1. Mengurangi infeksi nosokomial dengan menyediakan peralatan yang telah
mengalami pensortiran, pencucian dan sterilisasi dengan sempurna. 2.
Memutuskan mata rantai penyebaran kuman di lingkungan rumah sakit. 3.
Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.
Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah
satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nasokomial di rumah sakit. Untuk mengendalikan dan mengurangi
terjadinya infeksi nasokomial ini maka dibentuklah suatu pusat sterilisasi.
2.7 Instalasi Gas Medis
Penggunaan gas medis pada sarana pelayanan kesehatan diatur berdasarkan SK Menkes No. 1439MenkesSKXI2002.
2.7.1 Defenisi Gas Medis
a. Instalasi gas medis adalah seperangkat sentral gas medis, instalasi pipa gas
medis sampai ke outlet. b.
Gas medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang digunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan.
c. Instalasi pipa gas medis adalah seperangkat prasarana perpipaan beserta
peralatan yang menyediakan gas medis tertentu yang dibutuhkan untuk penyaluran gas medis ke titik outlet ke ruang tindakan dan ruang
perawatan.
Universitas Sumatera Utara
d. Sentral gas medis adalah seperangkat prasarana peralatan dan atau tabung
gasliquid yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat disalurkan melalui pipa instalasi gas medis.
e. Outlet adalah keluaran gas medis melalui dinding.
2.7.2 Penyimpanan Gas Medis
Berdasarkan SK Menkes No. 1439MenkesSKXI2002 tentang penggunaan gas medis pada sarana pelayanan kesehatan, persyaratan
penyimpanan gas medis antara lain: a.
Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi bencana.
b. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing-masing gas medis dibedakan
tempatnya. c.
Penyimpanan tabung gas medis yang berisi dan tabung gas medis yang kosong dipisahkan untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
d. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau
sejenisnya. e.
Gas medis yang sudah cukup lama disimpan, agar dilakukan uji atau tes kepada produsen untuk mengetahui kondisi gas medis tersebut.
2.7.3 Pendistribusian Gas Medis
1. Distribusi gas medis dilayani dengan menggunakan troly yang biasanya ditempatkan dekat dengan pasien.
2. Pemakaian gas diatur melalui flowmeter pada regulator. 3. Regulator harus dites dan dikalibrasi.
4. Penggunaan gas medis sistem tabung hanya bisa dilakukan 1 tabung untuk 1 orang.
5. Tabung gas beserta troly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi higienis.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN KHUSUS
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK
3.1 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
Berdasarkan Permenkes No. 244MenkesPerIII2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP H. Adam Malik terjadi perubahan bentuk pola pengelolaan
dari Badan Pelayanan Kesehatan menjadi Badan Layanan Umum BLU. Dalam SK Menteri Keuangan RI No 214KMK.052009, RSU Pusat H. Adam Malik
pada Juni 2009 ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum secara penuh. Badan layanan umum
adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Berdasarkan PP No.23 tahun 2009 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, tujuan BLU adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan fleksibilitas dan pengelolaan keuangan berdasarkan
prinsip ekonomi dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Praktek bisnis yang sehat adalah berdasarkan kaidah manajemen yang baik mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban. RSUP H. Adam Malik merupakan suatu Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan.
Universitas Sumatera Utara