Statistik Deskriptif jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2009 nilai CR tertinggi adalah PT. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk dan terendah adalah PT. Summarecon Agung Tbk. Nilai DER tertinggi adalah PT. Duta Anggada Realty Tbk dan nilai terendah adalah PT. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. Nilai TATO tertinggi adalah PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk dan terendah adalah PT. Duta Ghara Indah Tbk. Nilai tertinggi GPM adalah PT. Intiland Development Tbk dan nilai terendah adalah PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk . Nilai tertinggi perubahan laba adalah PT. Duta Pertiwi Tbk dan nilai terendah adalah PT. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimun, nilai rata-rata serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Tabel 4.4 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perubahan Laba PL 40 -4.89 3.12 -.8097 1.76879 Current Ratio CR 60 -1.47 2.84 .4722 .67852 Debt to Total Equity RatioDER 60 -3.06 1.40 -.1586 .85327 Total Assets TurnoverTATO 60 -4.71 .28 -1.4016 .77805 Gross Profit MarginGPM 60 -2.90 .46 -.8552 .60734 Valid N listwise 40 Sumber: Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa : a. variabel perubahan Laba Y memiliki sampel N sebanyak 40, dengan nilai minimum terkecil -4,89, nilai maksimum terbesar 3,12 dan mean nilai rata-rata -0,8097. Standar Deviation simpangan baku variabel ini adalah 1,76879, b. variabel Current Ratio X 1 memiliki sampel N sebanyak 60, dengan nilai minimum terkecil -1,47, nilai maksimum terbesar 2,84 dan mean nilai rata-rata 0,4722. Standar Deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,67852 , c. variabel Debt to Total Equity Ratio X 2 memiliki sampel N sebanyak 60, dengan nilai minimum terkecil -3,06, nilai maksimum terbesar 1,40 dan mean nilai rata-rata -0,1586. Standar Deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,85327 , d. variabel Total Assets Turnover X 3 memiliki sampel N sebanyak 60, dengan nilai minimum terkecil -4,71, nilai maksimum terbesar 0,28 dan mean nilai rata-rata -1,4016. Standar Deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,77805, e. variabel Gross Profit Margin X 3 memiliki sampel N sebanyak 60, dengan nilai minimum terkecil -2,90, nilai maksimum terbesar 0,46 dan mean nilai rata-rata -0,8552. Standar Deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,60734, f. jumlah sampel yang ada sebanyak 40. Universitas Sumatera Utara

2. Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square OLS adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien Best Linear Unbiased Estimator. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut Ghozali 2005:123, asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah: 1. Berdistibusi normal. 2. Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna. 3. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi. 4. Non-Heterokedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

a. Uji Normalitas

Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Ghozali 2005:115, memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari: a nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal, b nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal. Universitas Sumatera Utara Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov adalah seperti yang ditampilkan berikut ini : Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 3.32038590 Most Extreme Differences Absolute .278 Positive .278 Negative -.224 Kolmogorov-Smirnov Z 2.156 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Test distribution is Normal. Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.2-tailed Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga data tidak terdistribusi normal. Untuk menguji apakah data grafik variabel CR, DER, TATO dan GPM memiliki distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan menggambarkan kurva histogram dan grafik Normality Probability Plot yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Histogram Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Dari hasil tampilan kurva histogram di atas dapat terlihat bahwa kemiringan kurva cenderung ke kanan, hal ini menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi dengan normal . Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Normal P-Plot Regression Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Dari hasil grafik Normal P-Plot Regression di atas dapat dilihat titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal yang menunjukkan data tidak terdistribusi dengan normal. Menurut Erlina dan Mulyani 2007 : 106 ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal yaitu : a. lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, b. lakukan trimming, yaitu membuang data outlier, c. lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu. Universitas Sumatera Utara Untuk mengubah nilai residual agar berdistribusi normal, peneliti melakukan transformasi data ke model logaritma natural Ln. Setelah itu, data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Berikut ini adalah hasil pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov setelah dilakukan transformasi: Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas 2 Setelah Transformasi Dengan Logaritma Natural One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.70444216 Most Extreme Differences Absolute .106 Positive .076 Negative -.106 Kolmogorov-Smirnov Z .667 Asymp. Sig. 2-tailed .765 a. Test distribution is Normal. Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil pengujian statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal karena nilai Asymp.Sig 2-tailed Kolmogorov-Smirnov 0,765 lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian normalitas dengan histogram dan Normal P-Plot Regression Standardized Residual juga dapat dilihat pada gambar berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Histogram setelah transformasi Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng ke kanan. Menurut Ghozali 2005 : 112, pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik Grafik Normal P-P Plot of Regression, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression setelah transformasi Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Menurut Ghozali 2005:112, pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.4 menunjukkan bahwa data titik menyebar di sekitar dan mendekati garis diagonal. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan histogram bahwa data telah terdistribusi normal. Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinieritas. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkannya dengan nilai Tolerence atau VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai Tolerence yang lebih besar dari 0,10 yaitu: currennt ratio sebesar 0,469, debt to total equity ratio sebesar 0,508, total asstes turnover sebesar 0,748, dan gross profit margin sebesar 0,683. Jika dilihat dari VIFnya, bahwa masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu: currennt ratio sebesar 2,131, debt to total equity ratio sebesar 1,070, total asstes turnover sebesar 1,337, dan gross profit margin sebesar 1,464. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam variabel independennyanya. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant LN_CR .469 2.131 LN_DER .508 1.970 LN_TATO .748 1.337 LN_GPM .683 1.464 a. Dependent Variable: LN_PL Universitas Sumatera Utara

c. Uji Autokorelasi

Ghozali 2005 : 95 menyatakan bahwa, “Uji autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu time series.” Hasil uji aurokorelasi dengan menggunakan Uji Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel berikut: Negatif No Positif Autocorelation Autocorelation Autocorelation dl du 2 2,095 4-du 4-dl 4 1,29 1,72 2,28 2,71 Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .267 a .071 -.035 1.79920 2.095 a. Predictors: Constant, LN_GPM, LN_DER, LN_TATO, LN_CR b. Dependent Variable: LN_PL Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Berdasarkan uji tabel 4.8 diatas tampak bahwa nilai Durbin Watson hitung 2,076. Dengan jumlah variabel independen k = 4, dengan jumlah Universitas Sumatera Utara sampel n = 40, maka du = 1,29 dan dl = 1,72. Nilai Durbin Watson hitung terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du yaitu 2,28, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005 : 105 “Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedasitas dapat dilakukan dengan pengujian melalui Scatter-Plot yang menggunakan SRESID dan ZPRED pada software SPSS. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homokedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali 2005:105 adalah sebagai berikut: 1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heteroskedastisitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran titik-titik pada grafik. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dengan tidak adanya pola yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi rentabilitas perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen yaitu current assets, debt to total equity ratio, total assets turnover, dan gross profit margin.

3. Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 82 95

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 26 110

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY DAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate And Property Dan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Ef

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate And Property Dan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate And Property Dan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 5

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY DAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate And Property Dan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Ef

4 28 22

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.

0 2 25

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

Analisa Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11