Aspek Pengukuran Analisa Data

5. Koagulan adalah zat pereaksi yang digunakan pada proses koagulasi. 6. Tanah liat gambut adalah tanah yang berasal dari lahan gambut, terdapat di bawah endapan rawa atau di tepi sungai yang mempunyai ciri-ciri berwarna abu-abu kehitaman dan berbau busuk. 7. Pemeriksaan Laboratorium adalah pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium untuk mengetahui kualitas fisik pada air sumur sebelum dan sesudah pengolahan.

3.5. Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran merupakan kualitas air gambut yang meliputi kualitas fisik air bersih rasa,bau,suhu,TDS,warna dan kekeruhan pada air gambut sumur gali masyarakat desa Suka Damai Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil. 1. Bau diukur secara organoleptik, bila berbau dinyatakan tidak memenuhi syarat. 2. Rasa diukur secara organoleptik, bila tidak berasa tawar dinyatakan tidak memenuhi syarat. 3. Kekeruhan diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer, memenuhi syarat bila kekeruhan ≤25 NTU. 4. Warna diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer, memenuhi syarat bila warna ≤50 TCU. 5. Jumlah Zat Padat Terlarut TDS diukur dengan menggunakan alat TDS meter, memenuhi syarat bila TDS ≤1500 mgl 6. Suhu diukur dengan menggunakan alat thermometer, memenuhi syarat bila suhu air ±3 C dari suhu udara. Universitas Sumatera Utara

3.6. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaannya penulis membagi dalam dua kegiatan yaitu pelaksanaan percobaan dan pemeriksaan sampel sebelum dan sesudah penggunaan koagulan tanah liat dan saringan pasir cepat di laboratorium.

3.6.1. Bahan dan Peralatan

Adapun bahan dan peralatan yang diperlukan untuk pengadaan media koagulasi dengan tanah liat dan saringan pasir cepat adalah : 1. Air baku gambut 2. Ember plastik 2 buah 3. Ijuk 4. Pasir 5. Kerikil 6. Pipa PVC diameter ½ inci 15 cm. 7. Tanah liat gambut 8. Kran air ½ inci 2 buah 9. Ayakan saringan 10. Lem plastik 1 buah 11. Tiang penyangga saringan yang terbuat dari kayu Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Cara Perakitan

Adapun cara-cara merakit alat media saringan koagulan tanah liat dan saringan pasir cepat adalah sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Bahan dan alat-alat saringan dipersiapkan. Saringan ini dirangkaikan dengan kran sehingga kalau krannya dibuka, maka airnya akan mengalir. b. Tahap Pengayakan Tujuan dari pengayakan pasir ini adalah untuk memperoleh ukuran diameter pasir. Pasir diayak dengan ayakan 1,2 mm terlebih dahulu, selanjutnya pasir yang lolos dari ayakan tersebut kemudian diayak dengan ayakan 0,4 mm, sehingga pasir yang tertinggal diayakan mempunyai keseragaman diameter yang sama, yaitu 0,4 – 1,2 mm dan dijadikan sebagai media saringan. c. Tahap Penyusunan Saringan 1. Lubangi ember saringan kemudian pasang kran yang dirangkai dengan pipa pada kedua ember. 2. Masukkan tanah liat pada ember pertama untuk proses koagulasi. 3. Pada ember kedua untuk saringan pasir cepat, masukkan kerikil pada lapisan dasar dengan ketebalan 15 cm, selanjutnya masukkan ijuk dan pasir halus masing-masing dengan ketebalan 10 cm dan 25 cm. 4. Susun ember pada dudukan kayu 5. Masukkan air gambut sebanyak 20 liter pada ember pertama, semua kran dalam keadaan tertutup. Universitas Sumatera Utara 6. Air dalam ember pertama yang telah diaduk dibiarkan selama 15 – 30 menit agar larutan tersebut mengendap. 7. Selanjutnya air disalurkan pada ember kedua dengan membuka kran pertama 8. Setelah ember kedua penuh, kran kedua dibuka dan siap dikonsumsi.

3.6.3. Cara Kerja

a. Air Baku Air baku diambil dari air gambut yang berasal dari sumur gali dengan menggunakan botol kemudian di bawa ke laboratorium untuk pengukuran parameter fisik. b. Proses Koagulasi dengan Penambahan Tanah Liat dan Saringan Pasir Cepat Air baku dituangkan ke ember koagulasi yang telah ditambahkan tanah liat sebagai zat koagulan. Air yang keluar dari kran pada ember tersebut kemudian dialirkan ke saringan pasir cepat, dan selanjutnya hasil akhir air dari saringan pasir cepat diambil dengan menggunakan botol dan dibawa ke laboratorium untuk pengukuran kualitas fisik.

3.6.4. Cara Pengambilan Sampel

A. Air Baku 1. Botol yang dipakai adalah botol yang terbuat dari kaca. 2. Tutup botol dibuka, kemudian botol dicelupkan ke dalam sumur. 3. Botol ditenggelamkan sepenuhnya ke dalam air. 4. Setelah air di dalam botol penuh kemudian ditutup. Universitas Sumatera Utara B. Air Sesudah Melewati Proses Koagulasi dengan Penambahan Tanah Liat dan Saringan Pasir Cepat. 1. Botol yang digunakan adalah botol yang terbuat dari bahan kaca. 2. Kran pada ember dibuka sampai air mengalir. 3. Botol dibuka dan diletakkan di bawah keran, kemudian diisi sampai penuh dan ditutup.

3.7. Analisa Data

Untuk mengetahui efektifitas perbaikan kualitas fisik air setelah dan sebelum melewati proses koagulasi dengan penambahan tanah liat sebagai koagulan dan saringan pasir cepat pada perlakuan maka dilakukan uji analisa t-test yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan menggunakan satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya. Uyanto,2009 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian

Desa Suka Damai adalah salah satu wilayah yang terletak di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, dengan luas wilayah sekitar 18.000 Ha dan jumlah penduduk 850 jiwa, 436 jiwa laki-laki dan 414 jiwa perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 270 KK. Ekosistem Desa Suka Damai terdiri dari dataran rendah, persawahan dan perkebunan dengan rawa-rawa. Sebagian besar penduduk berpenghasilan dari berkebun 80, bertani 15, lain-lain 5. Profil Desa 2005. Adapun batas wilayah Desa Suka Damai adalah : a. Sebelah Timur : Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara b. Sebelah Utara : Desa Pemuka, Kecamatan Singkil c. Sebelah Selatan : Anak laut, Kecamatan Singkil Utara d. Sebelah Barat : Anak Sungai Desa Ujung Bawang, Kecamatan Singkil Desa Suka Damai Kecamatan Singkil adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan air sumur gambut karena sulit terjangkau oleh layanan air bersih dari PDAM. Air sumur gambut tersebut dipergunakan sebagai air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci, sedangkan kebutuhan untuk air minum masyarakat setempat menggunakan air hujan dan juga menggunakan air sumur gambut sebagai alternatif lain untuk kebutuhan air minum serta keperluan lainnya. Universitas Sumatera Utara