BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian
Desa Suka Damai adalah salah satu wilayah yang terletak di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, dengan luas wilayah sekitar 18.000 Ha dan jumlah
penduduk 850 jiwa, 436 jiwa laki-laki dan 414 jiwa perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 270 KK. Ekosistem Desa Suka Damai terdiri dari dataran rendah,
persawahan dan perkebunan dengan rawa-rawa. Sebagian besar penduduk berpenghasilan dari berkebun 80, bertani 15, lain-lain 5. Profil Desa
2005. Adapun batas wilayah Desa Suka Damai adalah :
a. Sebelah Timur
: Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara b.
Sebelah Utara : Desa Pemuka, Kecamatan Singkil
c. Sebelah Selatan : Anak laut, Kecamatan Singkil Utara
d. Sebelah Barat
: Anak Sungai Desa Ujung Bawang, Kecamatan Singkil Desa Suka Damai Kecamatan Singkil adalah desa yang sebagian besar
masyarakatnya menggunakan air sumur gambut karena sulit terjangkau oleh layanan air bersih dari PDAM. Air sumur gambut tersebut dipergunakan sebagai air bersih
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci, sedangkan kebutuhan untuk air minum masyarakat setempat menggunakan air hujan dan juga
menggunakan air sumur gambut sebagai alternatif lain untuk kebutuhan air minum serta keperluan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Hasil Penelitian
Adapun data yang didapat dari hasil percobaan pemeriksaan kualitas fisik air gambut sebelum dan susudah melewati media koagulasi dengan tanah liat dan
saringan pasir cepat dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Awal Kualitas Fisik Air Gambut di Desa Suka Damai Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010
No. Parameter
Satuan Baku Mutu
Hasil Analisa
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Warna Kekeruhan
TDS Suhu
Bau Rasa
TCU NTU
Mgl C
- -
50 25
1500 Suhu udara ±3
C Tidak berbau
Tidak Berasa 214
10 64
26,2 Tidak berbau
Tidak Berasa
Berdasarkan tabel diatas bahwa kualitas awal air gambut dari keenam parameter yang diperiksa pada sampel air sumur gambut masih ada yang belum
memenuhi persyaratan tetapi ada beberapa parameter yang memenuhi syarat kualitas air bersih berdasarkan Permenkes RI Nomor 416MenkesPerIX1990. Untuk TDS
64 mgl, kekeruhan 10 NTU, Suhu, bau, dan rasa sudah memenuhi baku mutu yang diperbolehkan, akan tetapi warna 214 TCU masih diatas kadar maksimal baku
mutu yang diperbolehkan yaitu 50 TCU.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Rata-rata Kualitas Fisik Air Gambut di Desa Suka Damai Sebelum dan Sesudah Melewati Koagulasi dengan Tanah Liat dan Saringan
Pasir Cepat dengan Lima Kali Ulangan
Parameter Baku
Mutu Kadar
Sebelum Penyaringan
Kadar Sesudah Penyaringan Ulangan
Rata- rata
1 2
3 4
5 Warna
TDS Kekeruhan
50 1500
25 214
64 10
25,6 51
4 27,1
53 7
26,2 52
5 25,8
54 6
27,4 52
5 26,4
52,4 5,4
Berdasarkan tabel diatas terlihat penurunan dan perbaikan kualitas fisik air gambut di Desa Suka Damai Kecamatan Singkil sebelum dan sesudah dilakukan
penyaringan koagulasi dengan tanah liat dan saringan pasir cepat dengan lima kali ulangan. Setelah penyaringan lima kali, maka didapat hasil rata-rata penurunan
warna sebesar 26,4 TCU, Total Disvensi Solid TDS sebesar 52,4 Mgl dan kekeruhan sebesar 5,4 NTU. sedangkan parameter bau, suhu dan rasa tetap
memenuhi persyaratan air bersih. Penurunan ini telah dapat memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan untuk air bersih.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Persentase Rata-rata Perbedaan Kualitas Fisik Air Gambut Sebelum dan Sesudah Melewati Koagulasi dengan Tanah Liat dan Saringan
Pasir Cepat
Parameter Baku Mutu
Penyaringan Perbedaan
Kadar Perbedaan
Kadar Kadar
Sebelum Kadar
Sesudah
Warna TDS
Kekeruhan 50
1500 25
214 64
10
26,4 52,4
5,4 187.6
11,6 4,6
87,7 18,1
46
Berdasarkan tabel diatas terlihat persentase perbedaan penurunan parameter fisik air gambut di Desa Suka Damai Kecamatan Singkil sebelum dan sesudah
dilakukan pengolahan dengan menggunakan koagulasi tanah liat dan dilanjutkan dengan saringan pasir cepat. Parameter warna turun sebesar 87,7 , TDS turun
sebesar 18,1 , dan kekeruhan turun sebesar 46 . Dengan demikian pengolahan air gambut dengan menggunakan koagulasi tanah liat dan saringan pasir cepat lebih
efektif untuk menurunkan kadar warna air gambut dengan persentase sebesar 87,7 .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Persentase Perbedaan Kualitas Fisik Air Gambut Sebelum Pengolahan dan Sesudah Melewati Saringan Pasir Cepat Tanpa
Proses Koagulasi
Parameter Baku Mutu Penyaringan
Perbedaan Kadar
Perbedaan Kadar
Kadar Sebelum
Kadar Sesudah
Warna TDS
Kekeruhan 50
1500 25
214 64
10
191 59
7 23
5 3
10,7 7,8
30 Berdasarkan tabel diatas terlihat persentase perbedaan penurunan parameter
fisik air gambut di Desa Suka Damai Kecamatan Singkil setelah dilakukan pengolahan dengan hanya menggunakan saringan pasir cepat. Parameter warna turun
sebesar 10,7 , TDS turun sebesar 7,8 , kekeruhan turun sebesar 30. Penurunan ini belum dapat memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan untuk air bersih
karena parameter warna masih diatas baku mutu yang ditetapkan. Analisa pengolahan air gambut dengan hanya menggunakan saringan pasir
cepat tanpa koagulasi tanah liat dilakukan dengan maksud untuk melihat perbandingan perbaikan kualitas fisik antara penggunaan saringan pasir cepat tanpa
koagulasi dengan pengolahan koagulasi-filtrasi. Dengan demikian dapat disimpulkan pengolahan air gambut dengan menggunakan saringan pasir cepat tidak efektif
digunakan untuk memperbaiki kualitas fisik air gambut.
4.3. Analisa Statistik