Anamnese dan Pemeriksaan Fisik Pengambilan dan Pengolahan Sampel 1. Pengambilan sampel darah. Pemeriksaan Laboratorium 1. Pemeriksaan Kadar Gula Darah

3.7. Bahan dan Cara Kerja 3.7.1. Bahan yang diperlukan Sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah darah tanpa anti koagulan.

3.7.2. Anamnese dan Pemeriksaan Fisik

Anamnese dilakukan dengan wawancara berpedoman pada daftar pertanyaan pada status dan keterangan yang ada pada status. Pemeriksaan fisik dilakukan pada posisi penderita berbaring . Seluruh data dan hasil pemeriksaan dicatat dalam status khusus penelitian. 3.7.3. Pengambilan dan Pengolahan Sampel 3.7.3.1. Pengambilan sampel darah. Sampel darah diambil dari darah vena mediana cubiti. Sebelumnya pasien dipuasakan 10-12 jam. Tempat punksi vena terlebih dahulu dilakukan tindakan aseptik dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering, kemudian dilakukan punksi. Pengambilan darah dilakukan tanpa stasis yang berlebihan dengan disposable syringe 5 cc, darah diambil 5 cc tanpa antikoagulan untuk pemeriksaan kadar LDL Kolesterol , kadar gula darah serta creatinin darah. 30 Universitas Sumatera Utara

3.7.3.2 Pengolahan Sampel

Darah tanpa antikoagulan dibiarkan dalam suhu ruangan selama 30 menit, kemudian disentrifus dengan kecepatan 3000 g selama 15 menit, serum dipisahkan secara hati-hati ke dalam 2 tabung plastik. Tabung plastik pertama untuk pemeriksaan Kadar Gula Darah dan creatinin dengan alat Cobas 6000 automatic analyzer. Tabung kedua segera disimpan dalam refrigerator, dengan suhu 2-8 C sampai waktu pemeriksaan LDL Kolesterol. 3.7.4. Pemeriksaan Laboratorium 3.7.4.1. Pemeriksaan Kadar Gula Darah Pemeriksaan ini dilakukan dengan metoda enzimatik berdasarkan reaksi hexokinase UV test dengan alat Automatic Cobass 6000 C 501. Sampel yang digunakan adalah serum. 3.7.4.2. Pemeriksaan LDL kolesterol 3.7.4.2.1. Tes enzimatik kolorimetrik Sampel : serum Prinsip : LDL kolesterol ester kolesterol+asam lemak bebas Kolesterol esterase 31 Universitas Sumatera Utara LDL kolesterol + 0 2 ∆ 4 -kolestenone+H 2 O Kolesterol oxidase peroxidase 2H 2 O 2 + 4-aminoantipyrine + HSDA +H 2 O + H pigmen Biru ungu+5H 2 O Abs.max=585 nm HSDA = Sodium N-2-hydroxy-3-sulfopropyl-3,5-dimethoxyaniline Intensitas warna zat biru-ungu ini yang terbentuk secara langsung sebanding dengan konsentrasi kolesterol yang diukur dengan photometer. Reagen - working solutions : R1 MOPS 3-morpholinopropane sulfonic acid buffer : 20,1 mmolL. pH 6,5 ; HSDA : 0,96 mmloL ; ascorbate oxidase : ≥ 50 μkatL, peroxidase horseradish: 167 μkatL ; preservative R2 MOPS 3-morpholinopropane sulfonic acid buffer : 20,1 mmoll. pH 6,8 ; MgSO 4 .7H 2 O : 8,11 mmlol ; 4-aminoantipyrine : 2,46 mmolL cholesterol esterase : ≥ 50 μkatL, cholesterol oxidase : 33,3 μkatL ; peroxidase horseradish: 334 μkatL ; detergent ; preservative. Cara Kerja : Alat dan program ready Kadar LDL kolesterol diukur secara automatisasi pada panjang gelombang 600 nm. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl. Kalkulasi analit dengan faktor konversi : mmolL x 38,66 = mgdl atau mgdl x 0,0259 = mmolL 32 Universitas Sumatera Utara

3.7.5. PEMANTAPAN KUALITAS