Sistem pelepasan obat Data Uji Statistik Pada Masing- Masing Medium

sementara dalam medium II rata-rata persen kumulatif sebanyak 98,83 selama 4 jam. Hal ini terjadi karena adanya sifat dari membran nata de coco yang dapat memperpanjang masa transit obat, yang dengan demikian dapat menghindari beberapa efek samping yang tidak diinginkan dari ibuprofen .dimana ibuprofen mempunyai efek samping umum iritasi saluran cerna dan efek samping pada bagian tubuh yang lain yaitu pada sistim saraf pusat dapat mengakibatkan sakit kepala,emosi,mengantuk,depresi, dan lain-lain. Sehingga dengan sistim pelepasan ibuprofen melalui membrane nata de coco yang secara perlahan dan terkontrol efek samping tersebut dapat dihindarkan. Seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 10. kecepatan pelepasan t 50 ibuprofen pori 4 dalam medium yang berbeda MEDIUM t 50 Menit t 50 Jam I 35,876 0,59 II 582,817 9,71

4.4. Sistem pelepasan obat

Tiga sistem pelepasan obat yang digunakan menerangkan sistem pelepasan dari matriks adalah kinetika pelepasan orde nol orde 1 dan orde Higuchi, kinetika pelepasan obat ditentukan berdasarkan harga koefisien korelasi terbesar dari ketiga analisis regresi, dimana hubungan dinyatakan erat jika korelasiR ≥ 0,95. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini Shargel dan Andrew,. C t Gambar 6. Sistem pelepasan orde nol Log t Gambar 7. Sistem pelepasan orde satu C √t Gambar 8. Sistem pelepasan orde Higuchi

4.4. Data Uji Statistik Pada Masing- Masing Medium

Setelah sistem pelepasan diketahui maka dilakukan uji statistik denga cara perhitungan seperti pada lampiran 1 dan 2, dengan hasil pada tabel 11 dan tabel 2. Tabel 11. Data Analisis Varians pada medium 1 pH 1,2. Sumber variasi DF SS MS F hitung F tabel Antar formula 3 792,713 264,238 1,687 2,79 Antar menit 48 7520,759 156,683 Total N-1 51 8313,472 Dari tabel seblas dapat di lihat bahwa harga F hitung = 1,687 dan harga F tabel = 2,79. ternyata bahwa F hitung F tabel,sehingga hipotesa H0 : 1 = 2 = 3 = 4 diterima dalam taraf nyata 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa kadar Ibuprofen masing – masing formula I tidak berbeda. Tabel 12. Data Analisis Varians pada medium 2 pH 7,4 Sumber variasi DF SS MS F hitung F tabel Antar formula 2 1863,049 931,525 3,567 3,25 Antar menit 15 3918,012 261,201 Total N-1 17 5781,061 Dari tabel duabelas diketahui bahwa F hitung F table sehingga hipotetis H0: 1=2 = 3 ditolak dan H1 : 1 = 2 = 3 diterima dalam taraf nyata 0,05, ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara perlakuan. Untuk mengetahui formula – formula mana yang berbeda nyata dilakukan pengujian selanjunya yaitu uji beda rata – rata metode LSD Leads Significant diference = ,dimana LSDnya dapat diterima. Tabel 13. Pelepasan Ibuprofen pada t 50 dalam medium 1 pH 1,2 Formula Waktu Menit Waktu Jam 1 318,30 5,305 II 416,60 6,943 III 584,61 9,743 IV 770,404 12,840 V 1005,30 16,755 200 400 600 800 1000 1200 W ak tu m eni t Tidak berpori Pori 1 Pori 4 pori 6 serbuk Formula Gambar 8.Histogram pelepasan t 50 ibuprofen dalam medium I pH 1,2 Gambar 9, menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan 50 bahan obat dari matriks semakin lambat dengan penurunan jumlah pori pada membran nata de coco. Hal ini disebabkan karena ibuprofen dapat menurunkan keterbasahan matriks dan memperkecil luas permukaan persatuan luas yang kontak dengan medium disolusi sehingga penetrasi cairan ke dalam matriks lebih sukar yang mengakibatkan penurunan kelarutan dan laju disolusi obat semakin lambat. Laju disolusi = ks kelarutan x luas permukaan, menunjukkan bahwa laju disolusi dipengaruhi oleh faktor luas permukaan yaitu semakin kecil luas permukaan maka laju disolusi obat semakin lambat. Dari gambar 9 juga dapat dilihat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan 50 ibuprofen dari sediaan, mulai dari formula I-IV dalam medium I lebih lambat jika dibandingkan dengan serbuknya. Tabel 13 terlihat bahwa sediaan dengan jumlah pori 6 formula II menunjukkan kecepatan disolusi yang lebih cepat dibandingkan dengan pori 4 formula III dan pori 1 formula II menunjukkan kecepatan disolusi yang lebih lambat dibandingkan dengan pori . Sementara yang tidak berpori formula I menunjukkan kecepatan disolusi yang sangat lambat sehingga kurang efektif digunakan sebagai matriks. Setelah diuji secara statistik untuk sediaan dengan jumlah pori 4 formula III dan yang tidak berpori formula I menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan F-tabel, P 0,05. Hasil uji statistik dapat dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2 halaman . Tabel 14. Pelepasan Ibuprofen pada t 50 dalam medium 2 pH 7,4 Formula Waktu Menit Waktu Jam 1 2,71 0,045 II 10,439 0,174 III 35,391 0,589 IV 111,813 1,864 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 waktu menit pori 1 pori 4 pori 6 serbuk Formula Gam bar 9. His togram pe le pas an 50 Ibuprofe n dalam m e dium II pH 7,4 Gambar 10, menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan 50 ibuprofen dari sediaan semakin lambat dengan menurunnya jumlah pori. Hal ini disebabkan karena nata de coco merupakan jaringan selulosa yang mampu membentuk matriks yang terapung di atas cairan, sehingga dengan menurunnya jumlah pori maka penetrasi cairan ke dalam matriks lebih sukar, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan ibuprofen semakin lambat dan sebaliknya bila jumlah pori meningkat maka konsentrasi cairan ke dalam matriks lebih mudah dan waktu penyebaran airnya lebih cepat sehingga meningkatkan laju disolusi obat. Tabel 14 menunjukkan bahwa sediaan dengan jumlah pori 6 formula VI pada membran menunjukkan kecepatan disolusi yang lebih cepat dibandingkan sediaan dengan jumlah pori 4 formula VII, sedangkan sediaan dengan jumlah pori 1 formula VIII menunjukkan kecepatan disolusi yang lebih lambat dibandingkan dengan formula VI dan formula VII. Keterangan : Medium I : Formula I : serbuk ibuprofen Formula II : pori 6 Formula III :pori 4 Formula IV : pori 1 Formula V : tidak berpori Medium II : Formula VI : serbuk ibuprofen Formula VII : pori 6 Formula VIII : pori 4 Formula IX : pori 1

4.6 Pengaruh Jumlah Lubang Kemampuan Membran Nata de coco Untuk