Aktiva Produktif Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

Gambar 2.2 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank serta Action Plan

2.2 Aktiva Produktif

Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun dalam valuta asing yang dimiliki dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya yang antara lain meliputi: A. Kredit yang diberikan. B. Surat-surat berharga. Tingkat Kesehatan Bank: 3. Predikat Sehat dengan PK 1 atau PK 2 4. Predikat Cukup Sehat dengan PK 3 1. Predikat Kurat Sehat dengan PK 1 atau PK 2 2. Predikat Tidak Sehat dengan PK 3 Action Plan meliputi: 1. Penambahan modal fresh money dari pemegang saham Bank dan atau pihak lainnya apabila Bank mengalami permasalahan factor permodalan 2. Penanganan kredit bermasalah secara insentif dan efektif apabila Bank mengalmi permasalahan faktor kualitas asset 3. Peningkatan efisiensi Bank apabila Bank mengalami permasalahan tentabilitas 4. Peningkatan akses kepada pasar uang, pasar modal atau sumber-sumber pendanaan lainnya apabila Bank mengalami permasalahan likuiditas 5. Penambahan modal fresh money dari pemegang saham Bank dan atau pihak lainnya atau penataan kembali portofolio Bank apabila Bank mengalami permasalahan sensitivitas terhadap resiko pasar Perlu adanya usaha perbaikan oleh Bank Action Plan Universitas Sumatera Utara C. Penempatan dana pada bank lain, baik dalam dan luar negri, kecuali penanaman dana dalam bentuk giro. D. Penyertaan.

A. Kredit yang diberikan

Adapun yang dimaksud dengan kredit yang diberikan yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Termasuk dalam pengertian kredit antara lain: 1. Pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase Agreement NPA 2. Pengambilalihan piutang dalam rangka kegiatan anjak piutang atau biasa disebut dengan bank garansi Dalam hal pemberian kredit itu sendiri, dinilai atas tingkat kolektibilitasnya yaitu keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh nasabah serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau penanaman lainnya. Kolektibilitas kredit yang diberikan itu sendiri digolongkan atas empat jenis yang antara lain sebagai berikut:

1. Lancar

Kredit digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Kredit dengan angsuran, yaitu kredit yang pembayaran kembali pokok kreditnya diatur secara bertahap menurut jadwal waktu yang ditentukan Universitas Sumatera Utara dalam perjanjian pinjam-meminjam termasuk perubahannya, yang diluar Kredit Pemilikan Rumah KPR - Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok, tunggakan bunga, atau cerukan karena penarikan; atau - Terdapat tunggakan angsuran pokok, tetapi:  Belum melampaui 1 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya kurang dari 1 bulan; atau  Belum melampaui 3 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya bulanan, dua bulanan, atau tiga bulanan; atau  Belum malampaui 6 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya ditetapkan 4 bulanan, atau lebih; atau - Terdapat tunggakan bunga tetapi:  Belum malampaui 1 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya lebih dari 1 bulan; atau  Belum malampaui 3 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya lebih dari 1 bulan; atau - Terdapat cerukan pemberian fasilitas pelampauan penarikan atas saldo rekening giro yang efektif, yang belum dibuatkan akad kreditnya atau melampaui pemberian kreditnya diatas pagu yang ditetapkan akad kredit karena penarikan tetapi jangka waktunya belum melampaui 15 hari kerja. b. Kredit dengan angsuran untuk KPR: - Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok; atau - Terdapat tunggakan angsuran pokok, tetapi belum melampaui 6 bulan. Universitas Sumatera Utara c. Kredit tanpa angsuran atau kredit dengan rekening Koran kredit yang pemberian kembali pokok kreditnya tidak diatur secara bertahap dalam perjanjian pinjam meminjam - Kredit belum jatuh waktu, dan tidak terdapat tunggakan bunga; atau - Kredit belum jatuh waktu, dan tidak terdapat tunggakan bunga tetapi belum melampaui 3 bulan ; atau - Kredit telah jatuh waktu, dan telah diberlakukan analisis untuk perpanjangan tetapi karena kesulitan teknis belum dapat diperpanjang; atau - Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktunya belum malampaui 15 hari kerja. d. Cerukan rekening giro Terdapat cerukan rekening giro tetapi jangka waktunya belum malampaui 15 hari kerja.

2. Kurang Lancar

Kredit digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria di bawah ini. a. Kredit dengan angsuran diluar KPR: - Terdapat tunggakan angsuran pokok yang:  Melampaui 1 bulan dan belum malampaui 2 bulan bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya kurang dari 1 bulan; atau  Melampaui 3 bulan dan belum malampaui 6 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya bulanan, dua bulanan atau tiga bulanan; atau Universitas Sumatera Utara  Melampaui 6 bulan tetapi belum melampaui 12 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya ditetapkan 6 bulanan atau lebih; atau - Terdapat cerukan karena penarikan yang jangka waktunya telah melampaui 15 hari kerja tetapi belum malampaui 30 hari kerja atau - Terdapat tunggakan bunga tetapi:  Melampaui 1 bulan tetapi belum melampaui 3 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya kurang dari 1 bulan; atau  Melampaui 3 bulan tetapi belum malampaui 6 bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya lebih dari 1 bulan; atau b. Kredit dengan angsuran untuk KPR Terdapat tunggakan angsuran pokok yang telah melampaui 6 bulan tetapi belum malampaui 9 bulan c. Kredit tanpa angsuran - Kredit belum jatuh waktu, dan:  Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 bulan tetapi belum melampaui 6 bulan; atau  Terdapat penambahan plafon atau kredit baru yang dimaksudkan untuk melunasi tunggakan bunga; atau - Kredit telah jatuh waktu dan belum dibayar, tetapi belum melampaui 3 bulan; atau - Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktunya telah malampaui 15 hari kerja dan belum malampaui 30 hari kerja. Universitas Sumatera Utara d. Kredit yang diselamatkan yaitu kredit yang semula tergolong diragukan atau macet kemudian diusahakan diperbaiki sebagaimana dicantumkan dalam akad penyelamatan kredit; yang antara lain meliputi : - Tidak memenuhi kriteria tersebut di ataas dan tidak ada tunggakan, atau - Terdapat tunggakan tetapi masih memenuhi kriteria diatas, atau - Terdapat cerukan karena penarikan tetapi janka waktunya telah malampaui 15 hari kerja dan belum malampaui 30 hari kerja.

3. Diragukan

Kredit yang termasuk diragukan apabila kredit yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar seperti penjelasan diatas, tetapi berdasrkan penilaian dapat disimpulkan bahwa : a. Kredit masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang- kurangnya 75 dari hutang peminjam, termasuk bunganya, atau b. Kredit tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai sekurang- kurangnya 100 dari hutang peminjam.

4. Macet

Kredit digolongkan lancar apabila : a. Tidak memenuhi kriteria lancar, kurang lancar dan diragukan atau b. Memenuhi kriteria diragukan tersebut diatas, tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak digolongkan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan kredit; atau Universitas Sumatera Utara c. Kredit tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang Negara BUPN atau telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit. Untuk kredit yang diselamatkan, walaupun kredit tersebut pada saat penyelamatan dapat memenuhi kolektibilitas lancar , dalam jangka waktu 6 bulan sejak penyelamatan kolektibilitas kredit tersebut setinggi-tingginya tergolong kurang lancar. Walaupun kredit memenuhi kriteria lancar, kurang lancar dan diragukan seperti disebutkan diatas, apabila menurut penilaian keadaan usaha peminjam diperkirakan tidak mampu untuk mengembalikan sebahagian atau seluruh kewajibannya, maka kredit tersebut dapat digolongkan pada kolektibilitas yang lebih rendah. Bentuk Penyelamatan Kredit Adapun bentuk penyelamatan kredit dapat berupa: a. Penjadwalan kembali rescheduling, yaitu perubahan syarat kredit yang hanya menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktunya. b. Persyaratan kembali reconditioning, yaitu perubahan sebahagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu dan atau persyaratan lainnya sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo kredit. c. Penataan kembali restructuring, yaitu perubahan syarat-syarat kredit yang menyangkut: Universitas Sumatera Utara - Penambahan dana bank - Konversi seluruh atau sebahagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru - Konversi seluruh atau sebahagian dari kredit menjadi penyertaan dalam perusahaan, yang dapat disertai dengan penjadwalan kembali Gambar 2.3 Kolektibilitas Kredit Serta Penanganan Kredit Bermasalah Non Performing Loan Kolektibilitas Kredit

1. Lancar

3. Diragukan 2. Kurang Lancar 4. Macet Perlu diadakan Penyelamatan Kredit bermasalah Non Performing Loan 1. Penjadwalan Kembali Rescheduling 2. Persyaratan kembali Reconditioning 3. Penambahan dana Bank 4. Konversi seluruh atau sebahagian bunga menjadi tunggakan baru 5. Konversi seluruh atau sebahagian dari kredit menjadi penyertaan dalam perusahaan, yang dapat disertai dengan penjadwalan kembali Universitas Sumatera Utara

B. Surat-surat Berharga

Penggolongan kolektibilitas surat-surat berharga antara lain sebagai berikut :

1. Lancar

Surat-surat berharga yang digolongkan lancar adalah: a. Sertifikat Bank Indonesia SBI b. Surat Berharga Pasar Uang SPBU, yang sudah diendos oleh bank lain yang massih menjadi peserta kliring c. Obligasi dan saham yang terdaftar di bursa efek d. SPBU yang dibeli dari nasabah dengan underlying transactions yang dibuktikan dengan pengalihan hak tagih kepada bank atas hasil transaksi tersebut dan belum jatuh waktu

2. Kurang Lancar

Surat berharga yang digolongkan kurang lancar adalah: a. SPBU yang sudah diendos oleh bank lain yang sedang dihentikan untuk sementara keikutsertaannya dalam kliring dan massih dalam proses penyelamatan b. SPBU yang dibeli dari nasabah dengan underlying transaction telah jatuh waktu, tetapi belum malampaui 1 bulan c. SPBU yang dibeli dari nasabah tanpa underlying transaction dan belum jatuh waktu 3. Diragukan Surat berharga yang digolongkan diragukan adalah: a. Obligasi dan saham yang terdaftar dibursa efek, tetapi sudah “delisting” Universitas Sumatera Utara b. SPBU yang dibeli dari nasabah dengan underlying transaction yang telah jatuh waktu, tetapi belum malampaui 3 bulan. c. SPBU yang dibeli dari nasabah tanpa underlying transaction dan sudah jatuh waktu, tetapi belum malampaui 1 bulan.

4. Macet

Surat berharga yang digolongkan macet adalah: a. Obligasi dan saham yang terdaftar di bursa efek, tetaoi perusahaan yang bersangkutan sedang dalam proses likuidasi b. SPBU yang diendos oleh bank lain yang sedang dalam proses likuidasi c. SPBU yang dibeli dari nasabah dengan underlying transaction dan telah melampaui 3 bulan d. SPBU yang dibeli dari nasabah tanpa underlying transaction dan telah jatuh waktu lebih dari 1 bulan

C. Penempatan Dana Pada Bank Lain Aktiva Antar BankABA

Penempatan dana pada bank lain dapat berupa deposito berjangka termasuk Deposit On Call, Sertifikat Deposito dan kredit lainnya, kecuali penempatan dalam bentuk giro. Penggolongan kolektibilitas dana pada benk lain adalah sebagai berikut: 1. Bank dalam negeri Bank dalam negeri adalah seluruh bank yang beroperasi di Indonesia serta seluruh kantor operasional bank di luar negeri yang kantor pusatnya berkedudukan di Indonesia. a. Lancar Universitas Sumatera Utara Penempatan dana yang dilakukan pada Bank Umum yang masih ikut serta dalam perhitungan kliring dan atau pada Bank Perkreditan Rakyat yang usahanya berjalan dengan baik b. Kurang lancar Penempatan dana yang dilakukan pada Bank Umum yang keikutsertaan dalam perhitungan kliring sedang dihentikan sementara dan atau pada Bank Perkreditan Rakyat yang mengalami kesu;itan keuangan, namun dalam proses penyelamatan c. Diragukan Penempatan dana yang dilakukan pada Bank Umum yang sedang dihentikan untuk sementara keikutsertaannya dan atau pada Bank Perkreditan Rakyat yang mengalami kesulitan keuangan, namun belum dilakukan proses penyelamatan d. Macet Penempatan dana yang dilakukan pada Bank Umum dan atau pada Bank Perkreditan Rakyat yang sedang dalam proses likuidasi 2. Bank Luar Negeri a. Lancar Penempatan dana yang dilakukan pada bank yang usahanya berjalan dengan baik b. Kurang Lancar Penempatan dana yang dilakukan pada bank yang mengalami kesulitan keuangan, namun dalam proses penyelamatan Universitas Sumatera Utara c. Diragukan Penempatan dana yang dilakukan pada bank yang mengalami kesulitan keuangn, tetapi belum dilakukan proses penyelamatan d. Macet Penempatan dana yang dilakukan pada bank yang sedang dalam proses likuidasi

D. Penyertaan

Penggolongan kolektibilitas penyertaan didasarkan pada criteria sebagai berikut: a. Lancar Penyertaan pada perusahaan yang dalam tahun buku terakhir Retirn on Assets ROA sebelum pajak minimal 0,5 dan secara kumulatif perusahaan tidak rugi. b. Kurang Lancar Penyertaan pada perusahaan yang menderita kerugian secara kumulatif sampai dengan 50 dari modal disetor perusahaan yang bersangkutan. c. Macet Penyertaan pada perusahaan yang menderita kerugian secara kumulatif lebih dari 50 dari modal yang disetor perusahaan yang bersangkutan Universitas Sumatera Utara

2.3 Kualitas Aktiva Produktif

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009

0 18 88

Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

0 49 104

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT.BANK PERKREDITAN RAKYAT MENTARI TERANG TUBAN

0 5 82

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Syariah PD.BPRS Bekasi berdasarkan peraturan Bank

1 40 117

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DIKOTA SEMARANG

0 4 1

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT PT. SUKADYARINDANG Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank Perkreditan Rakyat PT. Sukadyarindang Tahun 2001 Sampai Dengan 2005.

0 3 16

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT PT. SUKADYARINDANG Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank Perkreditan Rakyat PT. Sukadyarindang Tahun 2001 Sampai Dengan 2005.

0 1 30

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL (Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Tanah Datar).

0 0 6

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DILIHAT DARI ASPEK PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, RENTABILITAS, DAN LIKUIDITAS PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BKK PURWOREJO PERIODE TAHUN 2011-2013.

0 0 123