan serta motif dalam hubungannya dengan perannya mempengaruhi
fikiran serta perbuatan manusia. 4
Wood Worth Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas-aktivitas dari individu dalam hubungannya dengan lingkungan
meliput i pengertian motoritis berjalan, berlari Pengertian cognitif melihat, berfikir dan emosional bahagia, duka cita.
5 Edwin G. Boring Psikologi adalah Studi tentang Hakikat manusia.
5
Sedangkan Pengertian Psikologi Kriminal adalah sebagai berikut : 1 W. A. Bonger, menggolongkan Psikologi dalam arti sempit dan dalam arti
luas. Dalam arti Sempit yaitu mempelajari jiwa penjahat perorangan.
Dalam arti luas yaitu meliputi dalam arti sempit dan jiwa segolongan penjahat, terlibatnya langsung atau tidak langsung beserta akibat-
akibatnya.
6
5
Joko Prakoso, SH, 1986 Peranan Psikologi dalam Pemeriksaan Tersangka pada tahap penyidikan, halaman 113
6
Chainur Arrasyid, 1988, Pengantar Psikologi Kriminal, Medan halaman 2
Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2 W. E. Noach Psikologi Kriminal adalah Ilmu Pengetahuan tentang kejahatan dan penjahat dipandang dari ilmu jiwa yaitu mengenai
perorangan dan kelompokmasa jiwa, tersangka, saksi, pembela, penuntut, hakim, kondisi psikologis,dll.
7
1 Mr. Paul Mudigdo Mulyono Kriminologi adalah Ilmu pengetahuan yang
ditunjang berbagai ilmu membahas kejahatan sebagai masalah manusia.
b. Pengertian Kriminologi