C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu model yang menerangakan bagaimana hubungan suatu teori
dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara
variable-variabel penelitian yaitu variabel bebas dengan variable terikat. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah
Current Ratio, Debt to Total Equity Ratio, Total Assets Turnover, dan Gross Profit Margin, sedangkan variabel dependen atau variabel terikatnya adalah
perubahan laba.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Hanya dengan cara membandingkan rasio keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis seorang peneliti dapat memberikan
Current Ratio X
1
Perubahan laba
Y Debt to Total Equity Ratio
X
2
Total Assets Turnover X
3
Gross Profit Margin X
4
Universitas Sumatera Utara
pertimbangan yang realistis. Sejauh mungkin, data akuntansi dari bermacam- macam perusahaan yang berbeda-beda dapat distandarkan. Namun, walaupun
dengan angka-angka yang distandarkan, seorang peneliti harus berhati-hati dalam menafsirkan perbandingan itu.
Rasio-rasio dikelompokkan yaitu: likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Sejumlah rasio yang tidak terbatas banyaknya dapat dihitung,
tetapi dalam praktiknya cukup digunakan beberapa jenis rasio saja. Walaupun rasio-rasio merupakan alat yang sangat berguna, tetapi tidak terlepas dari
beberapa keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang
berbeda dan bisa merupakan hasil manipulasi. Penggunaan data industri sebagai perbandingan perlu ditaksirkan dengan
hati-hati, karena kemungkinan prestasi dan kondisi keuangan seluruh industri kurang memuaskan. Perusahaan yang berada di atas rata-rata tidak bisa
dikatakan memuaskan serta pengklasifikasian industri juga tidak bisa seratus persen tepat. Perusahaan yang menghasilkan berjenis-jenis produk atau jasa
sering sulit dimasukkan ke dalam salah satu klasifikasi industri begitu saja karena perbedaan ukuran atau besar perusahaan dalam industri akan
mempengaruhi perbandingan dengan rata-rata industri.
Universitas Sumatera Utara
2. Hipotesis Penelitian