Tindak Pidana Pembunuhan dalam KUHP

Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2009 sebaliknya jika memberi celaan menimbulkan rasa penyesalan dengan gejala wajah pucat. 15 a. Kejahatan terhadap kepentingan negara, terdiri atas : Das es, das ich dan das uber ich seharusnya berada dalam keadaan seimbang sehingga diperoleh pribadi kejiwaan yang mantap dan kuat. Das ich yang bijaksana dapat memadukan tuntutan das es dengan kemauan das uber ich, das ich yang lemah yaitu selalu tunduk pada tuntutan das es, sedangkan das ich yang kaku adalah yang selalu tuduk pada das uber ich.

3. Tindak Pidana Pembunuhan dalam KUHP

KUHPidana, membuat kualifikasi atau penggolongan atas semua jenis tindak pidana kedalam “kejahatan” dan “pelanggaran”. Kejahatan diatur dalam Buku II KUHP yang memuat segala jenis-jenis kejahatan. Sedangkan pelanggaran dimuat dalam Buku III KUHP yang mengatur segala jenis pelanggaran. Selanjutnya Buku II KUHP memuat perincian tentang jenis-jenis kejahatan dan terdiri dari pasal 104 sampai dengan pasal 488 KUHP, yang terbagi dalam 30 bab. Ke-30 bab dimaksud dapat diperinci kedalam 3 jenis kepentingan hukum yang dilanggar, yakni : - kejahatan terhadap kedudukan negara bab I,II,III, dan IV - kejahatan yang berhubungan dengan kekuasaan umum bab VIII dan XXVIII b. Kejahatan terhadap kepentingan masyarakat, meliputi : - kejahatan yang menimbulkan bahaya bagi keadaan bab V, VI, dan XXIX c. Kejahatan terhadap kepentingan perorangan terdiri atas : 15 G. W. Bawengan , Op-Cit, Halaman 96 Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2009 - kejahatan terhadap jiwa bab XIX - kejahatan terhadap badan bab XV, XX, XXI - kejahatan terhadap kemerdekaan babXVIII - kejahatan terhadap kehormatan bab XIII,XIV, dan XVII - kejahatan terhadap kekayaan orang bab XXII, XXIII, XXIV,XXV, XXVI, XXVII, dan XXX”. 18 Dengan demikian melihat kepada penggolongan tindak pidana di atas, maka pembunuhan dalam keluarga dapat dikualifikasikan atau digolongkan kedalam bentuk kejahatan yaitu “kejahatan terhadap jiwa”. Disamping itu pembunuhan dalam keluarga ini dapat lagi dikualifikasikan menurut macam-macam pembunuhan yaitu sebagai berikut : a. Pembunuhan biasa ; Pembunuhan biasa diatur dalam pasal 338 KUHP yang berbunyi : Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun . Kejahatan ini mengakibatkan kematian orang lain yang disengaja, artinya “dimaksud” termasuk dalam niatnya dan pembunuhan itu harus segera dilakukan sesudah timbul maksud untuk membunuh itu tidak dengan dipikir-pikir lebih panjang. b. Pembunuhan berencana ; Pembunuhan berencana diatur dalam pasal 340 KUHP yang berbunyi : “Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana rnati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Kejahatan ini dilaksanakan setelah direncanakan lebih dahulu. Direncanakan lebih dahulu maksudnya adalah bahwa antara timbulnya maksud untuk membunuh Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2009 dengan pelaksanaanya itu masih ada tempo bagi si pelaku untuk dengan tenang memikirkan misalnya dengan cara bagaimana pembunuhan akan dilakukan. “Tempo” ini tidak boleh terlalu sempit, akan tetapi sebaliknya juga tidak perlu terlalu lama, yang penting didalam tempo tersebut si pelaku dengan tenang masih dapat berpikir- pikir, yang mana dalam kesempatan tersebut masih dapat dipergunakan untuk membatalkan niatnya. c. Pembunuhan anak ; Pembunuhan anak ini ada 2dua macam yaitu pembunuhan anak biasa kinderdoodslag yang diatur dalam pasal 341 KUHP yang berbunyi : Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Yang dihukum disini adalah seorang ibu baik kawin maupun tidak yang dengan sengaja membunuh anaknya pada waktu dilahirkan atau tidak berapa lama sesudah dilahirkan karena takut ketahuan bahwa ia sudah melahirkan anak. Pembunuhan anak ini dilakukan terdorong oleh karena rasa ketakutan akan diketahui kelahiran anak itu. Biasanya anak tersebut diperoleh karena berzinah atau hubungan kelamin yang tidak sah. Pembunuhan anak berencana kindermoord diatur dalampasal 342 KUHP berbunyi : “Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun”. d. Pembunuhan euthanasia Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2009 Pembunuhan euthanasia diatur dalam pasal 344 KUHP yang berbunyi : Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun Permintaan untuk membunuh itu harus disebutkan dengan nyata dan sungguh- sungguh. e. Pembunuhan pengguguran kandungan Pembunuhan pengguguran kandungan ini diatur dalam pasal 346 KUHP yang berbunyi : “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun . Yang dikenakan pasal ini adalah perempuan yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya atau atas suruhan orang lain untuk itu.

G. Metode Penelitian

Metode yang dimaksudkan adalah sebagai suatu hal yang merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sehubungan dengan hal itu penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut :

1. Spesifikasi Penelitian

Penelitian ini menggabungkan penelitian hukum normatif dan empiris juridis sosiologis. Pada tahap awal penulisan penulis akan melakukan penelitian terhadap asas-asas hukum bahan-bahan hukum seperti peraturan perundang-undangan yang berkaitan tindak pidana pembunuhan dan anak.