Berat Molekul Derajat Deasetilasi

memiliki kreteria khusus, seperti tidak adanya cemaran logam berat atau residu protein, sifat- sifat fisik, aktivitas biologi, tingkat kemurnian kimia dan mikrobiologi Roberts, 1992

2.2.1 Berat Molekul

Berat molekul merupakan salah satu parameter yang dapat membedakan kitin dan kitosan dengan adanya pengurangan berat molekul pada kitosan akibat proses deasetilasi yang menghilangkan gugus asetil pada kitin. Metode yang paling sederhana untuk menentukan berat molekul dari kitin dan kitosan yaitu dengan viskometri Kumar, 2000. Pada metoda ini berat molekul polimer ditentukan dengan persamaan Mark-Houwink, yaitu: Dimana K dan α merupakan tetapan yang khas untuk sistem polimer-pelarut tertentu Sopyan, 2001. Harga viskositas intrinsik atau [η] diperoleh dari nilai viskositas spesifik η sp pada konsentrasi mendekati nol. Viskositas spesifik η sp dapat ditentukan dengan mengetahui waktu alir larutan dan pelarut pada alat viskometer. Dimana t adalah waktu alir larutan dan t o adalah waktu alir pelarut Firman, 1991

2.2.2 Derajat Deasetilasi

Derajat deasetilasi kitosan dapat diukur dengan berbagai metode dan yang paling lazim digunakan adalah metode garis dasar spektroskopi IR transformasi Fourier FTIR yang pertama kali diajukan oleh Moore dan Robert pada tahun 1977. Teknik ini memberikan beberapa keuntungan, yaitu relatif cepat, contoh tidak perlu murni, dan tingkat ketelitian [η] = K.M α ………………...…1 η sp C = [η] + K I [η] 2 C ……………Persamaan Huggins η sp C = [η] + K I [η] 2 C ………….. Persamaan Kreamer η sp = ………………2 t t o Universitas Sumatera Utara tinggi dengan kisaran derajat deasetilasi contoh yang luas, dibandingkan dengan teknik titrimetri dan metode spektroskopi lainnya Purwantiningsih, dkk., 2009. Dimana derajat deasetilasi menunjukkan persentase perbandingan serapan gugus N-H dengan gugus C=O dari amida. Perbandingan tersebut dapat menunjukkan perubahan kuantitas gugus C=O dari amida. Proses deasetilasi pada kitosan mengakibatkan berkurangnya kuantitas gugus C=O dari amida sehingga adsorbansi gugus C=O dari amida juga akan mengalami penurunan. Berdasarkan Proton Laboratories Inc. Nuraida, 2000 yang menyatakan bahwa kitosan memiliki derajat deasetilasi ≥ 70, sedangkan kitin memiliki deraja t deasetilasi 70. Dengan mengetahui derajat deasetilasi maka polimer kitin dan kitosan dapat dibedakan.

2.3 Spektroskopi IR dan FTIR