Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian Lokasi Penelitian

Berat molekul kitosan dihasilkan dari sumber kitin dan didapati berat molekul yang diperoleh berdasarkan bahan bakunya Muzzarelli, 1977. Untuk penentuan berat molekul dapat dilakukan dengan light scattering, X-Ray juga berdasarkan viskositas kitosan Robert, 1992. Tokura 1994 telah melakukan penentuan berat molekul dengan menggunakan viskositas dengan menggunakan persamaan Sakurada Howink. Menurut Protan 1987, berdasarkan viskositas kitosan terdiri dari berat molekul rendah, berat mlekul sedang, dan berat molekul tinggi. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin meneliti tentang karakterisasi dan modifikasi pembuatan kitin dan kitosan dari cangkang belangkas Tachypleus gigas untuk penentuan berat molekul.

1.2 Permasalahan

Bagaimanakah karakterisasi kitin dan kitosan dari cangkang belangkas melalui proses deproteinisasi, demineralisasi, dan deasetilasi?

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pembuatan kitosan dari kitin cangkang belangkas. Kitosan dikarakterisasi dengan menentukan kadar air, kadar abu, kadar Nitrogen, derajat deasetilasi, dan berat molekul. Spektroskopi FTIR juga dilakukan untuk melihat gugus fungsi dan perubahan bilangan gelombang dan intensitas yang terdapat pada kitosan.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1 Mengisolasi kitin dari cangkang belangkas 2 Mengolah kitin menjadi kitosan 3 Mempelajari karakteristik dari kitin dan kitosan 4 Menentukan berat molekul kitin dan kitosan Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi hasil ekstraksi kitin dan kitosan dari cangkang belangkas.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium Riserch Laboratory dengan mengkarakterisasi pembuatan kitosan dari cangkang belangkas. Secara umum proses pembuatan kitosan meliputi tiga tahap, yaitu deproteinisasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Kitin dilarutkan dalam asam formiat 98-100 dan dibuat dalam variasi konsentrasi 0,1; 0,2; dan 0,3 dan kitosan dilarutkan dalam asam asetat 1 dan dibuat dalam variasi konsentrasi yang sama dengan larutan kitin. Larutan kitin dan kitosan ini kemudian digunakan untuk penentuan berat molekul melalui metode viskosimeter Oswald dan dikarakterisasi dengan spektroskopi FTIR.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara. Gugus fungsi dari kitin dan kitosan ditentukan dengan metode spektoskopi inframerah di UGM. Penentuan kadar protein dengan metode semimikro kjeldhal di Balai Riset Standarisasi Industri Medan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kitin dan Kitosan